Apa yang dapat dilakukan saat mengalami stres akademik?

image
Ditengah kegiatan akademik yang padat serta kondisi pandemi sering membuat kita jenuh dan stres, apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Menurut saya stress akademik adalah bentuk respon dari stimulus akademik misalnya berupa tugas, ujian atau apapun yang menimbulkan kondisi tertekan hal ini terjadi karena tidak seimbang antara beban dan kemampuan individu.

Beberapa cara untuk mengurangi stress secara umum antara lain melalui pola makan yang sehat dan bergisi, memelihara kebugaran jasmani, latihan pernapasan, latihan relaksasi, melakukan aktivitas yang menggembirakan, berlibur, menjalin hubungan yang harmonis, menghindari kebiasaan yang jelek, merencanakan kegiatan harian secara rutin, memelihara tanaman dan binatang, meluangkan waktu untuk diri sendiri (keluarga), menghindari diri dalam kesendirian.
Dari uraian diatas dapat diambil tips untuk mengurangi stress akademik.

  1. Kenali penyebab stress darimana, apakah karena tugas terlalu banyak atau hal lain.

  2. Relaksasi pernafasan

  3. Membuat perencanaan pengerjaan terhadap tugas tertentu atau tidak menunda pengerjaan tugas.

  4. Berikan waktu untuk diri memahami keinginan atau kebutuhan yang diperlukan saat itu.

  5. Menghibur diri dengan menonton film atau sekedar mendengar musik (perhatikan waktu) .

  6. Sadari pentingnya pendidikan atau proses belajar. Dengan pandangan ke depan tentang tujuan pengharapan hal itu dapat menambah motivasi dalam diri.

Stress akademik menurut Desmita (2010) adalah stress yang diakibatkan oleh academic stressor, yang artinya stress bersumber dari proses pembelajaran atau hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar seperti lama belajar, banyaknya tugas, mendapat nilai ujian, ataupun keputusan untuk memilih jurusan atau karir serta cemas akan ujian dan manajemen stress.
terdapat dua faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stress akademik menurut ((Puspitasari, W. 2013; Gunawati, R., Hartati, S., & Listiara, A. 2010) yaitu faktor internal dan faktor ekstrenal. faktor internal yakni individu yang tidak dapat mengendalikan situasi cenderung akan lebih mengalami stress, faktor sendiri terdiri dari pertama kepribadian individu yang bersifat pesimis dan keyakinan atau pemikiran dirinya sendiri. kemudia terdapat faktor-faktor eksternal yang terdiri dari dorongan orang tua yang lebih terdidik dan kaya informasi maka persaingan anak akan juga lebih keras, dan dorongan status sosial dimana orang-orang yang memiliki kualifikasi Pendidikan tinggi akan dihormati oleh masyarakat.
oleh karena itu dengan tlah mengatuhi faktor-faktor atau penyebab terjadinya stress akademik, perlu adanya bagaimana untuk dapat menyikapi stress akademik itu sendiri, menurut penulis bisa melakukkan relaksasi baik berupa pemikiran ataupun perasaan melalui hal hal yang dapat menyenangkan diri pribadi sendiri, bisa berupa bermain game sejenak, menonton film ataupun jalan-jalan ketempat yang menyenangkan dan tentunya harus mengetahui Batasan agar tidak sepenuhnya lupa akan kewajiban sebagai peserta didik.

Sumber :
Barseli, M., Ifdil, I., & Nikmarijal, N. (2017). Konsep Stress Akademik Siswa. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 5 (3), 143-148.

Stress akademik ini tak jarang kita hadapi terutama pada waktu-waktu sibuk. Siswa yang dibebani dengan banyaknya tugas, pr, ujian, dan pekerjaan lainnya lama-kelamaan membuat fisik dan psikisnya lelah, sehingga timbulah stress. Sebenarnya stress itu normal dan bahkan dapat berguna di kehidupan. Tetapi, jangan biarkan stress yang dialami menganggu terlalu parah sampai merusak aktivitas ke depannya. Siswa pendidikan menengah dan tinggi menghadapi berbagai tekanan terkait dengan tuntutan akademik. Penelitian menunjukkan bahwa stres terkait akademik dapat menurunkan motivasi, menurunkan prestasi akademik, meningkatkan risiko putus sekolah, dan meningkatkan pikiran untuk bunuh diri.

Sebagai pelajar, kita harus tahu bagaimana menangani hal seperti ini agar tidak menganggu kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah yang dapat kita lakukan seperti:

  1. Buatlah to-do list tentang apa pekerjaan dan apa yang kita lakukan
  2. Makanlah makanan yang sehat agar mendapat cukup energi dan nutrisi
  3. Olahraga yang cukup
  4. Mendekatkan diri ke orang yang terdekat
  5. Jangan malu minta bantuan kepada orang lain
  6. Cobalah meditasi untuk menenangkan diri
  7. Jaga pola tidur yang cukup
  8. Bangunlah kebiasaan dan pikiran yang positif
  9. Sesekali rekreasi dan hibur dirimu dengan hal-hal yang menyenangkan.

Selama pandemi ini aku juga sering merasa stres karena kegiatan perkuliahan yang semakin padat. Untuk mengatasi stres tersebut, buat aku hal yang paling ampuh adalah istirahat. Sometimes, you just need to give yourself a break from everything. Gak setiap saat kok kita harus jadi produktif dan belajar terus-terusan, tubuh dan pikiran kita butuh istirahat. Selain istirahat, kegiatan yang paling berpengaruh untuk aku melepas stres adalah meditasi di pagi hari sambil dengerin kata-kata positif dan nyalain lilin aroma terapi. Kegiatan itu bantu banget untuk aku semakin relax dan ngurangin stres aku. Masih banyak cara lain untuk ngurangin stres, tapi intinya adalah istirahat supaya energi kita bisa kembali positif dan stresnya berkurang.

Aku sendiri kalau lagi stress akademik, hal pertama yang aku pasti lakuin adalah ngeluangin waktu untuk istirahat. Karena menurut aku dengan istirahat, otak dan badan kita bisa jadi lebih fresh. Jangan paksain badan dan otak kalau udah gak kuat, karena mereka juga perlu istirahat.Selain itu juga bisa melakukan hal-hal yang aku senangi, seperti dengerin lagu, nyanyi-nyanyi sendiri, dengerin lagu, nonton film/drakor, gambar, atau makan sweet things yang bisa bikin mood naik.

Saat awal pandemi yang dahulu kita berkuliah secara offline menjadi online kita malah mendapatkan tugas yang lebih banyak karena mungkin dosen merasa kalau online dan dirumah kita memiliki waktu luang yang lebih banyak ketimbang saat perkuliahan offline. Padahal nyatanya jika diberikan tugas lebih banyak malah akan membuat mahasiswa stress dan makin malas untuk mengerjakannya.
Hal yang aku lakuin saat mengalami stres akademik yaitu aku memberikan waktu tubuhku untuk istirahat dan berhenti melanjutkan tugasku. Tidak hanya itu, aku memberikan waktu untuk diriku untuk melakukan hal yang aku sukai seperti menonton film dan membaca buku kemudian setelah aku merasa sudah mendapatkan kekuatan untuk mengerjakan tugas tersebut aku baru melanjutkannya lagi.

Menurut saya hal pertama yang dapat dilakukan ada rehat sejenak dari hal-hal yang berhubungan dengan akademik, kamu bisa alihkan dengan melakukan kegiatan yang kamu gemari atau mengerjakan hobimu. Menurutku itu cara yang paling ampuh dalam mengatasi stress.

Kalau menurut pengalaman saya, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres akademik ini ya kak. Terkadang saya juga mengalami stres akademik ini, terlebih ketika mendekati ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Banyak hal yang dapat membuat kita stres akademik, seperti tugas yang datang silih berganti, takut mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, lalu terkadang juga panik ketika menghadapi tugas dan ujian juga. Beberapa cara yang dapat saya lakukan untuk mengatasi stres akademik ini :

  1. Manajemen Waktu
    Manajemen waktu penting karena saya dapat mengatur waktu saya dalam sehari. Misalnya, kuliah saat jamnya, lalu istirahat antara satu matkul dengan matkul lainnya digunakan untuk istirahat atau bisa menyicil tugas apabila diberikan. Biasanya saya tiduran sebentar, lalu makan atau ngemil. Agar pikiran kembali fresh.
  2. Skala Prioritas
    Perlu sekali membuat skala prioritas. Dengan mengurutkan mana yang harus diprioritaskan dan mana yang dapat dikesampingkan terlebih dahulu. Dengan skala prioritas ini, saya menjadi mengerti bahwa urutan pertama itu ya berkuliah, lalu selanjutnya dapat diisi kegiatan lainnya, seperti rapat organisasi atau kepanitiaan.
  3. Istirahat
    Istirahat sangat diperlukan dalam segala hal. Ketika saya merasa penat dan capek dengan apa yang saya kerjakan, maka saya akan mencoba untuk berhenti sejenak dan melakukan aktivitas yang dapat mengembalikan semangat saya. Aktivitas tersebut, seperti bernyanyi, menonton film, tidur sebentar, dan berbagai aktivitas lainnya yang disukai.

Stres akademik merupakan suatu keadaan atau kondisi berupa gangguan fisik, mental atau emosional yang disebabkan ketidaksesuian antara tuntutan lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa sehingga mereka semakin terbebani dengan berbagai tekanan dan tuntutan di sekolah. Umumnya, stres akademik ini rentan dialami pelajar yang berada pada tahap perkembangan fisik maupun psikologis yang masih labil. Stres akademik akan muncul saat harapan untuk pencapaian prestasi akademik meningkat, tugas yang tidak sesuai dengan kapasitas siswa, bermasalah dengan teman dan bosan dengan pelajaran.

Menurut aku cara yang dapat dilakukan ketika kita mengalami stress akademik adalah :

  1. Mencari sumber stress tersebut dan mulai menerapkan prioritas, tujuannya agar hal yang akan dilakukan lebih teratur.
  2. Mengatur waktu atau manajement waktu yang baik. Kita harus bisa mengerti waktu kita untuk belajar, bermain, mengerjakan tugas dan lain sebagainya, ini juga agar semuanya dapat selesai dengan tepat waktu dan tidak ada tugas yang menumpuk.
  3. Mengatur waktu tidur. Hal yang penting dan perlu dilakukan ketika kita sedang merasa stres. Menentukan rutinitas menjelang tidur yang sama setiap harinya akan membantu kita juga bisa merasa lebih mudah menghadapi aktivitasnya sepanjang hari.
  4. Membatasi penggunaan gadget. Ini dikarenakan saat kita stress, kita cenderung akan terpengaruh oleh gadget yang mungkin akan menambah kita semakin stress.

Setiap pelajar atau mahasiswa pasti sering mengalami stress akademik, hal ini terjadi karena tugas yang datang silih berganti tanpa spasi, atau materi dari dosen/guru yang tidak tersampaikan dengan baik sehingga harus belajar keras lagi secara mandiri, atau memikirkan ujian yang ada di depan mata, dan mungkin stress memikirkan masa depan, ingin melanjutkan studi kemana dan bagaimana caranya, nanti lulus ingin menjadi apa, tuntutan keluarga A, B, C. Apalagi kalian-kalian yang sedang berada di posisi mahasiswa tingkat akhir ya kan? atau kelas 12 SMA yang ingin melanjutkan kuliah juga pasti lebih relate untuk merasakan beban ini pasti kan?

Jangan memaksakan terlalu keras diri kita sendiri, istirahatlah jika merasa butuh istirahat dan sangat lelah, bekerja terlalu keras juga tidak baik untuk kesehatan. Pahami diri kamu karena yang mengerti adalah dirimu sendiri, berikan target pencapaian disetiap langkah yang kamu tempuh, setelah mencapai target tersebut, kamu bisa beristirahat dan mengumpulkan energi untuk melangkah ke target selanjutnya. Atur waktu dan skala prioritas yang harus dicapai terlebih dahulu, kita tidak harus untuk menguasai semua nya dan menjadi unggul di semua tempat, just do your best dan berdoa diberikan hasil yangg terbaik.

Setiap mahasiswa pasti pernah mengalami stress sebab tuntutan kehidupan akademik yang harus dijalani, termasuk aktivitas diluar akademik seperti mengikuti kegiatan organisasi kampus, mengembangkan bakat dan minat melalui kegiatan-kegiatan non akademis, bersosialisasi dengan teman yang memiliki berbagai latar belakang, dan bekerja untuk menambah uang saku. Terlebih pada situasi pandemi ini yang membatasi segala aktivitas sehingga menjadi terhambat dan mengharuskan mahasiswa untuk terus berlama-lama di depan layer laptop. Namun tidak hanya itu, permasalahan diluar perkuliahan juga dapat mempengaruhi konsentrasi, mood, dan prestasi akademik mahasiswa. Menurut Davidson (2001) dalam Surwatika, et al., (2014), sumber stess akademik adalah situasi yang monoton, kebisingan, tugas yang terlalu banyak, harapan yang mengada-ngada, ketidakjelasan, kurangnya control, keadaan bahaya dan kritis, tidak dihargai, diacuhkan, kehilangan kesempatan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan. Mahasiswa yang mengalami stress yang berkepanjangan mengakibatkan penurunan kemampuan untuk beradaptasi terhadap stress.

Stress yang dialami oleh mahasiswa, termasuk aku sendiri dapat berdampak positif dan juga negatif. Menurut Goff A.M (2011) dalam Surwatika, et al., (2014), dampak negatifnya berupa peningkatan stress akan menurunkan kemampuan akademik yang berpengaruh terhadap indeks prestasi. Sedangkan dampak positifnya berupa peningkatan kreativitas dan memicu perkembangan diri, selama stress yang dialaminya masih dalam batas kapasitas individu.

Menurut Saffira, et al., (2017), salah satu cara untuk mengatasi stress akademik yang dialami oleh mahasiwa adalah melakukan manajemen waktu. Hal ini dilakukan dengan cara menyusun jadwal kegiatan, mencatat jenis-jenis tugas yang harus dikerjakan, melakukan persiapan sebelum kegiatan, merencanakan waktu efektif untuk membuat tugas, mencari bahan-bahan tugas dan membagi waktu antara membuat tugas dan istirahat.

Summary

Saffira, Putri Chairina. Dahliana. Nurdin, Said. 2017. Upaya Manajemen Waktu Dalam Mengatasi Stres Akademik Mahasiswa. 2(2): 27-31

Surwatika, Ira. Nurdin, Agus. Ruhmadi, Edi. 2014. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Stress Akademik Mahasiswa Reguler Program Studi D Iii Keperawatan Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. 9(3)

Wah beberapa orang pasti dan kayaknya gamungkin gak pernah untuk yang namanya stree apalagi khususnya bagi pelajar dan ahasiswa, stress akademik sudah menjadi hal yang biasa yang sering di hadapkan, namun sering juga banyak yg salah dalam mengatasinya sehingga melampiaskannya ke dalam hal hal yang kurang baik, ada sebuah referensi yang menjelaskan tentang bagaimana semestinya kita menghadapi ‘stress akademik’ sendiri. Semoga Bermanfaat!

Cara Menghadapi Stress Akademik

Bagi aku yang seorang mahasiswa pasti pernah mengalami stress akademik, biasanya karena tugas yang terus muncul, ada tugas yang susah untuk dikerjakan, atau memikirkan masa depan sekalipun. Kalau aku udah stress kayak gitu biasanya aku istirahat dulu dengan cara apa? Biasanya aku jalan-jalan, window shopping, pokoknya lakuin hal-hal yang aku suka dan hal-hal yang aku ingin lakukan sekalipun itu kegiatan yang sangat random kayak main hujan gitu karena menurutku dengan begitu mood kita akan terbantu untuk kembali semangat lagi akan membantu me-recharge energi kita. Tentunya dengan istirahat yang cukup juga sehingga kesehatan juga tetap terjaga. Setuju juga dengan pendapat teman-teman diatas, manajemen waktu juga sangat penting jadi harus pintar membagi waktu untuk akademik dan untuk istirahat jika duaduanya dilakukan dengan seimbang aku yakin kita akan terhindar dari stress akademik

Stress dalam akademik akan dirasakan oleh semua pelajar, mulai dari tk,sd,smp,sma, dan perguruan tinggi. Stress bisa datang karena materi pelajaran yang sulit, tugas banyak dengan tenggat yang berdekatan, terlebih saat pandemic ini yang mengharuskan untuk melakukan aktivitas di rumah, sudah pasti bahwa tingkat ke stressan meningkat tajam. Menurut ku hal yang perlu dilakukan saat mengalami stress adalah menjaga kesehatan, istirahat, makan dan olahraga yang cukup jangan sampai stress membuat kita jatuh sakit, lalu kerjakan tugas dan segala kewajiban kita secara perlahan dan kerjakan satu-satu (kurangi untuk mengeluh) jika memiliki waktu luang bisa gunakan untuk bersantai atau melakukan hobi.

Sometimes we can talk ourselves out of getting help. It can be scary to join a new study group or go to office hours, but doing so is a healthy risk worth taking.

Use Campus Resources
The Center for Academic Resources (CFAR) has drop-in study groups, study skills groups, time management groups, and study mentoring. Office hours are posted and available. TA’s have study groups and lab groups. Some professors post notes online.

There are groups here at PACS that address such topics as anxiety, negative moods, and social fears. There are urgent care/same-day appointments and counselors ready to help you at PACS when things get too stressful or too overwhelming.

Stay Present
The past is gone, and the future is not yet here. The moment over which you have full control is the present moment. When you notice that your attention has drifted to the future or to the past, gently refocus yourself to the present moment.

Learn New Skills Through Practice
We are human and we make mistakes. Every mistake you make provides you with an opportunity to learn about yourself.

The way you learn a new skill is by practicing. If you want to improve your singing, learn to play an instrument, become a gourmet chef, or sharpen your sports performance, you have to practice. The more you practice healthy thinking patterns and behavioral choices, the better you will feel. The more you practice good study skills and time management, the more prepared you will be for the test or for writing the paper.

Use Positive Self-Talk
How you talk to yourself influences how you feel about yourself. If you “beat yourself up” and “belittle yourself,” you might start believing the voice of that internal critic. If you learn instead to “cut yourself some slack” or be a “support for yourself,” then you will feel more hopeful, have more energy to achieve results, and be more likely to realize your full potential.

Throughout the day, notice your thoughts. Are they anxious? Negative? Self-critical? If so, then you can choose to disregard them, gently letting them float away. You can practice replacing negative thoughts with thoughts that are helpful and inspiring. You can learn to be kind to yourself.

Take Responsibility For Mistakes
When you make a mistake, take responsibility for it. If you are late when turning in a paper or lab, acknowledge your mistake, and then take action. You can apologize to a professor or lab partner and then be more prepared next time.

Forgive Yourself
We are taught to apologize to others when we have been unkind to them or when we have made a mistake that affects them. But we sometimes don’t forgive ourselves for mistakes. It is important to forgive yourself when you stumble. If you do poorly on a test, forgive yourself. If you make an unhealthy choice, forgive yourself. Compassion is something that we can give not only to others but to ourselves as well.

Focus On What You Can Control
Some of us are taught that we are responsible for others’ happiness and that we should NOT focus on ourselves. We are taught that, to focus on our needs is “selfish.” However, if you don’t take care of yourself, you will have little to offer others over the long-term. Realize that you are ONLY in control of yourself; others are in control of themselves. You do not have the power to control others’ actions, feelings, behaviors, or choices. Others make their own decisions about their lives and even if they make decisions you do not agree with, it’s their right to make those decisions.

You can study in the library even if your roommate wants you to stay in the dorm and study with her. You can go to study hours even if friends are not going. You can control your own choices even if others disagree with you.

Practice Good Self-Care
It’s important to take care of ourselves. Forgetting to eat or eating pizza and chips for dinner every night depletes our bodies of energy and nutrients. Staying up all night studying or sleeping all day makes concentrating on studies difficult. Staying in our dorm rooms all day and night, not going outside, and ignoring friends keeps us alone and isolated.

Getting at least seven hours of sleep at night, eating three meals each day, exercising at Hamel Rec., going for a walk, laughing with others, taking a hot shower to relax at night - these are good things for ourselves. Do three positive things for yourself every day when academic stress is high. You’ll be glad you did

Saya setuju dengan pendapat kak @andinalarasati. Aplagi di masa pandemi seperti ini kita jadi susah untuk bertemu dengan teman-teman untuk sekedar melepas stress. Oleh karena itu yang paling penting sekarang, untuk mengatasi stress adalah istirahat yang cukup dan makan yang enak.

Untuk menyikapinya, biasanya saya mengambil satu hari untuk bener-bener off. Tidak melakkan apapun dan memikirkan apapun yang berkaitan dengan akademik maupun pekerjaan. Atau kamu bisa menulis di buku harianmu hal-hal yang membuatmu bersyukur di hari itu. Ini bener-bener ngaruh! Jadi kita seperti belajar untuk bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini.