Apa yang anda ketahui tentang Trichodina sp. ?

Trichodina sp

Trichodina sp. adalah salah satu jenis parasit, tepatnya adalah ektoparasit yang berarti berada di luar tubuh ikan. Apa yang anda ketahui tentang Trichodina sp. ?

Trichodina sp. merupakan anggota dari famili Trichodinidae dan biasa menyerang ikan pada bagian tubuh, insang dan sirip. Parasit ini dapat hidup dua hari tanpa inang dan dapat menginfeksi daerah yang sangat luas, karena parasit ini bersifat planktonik. Parasit ini biasanya menyukai tempat yang mempunyai aliran air yang kecil atau stagnant. Trichodina sp. menginfeksi ikan pada semua umur, tetapi paling banyak menginfeksi benih. Gejala klinis ikan yang terinfeksi Trichodina sp. yaitu warna kulit menjadi lebih gelap, nafsu makan menurun, lendir berlebih, mengalami penurunan berat badan dan adanya degenerasi dan nekrosis pada jaringan epithel organ yang terinfeksi.

Jumlah Trichodina sp. yang sedikit tidak berbahaya bagi kultivan, tetapi jika kualitas air menurun maka Trichodina sp. akan tumbuh dengan cepat dan mengakibatkan kerusakan yang serius pada ikan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Trichodina sp. dapat menyerang ikan air tawar dan air laut. Ikan air tawar yang biasa terinfeksi Trichodina sp. yaitu gurami, lele, mas, nila, bandeng, patin, koi, lou-han dan gabus. Sedangkan ikan air laut yang sering teinfeksi Trichodina sp. yaitu ikan kepe-kepe dan kerapu. Trichodina sp. sering ditemukan pada kondisi perairan yang tinggi akan bahan organik, suhu tinggi, pH rendah, amoniak tinggi, dan rendahnya oksigen dan stagnant (Woo, 1995).

Tubuh Trichodina sp. berbentuk seperti piring terbang. Bagian adoral atau anterior berbentuk cembung yang membentuk organ pelekat yang komplek yang disebut lempeng pelekat. Lempeng pelekat tersusun atas tiga lingkaran yang konsentris yang berfungsi untuk mencengkeram inang (Kabata, 1985).

Trichodina sp. merupakan ektoparasit yang menyerang/ menginfeksi kulit dan insang, biasanya menginfeksi semua jenis ikan air tawar. Berkembang biak dengan cara pembelahan yang berlangsung di tubuh inang, mudah berenang secara bebas, dapat melepaskan diri dari inang dan mampu hidup lebih dari dua hari tanpa inang.

Referensi: Sarjito. 2013. Buku Pengantar Parasit dan Penyakit Ikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.