Apa yang anda ketahui tentang sholat Hari raya?
Shalat hari raya ada dua, yaitu hari raya Fitrah tanggal 1 Syawal dan hari-hari raya Adha tanggal 10 Dzulhijjah. Waktu shalat ‘Id dimulai dari terbit matahari sampai tergelincirnya. Kedua shalat hari raya tersebut, hukumnya sunat muakkad bagi laki-laki dan perempuan, mukim atau musafir. Boleh dikerjakan sendirian dan sebaiknya dilakukan berjamaah.
Cara Mengerjakannya
-
Pada pagi hari tanggal 1 Syawal, sesudah kita menunaikan shalat subuh dan sesudah kita mandi sunah Hari Raya, lalu berangkatlah menuju masjid atau tanah lapang dengan memperbanyak mengucapkan takbir.
-
Setelah tiba di masjid, maka sebelum duduk shalat tahiyatul-masjid dua rakaat. Kalau ditanah lapangan tidak ada tahiyatul-masjid, hanya duduklah dengan ikut mengulang-ulang bacaan takbir, sampai mulai shalat Id itu.
-
Lafazh / Niatnya ialah sebaga berikut :
-
Jika shalat ‘Idul Fitri :
“Ushallii sunnatal-li’iidil-fitri rak’ataini lillahi ta’aalaa.
Artinya:
”Aku niat shalat sunah ‘Idul Fitri dua raka’at karena Allah Ta’ala.” -
Jika shalat Idul Adha :
“Ushallii sunnatal-li’iidil-adhhaa rak’ataini lillahi ta’aalaa.
Artinya :
”Aku niat shalat sunah ‘Idil Adha dua raka’at karena Allah Ta’ala.”
-
-
Pada rakaat pertama : Sesudah niat mula-mula membaca takbiratul ihram kemudian membaca doa iftitah, selanjutnya takbir 7 kali dan setiap habis takbir disunahkan membaca :
Subhaanallahi wal-hamdu lillaah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar.
Artinya :
Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha BesarSetelah takbir 7 kali dan membaca tasbih tersebut. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan disambung dengan membaca surat yang disukai, dan lebih utama membaca surat Qaf atau surat Al-A’la (Sabbihisma Rabbikal-a’laa).
-
Pada raka’at kedua, sesudah berdiri untuk raka’at kedua membaca takbir 5 kali, dan setiap takbir disunahkan membaca tasbih seperti pada raka’at pertama.
Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan diteruskan dengan bacaan surat yang kita kehendaki, tetapi lebih utama membaca surat Al-Ghayiah. Bacaan itu dengan suara yang nyaring. Imam menyaringkan yakni mengeraskan suaranya pada waktu membaca surat Al-FATIHAH dan surat-surat lainnya, sedangkan makmum tidak nyaring. -
Shalat ini dikerjakan dua raka’at dan dilakukan sebagaimana shalat-shalat lainnya.
-
Khutbah dilakukan sesudah shalat ‘Id dua kali, yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua membaca takbir 7 kali dan pembacaannya harus berturut-turut.
-
Hendaknya dalam khutbah ‘Idul Fitri berisi penerangan tentang zakat fitrah dan pada hari raya Haji / Qurban berisi penerangan tentang ibadah haji dan hukum kurban.
Referensi :