Apa yang anda ketahui tentang sholat Hari raya?

Sholat Hari raya

Apa yang anda ketahui tentang sholat Hari raya?

Shalat hari raya ada dua, yaitu hari raya Fitrah tanggal 1 Syawal dan hari-hari raya Adha tanggal 10 Dzulhijjah. Waktu shalat ‘Id dimulai dari terbit matahari sampai tergelincirnya. Kedua shalat hari raya tersebut, hukumnya sunat muakkad bagi laki-laki dan perempuan, mukim atau musafir. Boleh dikerjakan sendirian dan sebaiknya dilakukan berjamaah.

Cara Mengerjakannya

  1. Pada pagi hari tanggal 1 Syawal, sesudah kita menunaikan shalat subuh dan sesudah kita mandi sunah Hari Raya, lalu berangkatlah menuju masjid atau tanah lapang dengan memperbanyak mengucapkan takbir.

  2. Setelah tiba di masjid, maka sebelum duduk shalat tahiyatul-masjid dua rakaat. Kalau ditanah lapangan tidak ada tahiyatul-masjid, hanya duduklah dengan ikut mengulang-ulang bacaan takbir, sampai mulai shalat Id itu.

  3. Lafazh / Niatnya ialah sebaga berikut :

    • Jika shalat ‘Idul Fitri :
      “Ushallii sunnatal-li’iidil-fitri rak’ataini lillahi ta’aalaa.
      Artinya:
      ”Aku niat shalat sunah ‘Idul Fitri dua raka’at karena Allah Ta’ala.”

    • Jika shalat Idul Adha :
      “Ushallii sunnatal-li’iidil-adhhaa rak’ataini lillahi ta’aalaa.
      Artinya :
      ”Aku niat shalat sunah ‘Idil Adha dua raka’at karena Allah Ta’ala.”

  4. Pada rakaat pertama : Sesudah niat mula-mula membaca takbiratul ihram kemudian membaca doa iftitah, selanjutnya takbir 7 kali dan setiap habis takbir disunahkan membaca :

    Subhaanallahi wal-hamdu lillaah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar.
    Artinya :
    Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar

    Setelah takbir 7 kali dan membaca tasbih tersebut. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan disambung dengan membaca surat yang disukai, dan lebih utama membaca surat Qaf atau surat Al-A’la (Sabbihisma Rabbikal-a’laa).

  5. Pada raka’at kedua, sesudah berdiri untuk raka’at kedua membaca takbir 5 kali, dan setiap takbir disunahkan membaca tasbih seperti pada raka’at pertama.
    Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan diteruskan dengan bacaan surat yang kita kehendaki, tetapi lebih utama membaca surat Al-Ghayiah. Bacaan itu dengan suara yang nyaring. Imam menyaringkan yakni mengeraskan suaranya pada waktu membaca surat Al-FATIHAH dan surat-surat lainnya, sedangkan makmum tidak nyaring.

  6. Shalat ini dikerjakan dua raka’at dan dilakukan sebagaimana shalat-shalat lainnya.

  7. Khutbah dilakukan sesudah shalat ‘Id dua kali, yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua membaca takbir 7 kali dan pembacaannya harus berturut-turut.

  8. Hendaknya dalam khutbah ‘Idul Fitri berisi penerangan tentang zakat fitrah dan pada hari raya Haji / Qurban berisi penerangan tentang ibadah haji dan hukum kurban.

Referensi :