Apa yang anda ketahui tentang sabana?

Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak / perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan subtropis. Beberapa benua yang memiliki padang sabana di antaranya adalah Afrika, Amerika Selatan, dan Australia. Kurangnya curah hujan menjadi pendorong munculnya sabana. Sehingga sabana dikenal juga padang rumput tropis. Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak cukup basah untuk menjadi hutan.

Suhu udara di daerah sabana tetap sama sepanjang tahun, yaitu hangat. Tetapi sabana mempunyai dua musim yang sangat berbeda, yaitu musim kering dan musim basah. Pada musim kering, hanya ada 4 inci curah hujan. Bahkan di antara bulan Desember dan Februari tidak ada hujan sama sekali. Namun di musim kering, cuaca terasa lebih dingin. Sedangkan pada musim panas, sabana mendapat banyak air hujan. Di Afrika, musim hujan dimulai pada bulan Mei dan curah hujan mencapai 15 hingga 25 inci sepanjang waktu.

Ada beberapa tipe sabana yang berbeda di seluruh dunia. Sabana yang paling dikenal adalah yang terletak di Afrika Timur yang ditumbuhi oleh pohon-pohon akasia. Dataran Serengeti di Tanzania adalah salah satunya. Di sana hidup hewan-hewan seperti Singa, Zebra, Gajah, Jerapah, dan Kerbau.

Bioma Sabana adalah ekosistem besar dengan daerah luas berupa wilayah padang rumput yang terdiri atas pohon – pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar serta rumput – rumputan yang terbentuk karena adanya perbedaan letak geografis dan astronomis di daerah tropis atau subtropis dengan curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun. Bioma Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar di bumi yang menempati daerah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia.

Padang rumput sabana secara alami terbentuk umumnya disebabkan oleh cuaca dengan tingkat curah hujan yang rendah, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah ini menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Sehingga mengakibatkan hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.

Bioma Sabana memiliki ciri – ciri yang sama dengan ciri – ciri hutan sabana, yaitu sebagai berikut :

Daerah wilayah bioma sabana memiliki suhu yang panas sepanjang tahun
Memiliki curah hujan sekitar 90 – 150 cm/ tahun
Hujan terjadi secara musiman dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
Lapisan tanahnya merupakan daerah resapan air dan sistem pengairan yang baik
Sabana berubah menjadi semak belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya semakin rendah
Sabana akan berubah menjadi hutan basah belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya semakin tinggi
Pada umumnya daerah bioma sabana akan mengalami kekeringan yang panjang setiap tahunnya.