Apa yang Anda ketahui tentang musik shakuhachi?

Apa yang Anda ketahui tentang musik shakuhachi ?

Shakuhachi adalah seruling bambu yang ujungnya ditiup, diimpor ke Jepang dari Cina sebelum periode abad pertengahan, tetapi telah berkembang menjadi instrumen khas Jepang, dimainkan secara tradisional oleh para biksu Zen Buddha untuk membantu meditasi. Apa yang Anda ketahui tentang musik shakuhachi ?

1 Like

Alat musik shakuhachi pada awalnya diperkenalkan dari Cina ke Jepang pada abad ke-8 dan mengalami perkembangan di awal Priode Edo. Shakuhachi secara tradisional terbuat dari bambu, tapi versi sekarang ada di juga yang terbuat dari ABS dan kayu keras. Shakuhachi digunakan oleh para biarawan dari sekolah Fuke dari Zen Buddhisme dalam praktek suizen (meditasi meniup).

Dalam seni pertunjukan atau teater Jepang biasanya didampingi dengan musik-musik yang berasal dari alat-alat musik tradisional Jepang. Contohnya, alat musik koto (alat musik mirip Harpa, berdawai 13), shamisen (alat musik mirip Harpa, berdawai 3), dan shakuhachi (seruling bambu). Alat-alat musik tradisional ini sangat populer pada zaman Nara dan Heian. Namun, memasuki zaman Edo alat musik shakuhachi menjadi lebih sangat populer di kalangan masyarakat Jepang.

Shakuhachi dibuat dari bambu, di bagian dekat akar, dengan diameter 3.5cm – 4.0cm. Ada lima lubang, empat di bagian depan dan satu di bagian belakang. Sisi dalam shakuhachi digosok sampai halus, bahkan belakangan ini bagian dalamnya diolesi shu-urushi (bahan pewarna alam berwarna merah) atau kuro-urushi (bahan pewarna alam yang berwarna hitam), agar menghasilkan suara yang halus dan indah. sebelumnya, bagian mulut shakuhachi dipotong menyerong, tetapi sekarang pada bagian mulut dipasangi tanduk rusa atau kerbau supaya lebih kokoh. Shakuhachi merupakan seruling yang dapat menghasilkan warna suara yang bervariasi dan nada suara yang paling sensitif di antara seruling tradisional Jepang, baik seruling tiup samping (horizontal) maupun seruling tiup depan (vertikal). Disebabkan ciri khas itu shakuhachi mempunyai posisi tersendiri di dalam alat musik tradisional Jepang.

Dinamakan shakuhachi yang berarti 1,8 shaku, mengacu pada ukurannya. Ini adalah bentukan dari dua kata, Shaku berarti shaku, sebuah hitungan kuno untuk lebar 30,3 sentimeter dan dibagi dalam sepuluh sub unit. Hachi berarti delapan, di sini delapan matahari. Jadi, “Shaku-hachi” berarti “satu Shaku delapan matahari”, panjang standar sebuah shakuhachi sekitar 55 cm. Shakuhachi lain panjangnya bervariasi dari sekitar 1,3 sampai 3,3 shaku. Meskipun ukuran berbeda, semua masih disebut secara umum sebagai shakuhachi.

Model shakuhachi (seruling Jepang) yang dikenal masyarakat saat ini disebut fukeshakuhachi, berasal dari zaman pertengahan era Kamakura. Pada zaman tersebut seorang biksu Zen bernama Kakushin, belajar di negeri Cina dan mempelajari lagu shakuhachi untuk menyampaikan ajaran Fuke, guru agama Budha aliran Zen. Kakushin mempelajarinya dari seorang guru Cina yang bernama Chosin, dan membawa pulang lagu dan alat musiknya ke Jepang. Sejak itu shakuhachi digunakan sebagai alat penyebaran agama oleh biksu-biksu aliran Hottoha Rinzaisu, salah satu bagian dari aliran Zen. Dari sejarah ini juga bisa diketahui bahwa semua lagu klasik Shakuhachi yang disebut shakuhachi koten honkyaku (lagu klasik khusus Shakuhachi) memuat ajaran agama Budha Zen. Ukuran panjang fuke-shakuhachi adalah kurang lebih 54 cm atau dalam satuan ukuran tradisional Jepang yaitu 1 shaku 8 Sun. Namun akhir-akhir ini ukuran panjang shakuhachi bervariasi dan nada dasar ditentukan berdasarkan ukuran panjang tersebut.

Referensi

Nainggolan, ISL. 2017. Shakuhachi. Kertas Karya. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.