Apa yang Anda ketahui tentang model pengambilan keputusan klasik?

Apa yang Anda ketahui tentang model pengambilan keputusan klasik ?

Terry dalam Arun Kumar & Rachana Sharma (2000) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai proses memilih tindakan yang tepat dan efektif dari dua atau lebih alternatif untuk tujuan mencapai hasil yang diinginkan. Apa yang Anda ketahui tentang model pengambilan keputusan klasik ?

1 Like

Huczynski & Buchanan (2001) mengungkapkan pendekatan tradisional untuk memahami pengambilan keputusan setiap orang didasarkan pada teori pengambilan keputusan klasik atau model ekonomi rasional. Pandangan pengambilan keputusan klasik selalu mengintegrasikan konsep rasionalitas dan keputusan rasional dalam seluruh prosesnya. Tujuan utama dari teori keputusan klasik adalah untuk mengkarakterisasi prosedur yang dapat diterima secara matematis. Dalam menyusun notasi matematis, teori keputusan klasik banyak menggunakan prosedur dari teori Bayes. (N. J. Smelser P, B. Baltes. 2001). Proses pengambilan keputusan yang rasional sering disarankan pada saat keputusan harus dibuat seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

image Model Keputusan Klasik (Heracleous, 1994)

Proses model pengambilan keputusan klasik dimulai dengan tahapan mengidentifikasi situasi keputusan. Setelah pembuat keputusan melakukan identifikasi tentang masalah atau peluang, maka dilakukan pengembangkan tujuan dan kriteria. Pengambil keputusan menentukan kriteria untuk memilih di antara alternatif untuk mengatasinya. Para pengambil keputusan perlu menentukan hasil yang ingin dicapai.

Setelah tujuan dan kriteria telah ditetapkan, maka tahap selanjutnya dalam model pengambilan keputusan klasik adalah menghasilkan alternatif. Pengambil keputusan harus mempertimbangkan alternatif yang berhasil didasarkan pada pengalaman di masa lalu. Jika situasi saat ini serupa, solusi masa lalu dapat digunakan secara efektif. Tetapi jika situasinya tidak sama, kita harus menghasilkan alternatif baru.

Langkah keempat dalam proses ini adalah menganalisis alternatif yang dihasilkan. Untuk memulainya diperlukan penentuan alternatif mana yang akan menghasilkan hasil yang dapat diterima. Pengambil keputusan dapat menghilangkan alternatif yang tidak mungkin atau mencapai hasil yang minimal. Pengambil keputusan juga perlu memeriksa kelayakan alternatif yang tersisa.

Memilih alternatif terjadi secara alami dari hasil analisis. Model pengambilan keputusan klasik berpendapat bahwa manajer akan memilih alternatif yang memaksimalkan hasil yang diinginkan. Setelah hal tersebut, maka perlu dilakukan implementasi keputusan yang telah ditetapkan. Dalam model pengambilan keputusan klasik, implementasi keputusan yang efektif memiliki berbagai komponen.

Langkah terakhir dalam model klasik adalah melibatkan pemantauan dan evaluasi atas hasil keputusan. Untuk melakukan ini, harus dilakukan pengumpulan informasi dan membandingkannya dengan tujuan dan standar yang telah dibuat. Dalam melakukan evaluasi, informasi yang benar harus dapat teridentifikasi dengan baik.

Lee et al. (1999) menganggap bahwa teori keputusan klasik memandang pembuat keputusan bertindak dalam berbagai kondisi yang penuh kepastian. Huczynski (2001) mengasumsikan bahwa pembuat keputusan bertindak objektif, memiliki informasi lengkap dan mempertimbangkan semua alternatif yang mungkin dan konsekuensinya sebelum memilih solusi optimal. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pengambilan keputusan klasik diturunkan dari beberapa asumsi. Namun, semua asumsi itu bukan kenyataan dalam era informasi modern ini. Herbert (1981) setuju bahwa proses ini dilandasi oleh asumsi dan karakteristik tertentu, yang dalam praktiknya sangat tidak realistis dan secara luas diperdebatkan di antara bidang manajerial.

Di bidang manajerial, cara membuat keputusan yang cocok sangat penting. Keputusan strategis dan operasional yang salah dapat melemahkan daya saing perusahaan bahkan menuju ke arah pengembangan yang salah. Robbins (2003), menganggap bahwa model pengambilan keputusan klasik tidak dapat sepenuhnya mewakili bagaimana orang membuat keputusan dalam organisasi, karena orang tidak tahu seberapa akurat data digunakan untuk membuat keputusan, seberapa dapat diandalkan estimasi dari probabilitas dan seberapa bermanfaat data terkait dengan kondisi tersebut.

Selain semua alasan di atas, terdapat bukti lain untuk menantang asumsi klasik. Model pengambilan keputusan klasik tidak memberikan penjelasan yang akurat tentang bagaimana orang biasanya membuat keputusan. Robbins (2003) menganggap bahwa semua asumsi ini bersifat subyektif dan tidak dapat mewakili kondisi nyata dalam praktiknya. Cole (2004) juga setuju dengan semua asumsi ini dimana tindakan subyektif akan menjadi benar apabila seluruh orang di dunia dalam kondisi sempurna. Selain itu, model ini sepenuhnya bergantung pada keakuratan data yang digunakan dan harus memerlukan input kualitatif untuk mendapatkan gambaran secara lengkap.

Keuntungan dari model klasik adalah menunjukkan pendekatan rasional yang dapat diterapkan pada bisnis untuk mencapai keputusan dalam organisasi (Li, 2008). Dengan demikian, pengambilan keputusan klasik memiliki permasalahan yang jelas, tujuan yang jelas, orang yang terlibat menyetujui kriteria dan bobot, semua alternatif diketahui, semua konsekuensi dapat diantisipasi dengan baik, serta pengambilan keputusan yang bersifat rasional.

Tek Tai (2008) memberikan berbagai pertimbangan dalam mengimplementasikan model pengambilan keputusan klasik dalam dunia medis. Seorang dokter dengan alasan tugas dapat bersikeras mengambil keputusan untuk menentang suatu aborsi karena hidup harus dihormati. Namun demikian, pendekatan klasik tidak dapat diimplementasikan pada beberapa kasus. Erdogan & Uludag (2014) mengungkapkan bahwa seorang auditor dalam pengambilan keputusan tidak mungkin menggunakan pendekatan klasik karena terdapat beberapa penilaian. Penilaian ini penting karena didasarkan pada kebenaran dan logis serta meningkatkan kesadaran auditor tentang pengambilan keputusan yang bersifat efisien dan efektif dalam suatu proses audit. Oleh karena itu, pendekatan bayesian dapat dipergunakan oleh seorang auditor.

Referensi

Widyantoko, Feri. Et al… 2020. Model Pengambilan Keputusan Klasik Dan Perilaku (Tinjauan Teoritis dan Praktik). Paper Work-Managerial Decision Making. Ilmu Manajemen Institut Pertanian Bogor.