Apa yang Anda ketahui tentang Lahan Pasir?

lahan pasir

Tanah dilahan pasir termasuk dalam jenis tanah Regosol yang dalam taksonomi tanah lebih dikenal dengan sub-ordo Psamments yang berarti pasir dari ordo Entisol. Menurut Brady (1974) tanah pasir merupakan tanah muda (baru) yang dalam klasifikasi FAO termasuk dalam ordo Regosol.

Apa yang Anda ketahui tentang Lahan Pasir?

Lahan pasir didominasi oleh pasir dengan kandungan lebih dari 70%, porositas rendah atau kurang dari 40%, sebagian besar ruang pori berukuran besar sehingga aerasinya baik, daya hantar cepat, tetapi kemampuan menyimpan air dan zat hara rendah (Gunawan Budiyanto, 2014).

Menurut Sulastri (2012) tanah pasir pantai memiliki sifat fisika, kimia dan biologi sebagai berikut :

Sifat Fisika


  1. Struktur Tanah pasir
    Tanah pasir memiliki struktur butir tunggal, yaitu campuran butir- butir primer yang besar tanpa adanya bahan pengikat agregat (Sulastri, 2012

  2. Tekstur Tanah Pasir
    Tekstur tanah psir adalah kasar, karena tanah pasir mengandung lebih dari 60% pasir dan memiliki kandungan liat kurang dari 2%. Partikel- partikel pasir mempunyai ukuran yang lebih besar dan luas permukaannya yang kecil dibandingkan fraksi debu dan liat.

  3. Porositas Tanah Pasir
    Porositas tanah pasir bisa mencapai lebih dari 50% dengan jumlah pori-pori mikro, maka bersifat mudah merembeskan air dan gerakan udara didalam tanah menjadi lebih lancar. Kohesi dan konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil, sehingga mudah terkikis oleh air dan angin.

  4. Temperatur Tanah Pasir
    Tanah psir memiliki temperatur yang tinggi yang disebabkan karena kemampuan tanah menyerap panas yang tinggi. Tanah pasir memiliki kemampuan rendah dalam menahan lengas karena sifat tanah yang porus, sehingga sempitnya kisaran kandungan air yang tersedia yang terletak diantara kapasitas lapang dan titik layu permanen yang berkisar 4-70 (dibandingkan pada tanah lempung berkisar 16 – 29, serta tingginya kecepatan infiltrasi 2,5-25 cm/jam (dibandingkan 0,001-0,1 cm/jam pada tanah lempung) (Sulastri, 2012).

Sifat Kimia.


  1. Kapasitas Tukar Kation (KTK)
    Kapasitas tukar kation tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan koloid tanah dalam menyerap dan mempertukarkan kation. Jika tanah dapat mempertukarkan kation-kation yang terkandung di dalamnya dengan cepat disebut KTK nya tinggi. Kapasitas kation tanah yang tinggi akan mempercepat penyerapan bahan organik ke dalam tanaman. Tanah pasir memiliki KTK rendah dibandingkan dengan tanah liat atau debu. Hal ini disebabkan tanah pasir memiliki kandungan lempung dan humus yang sangat sedikit. Kapasitas Tukar Kation Tanah tanah pasir pantai berkisar 2–4 me/g (Sulastri, 2012).

  2. pH tanah
    Tanah pasir di daerah pantai cenderung bersifat basa karena kandungan garamnya yang tinggi dan sedikitnya partikel liat serta kurangnya bahan organik. Kelebihan garam dalam tanah dapat menurunkan potensial air larutan tanah dan menyebabkan tumbuhan kekurangan air meskipun hidup pada lingkungan yang banyak air. Salinitas menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek yang menghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi serta penambahan biomassa tumbuhan (Sulastri, 2012).

Sifat Biologi


Pada tanah pasir jumlah mikroorganisme sangat sedikit sehingga proses huminifikasi berjalan lambat. Mikroorganisme pada tanah pasir sangat sedikit karena kondisi lingkungan tanah pasir tidak mendukung mikroorganisme untuk hidup. Kondisi yang tidak menguntungkan cahaya matahari yang sangat besar, suhu yang tinggi dan kemampuan menahan air pada tanah pasir sangat rendah. Hal ini menyebabkan tanah pasir menjadi kurang subur.

Tanah pasiran pada umumnya rendah kandungan bahan organiknya, sehingga cenderung memiliki struktur lepas-lepas dan mudah diolah. Menurut Gunawan Budiyanto (2014) Dominasi fraksi pasir yang dimiliki menyebabkan kandungan fraksi lempung rendah, dan dengan rendahnya kandungan bahan organik menyebabkan tanah ini tidak membentuk agregat serta berada dalam kondisi berbutir tunggal. Akibatnya tanah-tanah pasir pada umumnya tidak memiliki kandungan air yang cukup untuk menopang pertumbuhan tanaman. Kandungan mineral lempung dan bahan organik yang rendah juga menyebabkan tidak terbentuknya kompleks koloid tanah yang biasa terbentuk karena adanya asosiasi antara mineral lempung dan bahan organik dalam membentuk kompleks lempung-humus.

Kendala utama dalam pemanfaatan tanah pasir yaitu karena tanah pasir miskin mineral, lempung, bahan organik dan tekstur yang kasar. Tekstur yang kasar menyebabkan pupuk yang diberikan mudah terlindih. Kandungan bahan organik yang dimiliki oleh tanah pasiran rendah karena temperatur dan aerasi memungkinkan tingkat dekomposit bahan organik tinggi. Selain itu, kandungan bahan organik yang dimiliki oleh tanah pasiran rendah karena temperatur dan aerasi memungkinkan tingkat dekomposisi bahan organik tinggi. Selain itu, stabilitas agregat dan kandungan liat tanah pasiran rendah sehingga pada saat hujan, air dan hara akan mudah hilang melalui proses pergerakan air ke bawah (Gunawan Budiyanto, 2009).

Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik tanah pasir yaitu dengan penambahan bahan organik. Bahan organik ini berfungsi sebagai pembenah agregat tanah yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Menurut Suntoro (2003) bahan organik merupakan salah satu bahan pembentuk agregat tanah, yang mempunyai peran sebagai bahan perekat antar partikel tanah untuk bersatu menjadi agregat tanah. Pada tanah pasiran bahan organik diharapkan dapat merubah struktur tanah dari berbutir tunggal menjadi bentuk gumpal, sehingga meningkatkan derajat struktur dan ukuran agregat atau mampu meningkatkan kelas struktur dari halus menjadi sedang atau kasar.

1 Like