Apa yang Anda ketahui tentang Intensive Care Unit (ICU)?

Apa yang Anda ketahui tentang Intensive Care Unit (ICU)?

Intensive care unit (ICU) adalah tempat atau unit tersendiri di rumah sakit(dibawah bagian pelayanan) dengan staf khusus dan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi,perawatan dan terapi pasien dan berfungsi sebagai tempat merawat pasien dengan kondisi mengancam jiwa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis yang dubia, menjalani resusitasi, perawatan dengan pemantauan ketat, trauma atau komplikasi-komplikasi.

ICU mampu menggabungkan teknologi tinggi dan keahlian khusus dalam bidang kedokteran dan keperawatan gawat darurat. Pelayanan ICU diperuntukkan dan ditentukan oleh kebutuhan pasien dengan sakit kritis. Tujuan dari pelayanan ICU adalah memberikan pelayanan medik teritrasi dan berkelanjutan serta mencegah fragmentasi pengelolaan pasien-pasien kritis meliputi :

  1. pasien yang secara fisiologis tidak stabil memerlukan dokter, perawat, professional lain yang terkait secara koordinasi dan berkelanjutan. Serta memelukan perhatian yang teliti agar dapat dilakukan pengawasan ketat dan terus menerus serta terapi titrasi

  2. pasien-pasien dalam bahaya mengalami dekompensasi fisiologis sehingga memerlukan pemantauan ketat dan terus menerus serta dilakukan intervensi segera untuk mencegah timbulnya penyulit yang merugikan

Sebelum pasien dimasukan ke ICU, pasien dan/atau keluarga harus mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai dasra pertimbangan mengapa pasien harus mendapatkan perawatan di ICU, serta tindakan kedokteran yang akan mungkin dilakukan selama pasien dirawat di ICU. Penjelasan tersebut diberikan oleh Kepala ICU atau dokter yang bertugas. Atas penjelasan tersebut pasien dan/atau keluarga dapat menerima / menyatakan persetujuan untuk dirawat di ICU dengan menandatangani formulir informed consent.

Intensive Care Unit (ICU) merupakan unit di rumah sakit yang berfungsi untuk perawatan pasien kritis, gawat, atau klien yang mempunyai resiko tinggi kegawatan, penyakit akut, cedera atau penyakit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa yang diharapkan masih reversibel (dapat pulih kembali). (Khusnuriyati, 2013)

Suasana yang serba cepat dan aktivitas ICU yang sibuk menyebabkan keluarga mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan pasien, perawat serta staf ICU yang lainnya sehingga keadaan pasien tidak mudah diketahui oleh keluarga. Dalam keadaan ini keluarga merasa terasingkan, terisolasi, takut akan kematian atau kecacatan pada tubuh pasien karena terpisah secara fisik dengan pasien. Ditambah lagi dengan jam besuk yang dibatasi, tarif ICU yang mahal, dan masalah keuangan yang belum tentu memadai. Keadaan seperti inilah yang akan membuat keluarga mengalami kecemasan (Khusnuriyati, 2013).