Apa yang Anda ketahui tentang gambar ekspresif ?

gambar ekspresif

Gambar Ekspresif adalah gmbar yang dinyatakan dengan dasar pemahaman suatu objek kedalam bentuk yang diungkapkan secara pribadi, juga subjektif atau selaras dengan emosi. Apa yang Anda ketahui tentang gambar ekspresif ?

Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar pada objeknya. Gambar ini kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih-lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya). Selain itu, penerapan warna pada gambar ekspresif cenderung bebas, bahkan jauh dengan warna aslinya.

Seseorang dapat menggambar ekspresif dengan gaya yang bebas dan kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, atau skala.

Selain pengertian yang telah dijelaskan diatas, gambar ekspresif memiliki asas-asas. Asas-asas menggambar perlu diperhatikan dalam menggambar ekspresif. Hal ini penting bagi mereka yang sedang mempelajari cara menggambar atau berkarya secara benar. Asas-asas menggambar ekspresif tersebut antara lain, sebagai berikut;

  1. Komposisi, adalah cara mengorganisasikan atau mengatur unsur-unsur gambar sedemikian rupa sehingga gambar tersebut terlihat harmonis secara keseluruhan.

  2. Keseimbangan (Balance), adalah cara mengatur objek gambar secara serasi pada bidang gambar, sehingga objek utama gambr terlihat jelas. Untuk mencapai keseimbangan objek gambar dilakukan dengan mengatur keserasian objek gambar simetris, netral, ataupun ambigu. Keseimbangan simetris yaitu komposisi serasi dua objek atau lebih dengan pembagian gambar ke dalam dua bidang secara sama.

  3. Proporsi, adalah asas kepatutan dan kesebandingan bentuk yang didekati oleh beberapa teori. Teori proporsi klasik yang sampai saat ini masih sering dipakai sebagai acuan adalah teori Golden Section yang telah ada sejak zaman Yunani. Namun demikian, dalam menggambar ekspresif proporsi bisa dicapai melalui unsur-unsur kesebandingan dengan bentuk lain atau kewajaran visual yang dapat diterima logika. Seperti proporsi manusia, tumbuhan, hewan, benda, bangunan, dan lingkungan yang tetap memiliki unsur-unsur yang dapat diterima oleh pengalaman manusia dlam menghadapi objek gambar (tidak terlampau janggal atau naif).

  4. Irama, adalah kesan bergerak sebuah bentuk, garis, atau warna secara berulang maupun dinamis, sehingga secara keseluruhan terlihat tidak monoton. Bentuk yang berirama diartikan sebagai bentuk yang dinamis. Perwujudannya dapat berupa bentuk yang keras, tiba-tiba lembut, kemudian keras lagi, kemudian lembut. Irama juga dapat berulang-ulang sesuai dengan pola yang telah digariskan, tapi juga dapat bersifat acak dengan pola yang masih terlihat. Dalam menggambar ekspresif, irama dapat dicapai oleh permainan bentuk, warna, garis (tebal tipis), dan karakter.

  5. Aksentuasi, adalah upaya untuk mengungkapkan unsur-unsur pembeda pada suatu ungkapan rupa agar tidak terkesan monoton dan membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibagi dengan bentuk berbeda, warna kontras atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. Aksentuasi dalam menggambar ekspresi dapat dicapai melalui penggunaan warna kontras, fokus objek gambar, dan ketebalan garis.

  6. Kesatuan (Unity), adalah perpaduan berbagai unsur bahasa rupa yang membentuk sebuah konsep pengikatan dan ketautan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang terkomposisi dengan baik. Unsur kesatuan gambar ekspresif dapat dicapai melalui kesamaan ekspresi garis, penggunaan warna yang berdekatan, atau karakter objek gambar yang sama.

sumber :

Menurut Sachari (2004), Gambar Ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar kepada objeknya. Sobandi (2008) berpendapat bahwa gambar ekspresi berarti gambar ungkapan perasaan.

Ekspresif merupakan salah satu sifat dalam aliran seni lukis ekspresionisme. Yang mempunyai arti yaitu aliran dalam seni lukis yang selalu mengutamakan perasaan si pembuat karya seninya (Luthfansa, 2008).

Menurut Nugraha dan Suhernawan (2010) dalam menggambar ekspresif pada dasarnya sama dengan teknik menggambar lain. Perbedaannya terletak pada cara menangkap objek dan cara mengolahnya yang lebih bebas dalam aturan dan kaidah menggambar.

Menggambar ekspresif adalah sebagai berikut:

  1. Menekankan spontanitas, maksudnya adalah pelukis harus bisa menangkap suasana secara spontan dengan cara membuat garis besarnya, kemudian secara bertahap diselesaikan atau disempurnakan.

  2. Berekspresi dengan warna dan garis secara bebas tanpa harus sesuai dengan warna dan bentuk benda aslinya.

  3. Menuangkan emosi sesuai dengan keadaan hati. Emosi bisa dikendalikan jika sering membuat gambar ekspresi.

  4. Merekam suasana, artinya setiap kejadian yang telah di lihat atau ketika berkhayal dapat dituangkan ke dalam gambar secara ekspresif sehingga perwujudan gambar menjadi lebih dinamis dan tidak monoton atau dilebih-lebihkan.

Menggambar ekspresif juga memerlukan adanya kualitas dari garis. Seperti yang dijelaskan oleh Ching (2002) bahwa karakteristik sebuah garis yang ditarik juga memiliki daya sugestif. Daya tersebut dapat membuat sebuah gambar mempunyai kemampuan yang unik untuk mengekspresikan kualitas tertentu tanpa mempunyai kemiripan yang sebenarnya terhadap subyek yang digambarkannya.

Kegunaan pokok dari menggambar ekspresif adalah sebagai media mengekspresikan diri. Dengan mengekspresikan diri, akan tumbuh kepekaan rasa, meningkatkan daya imajinasi, dan mampu mengkomunikasikan gagasan. Kegunaan lain seperti pelengkap sebuah cerita, merekam sebuah kejadian, mengkritisi atau menyindir keadaan sosial, bahkan sebagai sarana untuk berkomunikasi.

Dalam teknik ini terdapat asas menggambar ekspresif, yang meliputi:

  1. Komposisi gambar ekspresif ialah cara mengatur atau mengorganisasikan unsur-unsur gambar sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan gambar tersebut terlihat harmonis. Seperti yang dijelaskan oleh Nugraha dan Suhernawan (2010) bahwa komposisi merupakan suatu cara menyusun unsur-unsur yang akan memberikan bentuk pada sebuah karya seni seperti garis, warna, bidang, ruang, tekstur dan gelap terang. Dengan adanya komposisi sebuah karya seni akan terlihat harmonis.

  2. Keseimbangan gambar ekspresif ialah cara mengatur objek gambar secara serasi dalam bidang gambar, sehingga objek gambar utama terlihat jelas. Keseimbangan terdiri dari keseimbangan simetris dan asimetris. Keseimbangan merupakan prinsip desain yang berkaitan dengan pengaturan bobot akibat gaya berat dan letak kedudukan bagian-bagian, sehingga susunan dalam keadaan seimbang (Sunaryo, 2002).

  3. Proporsi gambar ekspresif ialah asas kesebandingan atau kepatutan bentuk, kewajaran visual yang dapat diterima oleh logika.

  4. Dinamika dan irama gambar ekspresif ialah kesan bergerak sebuah garis, warna, atau bentuk baik secara berulang maupun dinamis sehingga secara keseluruhan tidak monoton.

Contoh-contoh gambar ekspresif adalah sebagai berikut

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar Ekspresif

Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar kepada obyeknya. Gambar ekspresif kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya), penerapan warna yang bebas (tidak sama dengan obyeknya aslinya), komposisi gambar yang bebas, penerapan asas menggambar secara bebas (kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, skala), bahkan banyak pula gambar ekspresi yang obyeknya tidak jelas (abstrak).

Kegunaan gambar ekspresif amatlah banyak. Baik sebagai media berekspresi penggambar secara bebas, pelengkap sebuah cerita agar terlihat lebih hidup, merekam sebuah kejadian secara cepat , mengritisi atau menyindir keadaan sosial, atau bahkan sebagai sarana untuk berkomunikasi.

image

image