Apa yang anda ketahui tentang Benteng De Verwacthing di Maluku Utara?

Di pusat Kota Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Propinsi Maluku Utara, terdapat sebuah benteng peninggalan Belanda dengan nama De Verwachting. Dari sebuah catatan diketahui bahwa pada tahun 1623 masyarakat Ternate membangun sebuah benteng kecil yang diberi nama Het Klaverblad di kepulauan Sula. Dalam catatan lain bertanggal 24 Desember 1736 disebutkan bahwa pada masa pemerintahan Iskandar Zoelkarnaen Benteng Het Klaverblad diperbaharui dan kemudian diberi nama De Verwachting.

Apa yang anda ketahui tentang Benteng De Verwacthing di Maluku Utara ?

Benteng De Verwacthing terletak di Kelurahan Sanana, Kecamatan Sanana Utara, Pulau Sulabesi, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara.

Benteng De Verwacthing memiliki luas 2.750 meter persegi dengan 4 bastion dan 2 menara pengintai. Tinggi dinding benteng kurang lebih 4 meter. Terdapat dua bangunan penunjang yang ada di dalam benteng tersebut yang saat ini digunakan sebagai Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Sula.

Benteng De Verwacthing

Pada tahun 1623, warga Ternate diperkirakan membangun satu benteng kecil yang dikenal dengan nama Het Klaverblad. Namun, baru pada tahun 1688 ada catatan sejarah tentang benteng Het Klaverblad yang letaknya di Kepulauan Sulu, tepatnya di Pulau Sanana.

Kemudian pada 24 Desember 1736, yaitu masa pemerintahan Amir Iskandar Zulkarnain Saifuddin (1714-1751), benteng kecil Het Klaverblad diperbaharui dan kemudian diberi nama De Verwachting. Amir Iskandar Zulkarnain Saifuddin – putra tertua Rotterdam dari istri keempatnya, Sayira – adalah Sultan Ternate ke-14. Amir Iskandar Zulkarnain Saifuddin lahir di Ternate pada 1680 dan lebih dikenal dengan nama Raja Laut, yang diberikan ayahnya. Ia juga dikenal dengan nama Kaicil Sehe.

Pemugaran benteng tersebut berada di bawah pengawasan seorang opsir VOC, Victor Moll. Pemugaran ini memanfaatkan tenaga orang-orang Ternate, yang kemudian mereka memahat dinding benteng tersebut dengan hiasan-hiasan bercirikan khas Ternate.

Tulisan-tulisan pada gerbang dan dinding benteng juga dalam bahasa Melayu. Pada tahun 1790-an, catatan sejarah VOC di akhir abad ke-18 menyebut benteng ini sebagai benteng Alting, menurut nama seorang wali VOC yang memegang tampuk pimpinan antara 1780-1797.

Source https://jagotraveling.blogspot.co.id/ √ Benteng De Verwacthing - Wisata Sejarah Kepulauan Sula - Chel