Apa yang anda ketahui tentang batuan metamorf?

Batuan Metamorf

Batuan Metamorf atau Batuan Malihan adalah batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti “perubahan bentuk”.

Batuan asal atau protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem (1500 bar), akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua.

Batuan metamorf membentuk bagian yang cukup besar dari kerak bumi dan diklasifikasikan berdasarkan tekstur, selain juga oleh susunan mineral dan susunan kimianya (fasies metamorfik). Batuan jenis ini dapat terbentuk secara mudah akibat berada dalam kedalaman tinggi, mengalami suhu tinggi dan tekanan besar dari lapisan batuan di atasnya. Mereka dapat terbentuk dari proses tektonik seperti tabrakan benua, yang menyebabkan tekanan horisontal, gesekan dan distorsi. Mereka juga terbentuk ketika batuan terpanaskan oleh intrusi dari batuan cair dan panas yang disebut magma dari interior bumi.

Beberapa contoh batuan metamorf adalah slate, filit, sekis, gneis, dan lain-lain.

Batu Sekis merupakan contoh batuan metamorf dengan perkembangan foliasi sangat baik (sempurna). Sekis sering mengandung sejumlah besar mika. Sekis memiliki tingkat metamorfisme antara filit dan gneiss.

Batu Amfibolit (Amphibolite) merupakan contoh batuan metamorf non-foliasi yang terbentuk akibat rekristalisasi mineral pada kondisi viskositas tinggi serta tekanan terarah. Amfibolit terutama berkomposisi hornblende (amphibole) dan plagioklas.

amfibolit, genes, kuarsit, dan filit

Batu Gneiss (Genes) adalah contoh batuan metamorf foliasi yang memiliki teksur banded dan kesan penjajaran butiran mineral. Gneiss utamanya tersusun atas mineral kuarsa maupun feldspar. Gneiss pada umumnya merupakan metamorfisme dari granit atapun granodiorit.

Batu Kuarsit merupakan contoh batuan metamorf non-foliasi yang terbentuk akibat metamorfisme pada batupasir. Kuarsit utamanya terdiri atas mineral kuarsa.

Batu Filit adalah contoh batuan metamorf foliasi yang tersusun atas mika berbutir halus. Permukaan filit biasanya berkilau dan terkadang berkerut. Filit merupakan jenis peralihan antara batu sabak dan sekis.

Batuan Metamorf


Adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan matemorf yang lain. Terjadinya secara fisik dan kimiawi sehingga berbeda dengan batuan induknya. Perubahan tersebut sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran panas baik cair maupun gas.

Dua tipe tekanan :

  • Tekanan statis, diakibatkan oleh berat batuan yang ada diatasnya, makin dalam makin tinggi tekanan tersebut.
  • Tekanan dinamis, diakibatkan oleh gerak-gerak diatropisme atau tektonisme.

Temperatur yang merupakan penyebab metamorfisme. Temperatur yang tinggi di dalam kerak bumi, dapat berasal dari intrusi magma, aliran gas, cairan yang panas, dll.

Macam-macam tipe Metamofik :

  • Metamorfik Geotermal

    Yaitu metamorfosa yang terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri (menurut ke dalamnya ), tanpa tambahan panas dari magma ataupun pengaruh diasstropisme.

    Pada kedalaman sekitar 3000 m, temoeratur diperkirakan mencapai 100 C. Pada temperatur tertentu, beberapa mineral akan lebur kemudian mengkristal kembali membentuk kristal-kristal baru yang lebih besar. Banyak dijumpai di dalam batuan sedimen yang tebal. Proses kristalisasi dapat dijumpai batu kapur yang berkristal halus, kemudian berubah menjadi marbel dengan kristalkristal besar.

  • Metamorfik Dinamo

    Yaitu suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme). Metamosfosa ini banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan. Contohnya : Mudstone (batu kapur) menjadi slak atau batu tulis.

  • Metamorfisme Kontak

    Yaitu terjadi karena pengaruh intrusi magma yang panas makin jauh intrusi tersebut, makin berkurang derajat metamorfosa karena temperatur semakin rendah. Pada Zona Metamorfosa tersebut banyak dijumpai mineral- mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi.

    Misalnya : Muscovit di tempat yang agak jauh, Chlinit-Biolit, dan akhirnya Cordiorit (suatu silikat besi-magnesium-alumunium yang kompleks) paling dekat ke kontak magma.

  • Metamorfik Metasomantisme

    Terjadi rekristalisasi, membentuk mineral batu yang sifatnya sudah lain dengan batuan induknya.

  • Hydrothermal dan Pneumatolisis

    Perubahan yang terjadi karena pengaruh air panas baik yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut Hydrothermal bila tenaga pengubahnya berupa gas panas maka disebut Pneumobolysis. Contohnya : Tambang tenaga di Montanan (AS). Dimana batuan granit yang terpengaruh Hydrothermal menghasilkan endapan biji tembaga.

Manfaat Batuan Metamorf


Berikut ini manfaat batuan Metamorf diantaranya :

  • Dapat digunakan untuk alat menulis(batu sabak)
  • Untuk Lantai (marmer)
  • Untuk Dekorasi bangunan (marmer)
  • Untuk Batu Nisan (marmer)