Apa yang Anda ketahui tentang Bakteri Actinomycetes?

Aroma saat hujan maupun setelahnya disebabkan oleh bakteria tanah yang bernama Actinomycetes. Entah kenapa aroma tersebut terasa sangat segar.

Actinomycetes adalah bakteri yang banyak ditemukan di tanah dan juga sedimen, merupakan bakteri Gram positif yang sangat bermanfaat karena dapat menghasilkan berbagai senyawa bioaktif. Selama lebih dari 70 tahun, Actinomycetes (ordo Actinomycetales) telah diakui sebagai sumber penting bagi senyawa bioaktif alami. Dari sekitar 18.000 senyawa bioaktif bakteri yang dikenal saat ini, lebih dari 10.000 diketahui dihasilkan oleh Actinomycetes dari genus Streptomyces (Berdy et al., 2012). Banyak antibiotik komersial, seperti tetrasiklin, eritromisin, vancomisin, dan streptomycin, berasal dari metabolisme sekunder Actinomycetes (Weber et al., 2015). Actinomycetes khususnya marga Streptomyces mudah untuk ditumbuhkan, dan digunakan untuk memproduksi berbagai antibiotik yang berbeda secara komersia. senyawa bioaktif banyak dihasilkan dari Streptomyces yang diisolasi dari berbagai jenis tanah, namun saat ini frekuensi penemuan senyawa bioaktif baru dari sumber tanah telah menurun secara drastis dalam beberapa tahun belakangan ini (Busti et al., 2006). Oleh sebab itu Actinomycetes yang diisolasi dari lingkungan laut (sedimen, spons, alga dll) telah menarik banyak perhatian (Lane dan Moore, 2011). Actinomycetes laut biasanya jauh lebih sulit untuk dikultur apabila dibandingkan dengan kerabat terestrialnya, kemungkinan besar karena adanya beberapa persyaratan pertumbuhan khusus. Namun, dengan berkembangnya teknik sampling dan kultur dapat diisolasi beberapa marga Actinomycetes laut yang memproduksi senyawa baru dengan aktivitas biologis yang menarik karena kondisi lingkungan laut sangat berbeda dari kondisi tanah, Actinomycetes laut akan memiliki karakteristik yang berbeda dari Actinomycetes darat dan oleh karena itu sangat dimungkinkan menghasilkan senyawa bioaktif dan antibiotik baru (Ellaiah dan Reddy 1987; Ramesh dan Mathivanan 2009). Seperti penelitian yang dilakukan oleh Shanti Ratnakomala, dkk (2016) di Hutan Mangrove pulau Enggano menyimpulkan bahwa di lahan basah mangrove di daerah pesisir Pulau Enggano merupakan sumber aktinomisetes yang mampu menghasilkan senyawa bioaktif antibakteri telah diperoleh isolat aktinomisetes laut dari Pulau Enggano yang mampu memproduksi senyawa antibiotik dengan jumlah sekitar 24% dari aktinomisetes yang diuji. Senyawa antimikroba yang dihasilkan memiliki tipe spektrum terbatas terhadap bakteri uji Bacillus subtilis dan Streptococcus aureus (Gram +) atau terhadap bakteri uji E. coli (Gram-). (marineuntan/mhs01)

Sumber:
http://marinescience.untan.ac.id/artikel/biota-laut/peranan-dan-potensi-actinomycetes-laut/

Actinomyces merupakan suatu jenis bakteri yang berbentuk panjang atau batang, filamen-filamen yang bercabang, terlihat sekilas seperti fungal hyphae . Dua genus penting dari kelompok ini adalah Actinomyces dan Nocardia . Struktur kimia dari dinding sel ini serupa dengan Corynebacterium dan Mycobacterium . Spesies Actinomyces bersifat mikroaerofilik atau anaerobik.

Actinomyces merupakan organisme-organisme yang subur, potensi patogen dari spesies ini hidup bersama di dalam mulut pada manusia dan binatang. Actinomyces merupakan komponen utama dari plak gigi, terutama pada bagian approksimal dari gigi dan diketahui meningkat pada beberapa jenis gingivitis. Hubungan antara karies pada permukaan akar dan Actinomyces sudah sering dijelaskan. Beberapa spesies dari Actinomyces yang sering diisolasi dari rongga mulut adalah A. israelli , A. gerencseriae , A. odontolyticus , A. naeslundii.

Pembentukan plak gigi diawali dengan mekanisme kolonisasi awal pada pemukaan email gigi yang dalam waktu 24 jam akan didominasi oleh mikroorganisme fakultatif anaerob gram positif, seperti Streptoccoccus sanguins, Streptoccoccus mutans , Actinomyces viscosus dan Actinomyces naeslundii. Pengkoloni awal akan melekat ke pelikel dengan bantuan adhesion , yaitu: molekul spesifik yang berada pada permukaan bakteri. Seiring perkembangannya, terjadi perubahan ekologi pada biofilm, yaitu peralihan dari lingkungan awal yang bersifat aerob dengan spesies bakteri fakultatif anaerob gram-positif menjadi lingkungan yang sangat miskin oksigen dengan adanya spesies bakteri anaerob gram-negatif setelah 24 jam. Literatur lain mengatakan bahwa dalam waktu 2 hari tanpa dilakukan pembersihan, permukaan email gigi akan didominasi oleh bakteri batang gram positif fakultatif anaerob seperti Actinomyces.

Actinomyces memiliki karakteristik gram positif berbentuk kecil, tipis, lurus, filamentous branching rods , non motile , non sporing , non acid fast. Actinomyces juga memiliki gambaran umum tidak tahan asam, hidup dalam lingkungan anaerob, pada jaringan dapat bercabang lalu berubah menjadi bentuk batang. Kumpulan dari organisme ini akan terlihat seperti yellowish sulphur granules . Actinomyces tumbuh dalam keadaan anaerob pada darah atau agar serum glukosa pada suhu 35°C - 37°C.19 Selama satu minggu akan terlihat bentuk kecil berwarna putih, berkoloni pada agar darah. Karena pertumbuhannya yang relatif lambat, mengisolasi organisme ini dari spesimen cukup sulit karena organisme yang lain berkembang dengan cepat dan cenderung akan mengkaburkan spesies Actinomyces yang bertumbuh dengan lambat. Kumpulan lesi sulphur granules merupakan petunjuk gambaran dari organisme ini. Pada beberapa situasi dan kondisi, granules ini dapat dihancurkan, dilakukan pewarnaan gram, diamati untuk gram positif branching filament dan dilakukan kultur pada media yang dipilih.

Membedakan tiap spesies dari genus Actinomyces merupakan suatu hal yang sulit karena variasi dari berbagai reaksi terhadap perlakuan tertentu dan karena beberapa spesies akan lebih baik dibedakan dengan cara elektroforesis. Sebagai contoh, untuk membedakan A. naeslundii genospesies 1 dan genospesies 2 diperlukan pemeriksaan dalam tahap genetik dengan menggunakan antisera recognizing cell wall antigens.

Infeksi actinomycotic merupakan infeksi kronis, granulomatous, endogenous infections pada rongga mulut. Actinomyces yang merupakan salah satu flora normal rongga mulut banyak ditemui di membran mukosa dari golongan makhluk bertulang belakang, sering menyebabkan infeksi piogenik bila bereaksi bersamaan dengan beberapa bakteri. Mayoritas Actinomyces berwarna keputihan, yang akan berubah menjadi warna kekuningan setelah masa inkubasi yang lama, berdiameter 1-4 mm, kuat bertahan dan menimbulkan permukaan yang kusut.