Apa Yang Anda Ketahui Tentang Apendiks Vermiformis?

Apendiks vermiformis atau yang disebut juga umbai cacing merupakan organ digestif manusia yang terletak pada rongga abdomen bagian kanan bawah. Apendiks berbentuk tabung yang berpangkal utama di sekum, dengan panjang bervariasi rata-rata antara 3-15 cm dan berdiameter sekitar 0,5-0,8 cm. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar dibagian distal. Namun demikian pada bayi apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit ke arah ujungnya.

Apendiks vermiformis atau yang sering disebut sebagai apendiks saja, pada manusia merupakan struktur tubular yang rudimenter dan tanpa fungsi yang jelas. Apendiks berkembang dari posteromedial sekum dengan panjang bervariasi dengan rata-rata antara 6-10 cm dan diameter sekitar 0,5-0,8 cm. Posisi apendiks dalam rongga abdomen juga bervariasi, tersering berada posterior dari sekum atau kolon asendens.[1] [2]

image
Gambar Posisi Apendiks Vermiformis dalam Tubuh Manusia

Hampir seluruh permukaan apendiks dikelilingi oleh peritoneum, dan mesoapendiks (mesenter dari apendiks) yang merupakan lipatan peritoneum berjalan kontinyu disepanjang apendiks dan berakhir di ujung apendiks.

Vaskularisasi dari apendiks berjalan sepanjang mesoapendiks kecuali di ujung dari apendiks dimana tidak terdapat mesoapendiks. Arteri apendikular, derivat cabang inferior dari arteri iliocoli yang merupakan cabang trunkus mesenterik superior. Selain arteri apendikular yang memperdarahi hampir seluruh apendiks, juga terdapat kontribusi dari arteri asesorius. Untuk aliran balik, vena apendiseal cabang dari vena ileocoli berjalan ke vena mesenterik superior dan kemudian masuk ke sirkulasi portal. Drainase limfatik berjalan ke nodus limfe regional seperti nodus limfatik ileocoli. Persarafan apendiks merupakan cabang dari nervus vagus dan pleksus mesenterik superior (simpatis).[2]

Secara umum, permukaan eksternal apendiks tampak halus dan berwarna merah kecoklatan hingga kelabu. Permukaan dalam atau mukosa secara umum
sama seperti mukosa kolon, berwarna kuning muda dengan gambaran nodular, dan komponen limfoid yang prominen. Komponen folikel limfoid ini mengakibatkan lumen dari apendiks seringkali berbentuk irregular (stelata) pada potongan melintang dengan diameter 1-3 cm.[1] [2]

Perkembangan Embriologi Apendiks Vermiformis

Apendiks vermiformis berasal dari struktur primordial yakni divertikulum sekal yang muncul pada janin berusia 6 minggu. Bagian proksimal dari divertikulum ini membentuk sekum sedangkan bagian distal atau apeks terus memanjang membentuk apendiks. Pada anak-anak peralihan antara sekum dan apendiks tidak sejelas pada orang dewasa, dan apendiks tampak di sebelah inferior dari sekum, berbeda dengan pada orang dewasa dimana peralihan lebih jelas dan apendiks berada di sisi posteromedial dari sekum.[2] [3]

Perkembangan embriologis yang abnormal dapat mengakibatkan agenesis, hipoplasia, duplifikasi atau bahkan triplikasi dari apendiks. Duplifikasi dari apendiks sering diasosiasikan dengan anomali kongenital lain yang mengancam jiwa.[2]

Histologi Apendiks Vermiformis

Komposisi histologis dari apendiks serupa dengan usus besar, terdiri dari empat lapisan yakni mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan lapisan serosa. Mukosa apendiks terdiri dari selapis epitel di permukaan.[2] Pada epitel ini terdapat sel-sel absorbtif, sel-sel goblet, sel-sel neuro endokrin, dan beberapa sel paneth.[1] Lamina propria dari mukosa adalah lapisan selular dengan banyak komponen sel- sel migratori, dan aggregasi limfoid. Berbeda dengan di usus besar dimana limfoid folikel tersebar, pada apendiks folikel limfoid ini sangat banyak dijumpai terutama pada apendiks individu berusia muda. Seringkali, folikel limfoid ini mengubah kontur lumen dari apendiks. Lapisan terluar dari mukosa adalah muskularis mukosa, yang merupakan lapisan fibromuskular yang kurang berkembang pada apendiks.[2]

Lapisan submukosa memisahkan mukosa dengan muskularis eksterna. Lapisan ini tersusun longgar oleh jaringan serat kolagen dan elastin, serta fibroblas. Lapisan submukosa juga dapat mengandung sel-sel migratori seperti makrofag, sel-sel limfoid, sel-sel plasma, serta sel mast. Pembuluh darah dan limfe merupakan komponen yang dominan pada lapisan ini.

Pembuluh limfatik terdapat jelas dibawah dasar dari folikel limfoid. Di lapisan ini juga terdapat struktur neural berupa pleksus Meissner. Pleksus saraf ini terdiri dari ganglia, sel- sel ganglion, kumpulan neuron dengan prosesusnya, dan sel Schwann yang saling berinterkoneksi membentuk jaringan saraf di lapisan submukosa.[2]

Lapisan otot polos yang tebal berada diantara submukosa dan serosa, merupakan lapisan muskularis eksterna dari apendiks. Lapisan ini terpisah menjadi 2 bagian, yakni lapisan sirkular di dalam dan lapisan longitudinal di sebelah luar. Pada lapisan ini sering terlihat degenerasi granular sitoplasmik eosinofilik terutama pada lapisan sirkular. Di antara dua lapisan otot ini terdapat pleksus myenterik atau pleksus Auerbach, yang serupa secara morfologi dan fungsi dengan pleksus Meissner di lapisan submukosa. Sebagai tambahan, pembuluh limfatik dan pembuluh darah juga terdapat pada lapisan ini.[2]

Lapisan terluar dari apendiks adalah lapisan serosa, Diantara lapisan serosa dan muskularis eksterna terdapat regio subserosal, yang terdiri dari jaringan penyambung longgar, pembuluh darah, limfe, dan saraf. Lapisan serosa sendiri merupakan selapis sel-sel mesotelial kuboidal, yang terdapat pada lapisan tipis jaringan fibrosa.[2]

image
Gambar Potongan Melintang Apendiks Vermivormis Normal secara Mikroskopik

image
Gambar Potongan Memanjang Apendiks Vermivormis Normal secara Mikroskopik

Referensi:
[1] Appendix . In: Rosai J. Ackerman’s surgical pathology. 8th Ed. Missouri: Mosby. 1996.p.711-5.

[2] Segal GH, Petras RE. Vermiform Appendix. In: Sternberg SS, editor. Histology for pathologists . New York: Raven Press. 1992. p.591-600.

[3] Gastrointestinal System . In: Sadler TW. Langman’s Medical Embryology. 7th Ed. North Carolina: Williams and Wilkins. 1995. P.261-2.