Apa yang anda ketahui tentang Anoa Dataran Rendah?

fauna

Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Anoa dataran rendah relatif lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk melingkar. Sejak tahun 1986 hingga 2007, International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan anoa sebagai satwa terancam punah (Endangered species). Populasi anoa diperkirakan kurang dari 2.500 individu dewasa dengan perkiraan laju penurunan populasinya di alam selama kurang lebih 14-18 tahun terakhir mencapai 20%.

Apa yang anda ketahui tentang Anoa Dataran Rendah ?

Anoa Dataran Rendah atau Bubalus depressicornis kerap disebut juga sebagai Kerbau Kerdil. Penyebutan yang wajar mengingat sepintas penampilan fisik Anoa Dataran Rendah memang mirip kerbau. Namun lebih kecil dan lebih pendek ukurannya. Anoa dataran Rendah, bersama kerabat dekatnya, Anoa Pegunungan adalah hewan khas endemik pulau Sulawesi. Hewan yang dilindungi di Indonesia dan memiliki status keterancaman yang tinggi (hewan langka).

Nama latin hewan endemik ini adalah Bubalus depressicornis (C. H. Smith, 1827) yang bersinonim dengan Bubalus anoa (Kerr, 1792). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Anoa atau Lowland Anoa. Di Sulawesi sendiri Anoa kerap disebut dengan beberapa nama yang berbeda seperti Buulu Tutu (Minahasa), Dangko atau Langkau (Gorontalo), Bukuya (Buol Toli-Toli), dan Anuang (Malili).

Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis) dibedakan dengan Anoa Pegunungan berdasarkan bentuk tanduk dan ukuran tubuh. Anoa Dataran Rendah relatif lebih kecil, ekor lebih panjang dan lembut, serta tanduk melingkar dan lebih panjang (18-37 cm), serta bulu yang tumbuh lebih jarang. Tinggi tubuh di sekitar bahu berkisar antara 95-110 cm, panjang tubuh 180 cm, sedangkan berat badan berkisar antara 200 sampai 300 kg.

Bulu saat anak-anak tebal dan berwarna coklat kemerahan dengan kaki coklat gelap dan garis punggung hitam. Bulu berubah menjadi jarang dan berwarna coklat kehitaman ketika dewasa. Terdapat bulu berwarna putih atau kekuningan-putih pada kaki depan, tenggorokan, dan tengkuk.

Masa hidup Anoa Dataran Rendah adalah sekitar 20 tahun saat hidup di alam liar dan tercatat mampu mencapai usia hingga 31 tahun saat ditangkarkan. Hidup secara soliter, dengan induk betina yang hidup bersama anaknya. Hewan langka dan endemik Sulawesi ini tidak mengenal musim kawin, atau dapat melakukan perkawinan sepanjang tahun. Matang secara seksual saat berusia 2 tahun. Anoa betina memiliki periode kehamilan yang berlangsung antara 275-315 hari. Umumnya hanya melahirkan seekor anak, meskipun terkadang dapat melahirkan sepasang anak. Anak Anoa mengikuti induk betinanya hingga disapih pada usia antara 6-9 bulan.

Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis) merupakan hewan herbivora yang memakan tanaman air, pakis, rumput, tunas tanaman, buah jatuh, hingga umbi-umbian. Hewan ini tercatat juga meminum air laut yang diduga untuk memenuhi kebutuhan mineral tubuh.

Hewan ini merupakan hewan endemik pulau Sulawesi Indonesia. daerah sebarannya meliputi pulau Sulawesi bagian utara, tengah, timur, tenggara, dan pulau Buton pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl.

Jumlah populasi Anoa dataran Rendah tidak diketahui dengan pasti namun diperkirakan kurang dari 2.500 ekor yang hidup terpisah-pisah di beberapa bagian pulau Sulawesi dan Buton. Secara alami tidak mempunyai predator. Penurunan populasi Anoa Dataran Rendah lebih disebabkan oleh perburuan untuk dimanfaatkan dagingnya, konversi hutan menjadi daerah pertanian, pembukaan lahan untuk pertambangan emas, dan aktivitas perambahan hutan lainnya.

Mengingat penurunan populasi dan ancaman yang terus berlangsung, Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis) didaftar sebagai spesies Endangered (Terancam Punah) oleh IUCN Redlist sejak 1986. Sedangkan oleh CITES, hewan endemik ini didaftar sebagai Appendix I. Di Indonesia sendiri Anoa Dataran Rendah bersama saudaranya, Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dimasukkan sebagai hewan yang dilindungi berdasarkan PP. Nomor 7 Tahun 1999.

Klasifikasi Ilmiah Anoa Dataran Rendah : Kerajaan : Animalia. Filum : Chordata. Kelas : Mammalia. Ordo : Artiodactyla. Famili : Bovidae. Genus : Bubalus. Spesies : Bubalus depressicornis (C. H. Smith, 1827).