Apa tujuan dari adanya database?

Database. Siapa yang tidak mengetahuinya secara umum? Semua orang pasti mengetahuinya. Namun beberapa orang masih ada yang belum mengetahui apa tujuan dengan adanya database. Lalu apa tujuan dari adanya database?

Tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan database, sebagai berikut :

  • Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
  • Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
  • Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
  • Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
  • Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam
    menyediakan informasi
  • Menentukan kualitas informasi: akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat
    dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
    mendapatkannya.
  • Mengurangi duplikasi data (data redudancy)
  • Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability)

Sumber :man_technologist: :

Tujuan dengan adanya Database atau Basis Data

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed )
Untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah, dari pada disimpan secara manual.

2. Efisien ruang penyimpanan (Space)
Untuk menekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan sejumlah pengkodean.

3. Keakuratan (Acuracy)
Membentuk relasi antar data dengan penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam Database yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan.

4. Keamanan (Security)
Dalam sejumlah sistem ( aplikasi ) pengelolah database tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan database dan menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.

5. Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.

6. Data dapat dipakai secara bersama (Shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.

7. Dapat diterapkan standarisasi (Standardization)
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.

Referensi :
http://student.blog.dinus.ac.id/yasubarkan/2017/07/31/pengertian-basis-data/

Tujuan Primer Pengembangan Basis Data

1. Data data dalam Basis Data dapat digunakan oleh banyak pemakai.

Basis data harus mempunyai kemampuan yang cukup luas dalam perwujudan kerelasian diantara item item data dari banyak file data. Sehingga pengguna yang berbeda beda atau program aplikasi yang berbeda dapat menggunakan basisdata yang sama.

2. Menjaga investasi intelektual.

Program aplikasi dan struktur data logik yang telah ada pada saat ini tidak perlu dikerjakan kembali bila ada perubahan pada basisdata.

3. Penekanan biaya.

Ada 3 hal yakni : biaya penyimpanan , biaya penggunaan data, tingginya biaya ketika terjadi perubahan perubahan basis data.

4. Menghilangkan pemgembangan sistem ganda (proliferasi).

Basis data memenuhi keseluruhan level manajemen dan pada semua fungsi organisator. Pengembangan subsistem baru dilakukan dengan tetap mengacu pada basis data yang sama.

5. Kinerja (Performance).

Kebutuhan informasi dapat dipenuhi dengan cepat, tepat , mudah dan akurat. Akan meningkatkan personel dalam melakukan hal yang bersifat manajeral, bukan lagi memperoleh data.

6. Kejelasan (Clarity).

Setiap pemakai harus mengetahui dengan jelas data apa saja yang ada dan dapat diakses olehnya. DBMS memungkinkan untuk mengatur batasan wewenang akses basis data bagi setiap pemakai di dalam sistem.

7. Kemudahan Pemakaian.

Pemakai tidak perlu memikirkan kerumitan yang terjadi dalam teknis penyimpanan data dalam media penyimpanan yang digunakan.

8. Flesibilitas penggunaan (Flexsibility)

Data dalam basis data dapat diakses mengunakan prgram aplikasi atau mengunakan cara cara interaktif menggunakan fasilitas yang disediakan DBMS menggunakan bahasa query atau report generator.

9. Kebutuhan data yang tidak terantisipasi dapat dipenuhi dengan cepat.

Untuk mengatasi kebutuhan mendadak yang harus dipenuhi dengan cepat tetapi belum tersedia pogram aplikasinya, bahasa query mampu mengambil data secara langsung dengan bahasa yang familier dan mudah digunakan.

10. Perubahan yang mudah.

Basis data dapat berubah tanpa mempengaruhi cara cara menggunakan data. Perubahan dapat terjadi karena perubahan aturan dalam sistem , perubahan diluar kebiasaan, perubahan lain yang tidak terantisipasi.

11. Akurasi (Accuracy) dan Konsistensi (Consistency).

Pengendalian terhadap akurasi data dapat dilakukan sejak proses penangkapan data hingga menampilkan informasi dan distribusi. Sedangkan konsisten data dapat terjaga apabila basis data terbebas dari kerangkapan data dan disediakan sistem pengendali.

12. Privasi (Privacy).

Privasi dimaksudkan sebagai batasan kewenangan akses data dalam basis data untuk mencegah dan melindungi dari orang yangtidak berhak dan pengubahan yang tidak kita hendaki.

13. Keamanan (Security).

Merupakan mekanisme sistem untuk mencegah kehilangan data akibat kerusakan secara fisik media penyimpanan , kebakaran , banjir, huruhara dapat dilakukan secara fisik maupun prosedural.

14. Ketersediaan.

Kelengkapan dankemudahan akses data sehingga data siap diakses setiap saat dengan cara yang berbeda beda.

Tujuan Sekunder Pengembangan Basis Data

image

1. Kebebasan data secara fisik (physical data independency)

Perubahan media penyimpanan basis data mengakibatkan berubahan metode penyimpanan dan metode akses data. Maka perubahan teknik penyimpanan ini tidak harus melakukan menulis kembali program aplikasi dan tidaka mengakibatkan perubahan schema basis data.

2. Kebebasan data secara logika (logical data independency)

Perubahan kebutuhan data dan informasi dari para pemakai, tanpa merubah program aplikasi.

3. Pengendalian atau minimalisasi kerangkapan data (data redudancy).

Karena alasan teknis seringkali kerangkapan data terpaksa masih harus diperlukan, maka yang dapat dilakukan adalah meminimalkannya.

4. Kecepatan akses.

Metode penyimpanan dan akses tergantung pada media penyimpanan yang digunakan, serta kebutuhan akses data.

5. Kecepatan pencarian.

Pemilihan metode akses yang tepat sangat penting oleh para perancang basis data.

6. Standarisasi data.

Setiap subsistem pengolahan data dalam organisasi harus sepakat untuk meggunakan definisi dan format data yang seragam.

7. Tersedianya Kamus Data.

Kamus data diperlukan untuk standarisasi data , acuan pengembangan program aplikasi dan sekaligus dokumentasi sistem yang diperlukan pada saat pemeliharaan basis data.

8. Antar muka pemrograman tingkat tinggi.

Harus bersifat user friendly, ada dialog untuk umpan balik(feed back) ada fasilitas help.

9. Bahasa end-user. Pemakai dapat dikelompokan menjadi empat:

a. Menu level end users, tidak mampu membuat perangkat lunak, hanya bisa berkomunikasi saja.
b. Command level end users, mampu menggunaka bahasa perintah dari paket perangkat lunak untuk operasi aritmatika dan logika.
c. End users programmers, mampu mengembangkan program aplikasinya sendiri sesuai dengan kebutuhannya.
d. Fungsional support personnel, para spesialis informasi yang mempunyai dedikasi pad area tertentu dan melaporkan kepada manajer fungsional mereka.

10. Pengendalian integritas.

Basis data berisi file file yang saling berhubungan. Permasalahannya adalah bagaimana hubungan antar file itu terjadi.

11. Kecepatan pemulihan kembali dari kerusakan (fast recovery from faillure).

Pembuatan basis dat cadangan / back up merupakan salah satu cara efektif yang perlu dilakukan secara rutin dan tersistem.

12. Kemampuan perubahaan untuk penyesuaian (tunning).

Rancangan basis data yang benar memungkinkan penyesuaian dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

13. Perancangan dan pengawasan alat alat.

Dokumentasi semua tahap pengembangan dan operasional sistem merupakan sarana efektif dalam rangka tujuan ini.

14. Pengorganisasi kembali atau migrasi data dapat dilakukan secara otomatis.

Dengan alasan tertentu data data dalam suatu media dapat dipindahkan ke media lain. Migrasi harus dijamin tidak mengakibatkan kehilangan atau kerusakan data selama proses tersebut dilaksanakan.

sumber :