Apa tujuan adanya manajemen resiko?

Tujuan Manajemen Risiko

Secara umum ada enam tujuan manajemen risiko di perusahaan atau entitas bisnis, termasuk:

1. Melindungi Perusahaan

Memberikan perlindungan bagi perusahaan dari tingkat risiko yang signifikan yang dapat menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.

2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

Membantu dalam proses menciptakan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten untuk risiko yang ada dalam proses bisnis dan fungsi dalam perusahaan.

3. Mendorong Manajemen Proaktif

Dorong manajemen untuk bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-hati

Dorong semua individu di perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan memberikan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko / peta risiko.

Ini juga berguna dalam mengembangkan strategi dan meningkatkan proses manajemen risiko secara berkelanjutan.

6. Sosialisasi Manajemen Risiko

Membangun kemampuan individu dan manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman risiko dan pentingnya manajemen risiko.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyebutkan bahwa penerapan manajemen risiko yang baik akan memberikan manfaat bagi perusahaan, yaitu:

  1. Mengurangi kejutan-kejutan yang kurang menyenangkan bagi perusahaan.

  2. Meningkatkan hubungan dengan para pemangku kepentingan.

  3. Meningkatkan reputasi perusahaan.

  4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen.

  5. Memberikan jaminan yang lebih wajar atas pencapaian sasaran perusahaan karena terselenggaranya manajemen yang lebih efektif dan efisien.

Sedangkan sesuai dengan penjelasan ISO 31000, perusahaan yang menerapkan manajemen risiko berdasarkan ISO 31000 akan memperoleh manfaat sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kemungkinan untuk mencapai objektif perusahaan.

  2. Mendorong manajemen yang proaktif.

  3. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian untuk mengidentifikasi dan memperlakukan risiko perusahaan.

  4. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman.

  5. Memenuhi persyaratan legal dan peraturan serta norma internasional.

  6. Memperbaiki pelaporan keuangan, tata kelola perusahaan, kepercayaan pemangku kepentingan, pengendalian, efektivitas dan efisiensi operasional, tindakan pencegahan kerugian dan insiden perusahaan, pembelajaran perusahaan, dan ketahanan perusahaan.

  7. Menyediakan informasi dan dasar yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan dan perencanaan.

  8. Meningkatkan kinerja kesehatan, keamanan dan keselamatan, termasuk perlindungan lingkungan.

  9. Mengurangi kerugian.