Apa Syarat Tumbuh Tanaman Anggrek Bulan agar dapat Tumbuh dengan Optimal?

Sumber Gambar: Pinterest

Anggrek bulan ( Phalaenopsis amabilis ) ditetapkan sebagai bunga nasional “Puspa Pesona” karena memiliki keindahan dan nilai kultural yang tinggi sejak 5 Juni 1990. Tanaman anggrek bulan memerlukan beberapa kondisi yang optimal agar dapat tumbuh dengan baik. Beberapa kondisi tersebut berikaitan dengan cahaya matahari, suhu, angin, dan air. Apa saja syarat tumbuh untuk tanaman anggrek bulan agar dapat tumbuh dengan baik?

2 Likes

Tanaman anggrek bulan memerlukan persyaratan tertentu yang berhubungan dengan faktor ekstrinsik atau lingkungannya agar dapat tumbuh dengan optimal. Terlebih lagi apabila anggrek bulan dibudidayakan diluar habitat aslinya, sehingga diperlukan manipulasi kondisi lingkungan yang menyerupai keadaan habitat aslinya. Faktor lingkungan sebagai syarat tumbuh anggrek bulan yang berpengaruh, antara lain:

  • Cahaya Matahari
    Cahaya matahari merupakan sumber energi dalam proses fotosintesis tumbuhan. Selain itu, cahaya matahari juga berguna dalam memperbaiki bagian tanaman yang rusak dan menyimpan cadangan makanan. Anggrek bulan merupakan tipe tanaman yang menyukai cahaya yang teduh dengan membutuhkan cahaya matahari sebanyak 10%-15% setiap harinya. Anggrek bulan adalah jenis anggrek epifit, sehingga membutuhkan naungan dedaunan dari pohon yang ditumpanginya.

  • Ketinggian Tempat
    Pada umumnya tanaman anggrek bulan tumbuh didaerah yang teduh dan lembab. Anggrek bulan dapat hidup pada dataran rendah sampai pegunungan pada ketinggian 50-600 mdpl, serta dapat tumbuh dengan optimal pada ketinggian 700-1.100 mdpl.

  • Suhu Udara
    Penyesuaian suhu merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan tanaman anggrek bulan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan rajin berbunga. Phalaenopsis sedniri sangat sensitif terhadap suhu yang tinggi, terutama anggrek bulan hibrida. Anggrek bulan dapat tumbuh pada suhu antara 15-35 derajat Celcius, dengan suhu optimal yaitu 21 derajat Celcius.

  • Kelembapan Udara
    Tanaman anggrek bulan hidup pada tempat yang teduh dan lembab. Namun, anggrek bulan tidak menyukai udara yang terlalu basah. Anggrek bulan memerlukan kelembapan udara rata-rata 70%-80%. Hal yang perlu diperhatikan adalah udara yang terlalu basah dapat mendorong timbulnya penyakit tanaman.

Referensi

Carrying, P., & Gene, P. (2016). TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS DAN PROFIL PROTEIN TANAMAN ANGGREK Phalaenopsis amabilis TRANSGENIK PEMBAWA GEN Ubi pro : PaFT, 2 (2), 79–90.

Rasmana, S. T., & M, I. D. G. R. (2009). Sistem Pengendalian Ruang Tanaman Anggrek Bulan Berbasis Mikrokontroler. SNASTi , 149–156.

1 Like

Anggrek bulan adalah salah satu jenis anggrek alam yang memiliki pesona sangat indah dan banyak diminati di Indonesia. Penyebarannya banyak ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera. Anggrek bulan ini dimanfaatkan sebagai bunga potong atau tanaman pot untuk hiasan rumah dan taman. Kekhasan anggrek bulan terdapat pada bentuk bunganya yang lebih besar dengan warna yang bervariasi dan waktu mekar bunga yang lebih lama dibandingkan jenis anggrek lain.

Anggrek bulan hidup atau dapat tumbuh di daerah yang teduh dan lembab, dari dataran rendah sampai pegunungan yang umumnya pada ketinggian 50-600 mdpl dan dapat berkembang dengan baik pada ketinggian 700 - 1.100 mdpl. Anggrek bulan termasuk anggrek epifit monopodial ( (hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh) yang tumbuh menjuntai. Walaupun tumbuh di daerah tropis, anggrek ini membutuhkan sedikit cahaya matahari (12.000 - 20.000 lux) sebagai penunjang hidupnya karena tidak tahan terhadap sengatan matahari langsung. Kelembapan udara yang diperlukan rata-rata 70-80% dengan suhu udara hangat di bawah 29 derajat Celcius.

Referensi:
Puspitaningtyas, D. M. & Mursidawati. 2010. Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor. Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya-LIPI.

2 Likes

Di antara jenis anggrek yang terdapat di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis sp.) merupakan salah satu anggrek kebanggaan nasional. Pada tanggal 5 Juni 1990, anggrek bulan dari spesies Phalaenopsis amabilis resmi dinobatkan sebagai bunga nasional, dengan sebutan Puspa Pesona. Anggrek tersebut memiliki ciri khas bunga berwarna putih bersih dan lidah kuning keemasan. Anggrek bulan asli Indonesia terdiri atas banyak jenis atau spesies. Dari 46 – 60 spesies anggrek bulan di dunia, 22 spesies diantaranya terdapat secara alami di wilayah Indonesia, terutama di habitat hutan.

Untuk dapat tumbuh dan berbunga secara optimal, tanaman anggrek bulan memerlukan persyaratan tumbuh tertentu yang berkaitan dengan keadaan iklim dan medium tumbuhnya.

  • Keadaan Iklim

    Tanaman anggrek bulan yang tumbuh di habitat alami, misalnya di hutan – hutan belantara, biasanya tumbuh menempel pada jenis – jenis pohon yang sudah tua dan berlumut. Jenis – jenis pohon yang biasa ditumbuhi anggrek bulan antara lain yaitu jati, bungur, heuras, kiara, ki telor, ki Bangkok, ki keuyeup, dan saninten. Masing-masing jenis anggrek bulan mempunyai tempat hidup (tumbuhan inang) yang spesifik. Misalnya, anggrek bulan Phalaenopsis amabilis, lebih banyak tumbuh pada pohon jati, bungur, heuras, dan kiara, namun Phalaenopsis javanica, biasanya menempel pada pohon ki telor, ki Bangkok, tunggeureuk, dan ki keuyeup. Sementara, Phalaenopsis cornu-cervi tumbuh pada pohon saninten dan ki meong. Di hutan yang belum dijamah manusia, tanaman anggrek bulan tumbuh secara alami pada berbagai jenis pohon, sesuai dengan kondisi setempat.

    Pada umumnya, anggrek bulan memerlukan lingkungan hidup atau daerah tumbuh yang lembab, namun beberapa spesies tertentu tidak. Sebagai contoh, spesies Phalaenopsis cornu-cervi membutuhkan lingkungan yang agak kering. Di habitat alaminya, plasma nutfah anggrek bulan tersebar mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi (pegunungan). Misalnya, Phalaenopsis amabilis, tersebar pada daerah dengan ketinggian antara 50 m – 600 m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan Phalaenopsis cornu-cervi dan Phalaenopsis gigantae, umumnya tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi, yakni berkisar antara 50 m – 1000 m dpl.

    Untuk membudidayakan tanaman anggrek bulan di luar habitat aslinya, perlu memanipulasi keadaan lingkungan, agar menyerupai kondisi habitat alaminya. Persyaratan tumbuh, khususnya kondisi iklim, yang ideal bagi tanaman anggrek bulan dapat dilihat pada tabel berikut :


    Apabila tanaman anggrek bulan dibudidayakan (dipelihara) di lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan iklim yang ideal tersebut, maka anggrek bulan akan mengalami kelainan (abnormalitas)dan terhambat pertumbuhannya. Misalnya, terlalu banyak mendapat sinar matahari, dapat mengakibatkan gejala kekuning-kuningan atau seperti terbakar pada helai daunnya. Namun, tanaman anggrek bulan yang kurang mendapat sinar matahari, akan menampakkan gejala pertumbuhan yang abnormal yaitu kurus, daun panjang sempit, dan berwarna hijau tua. Faktor alam yang harus diperhatikan dalam memanipulasi lingkungan tumbuh adalah kelembapan udara. Meskipun anggrek bulan membutuhkan keadaan yang lembap, namun bukan berarti harus mendapatkan banyak air (basah), karena banyaknya air justru akan menyebabkan tanaman menjadi mudah terserang penyakit busuk tunas (top-rot) dan busuk daun (leaf-rot)
    Untuk meciptakan lingkungan tumbuh yang ideal dari segi iklim, dapat dilakukan siasat sebagai berikut :

    • Membangun green house atau rumah plastik
    • Menempelkan tanaman anggrek pada pohon yang rindang
    • Menempatkan tanaman anggrek di beranda rumah, dan melindunginya dengan naungan yang berupa anyaman bambu atau plastik yang disebut kere.
  • Keadaan Medium Tumbuh

    Masing –masing jenis atau spesies anggrek bulan mempunyai tempat hidup yang spesifik. Sebagai tumbuhan epifit, tanaman anggrek bulan biasanya menempel pada tumbuhan yang sudah tua dan berlumut. Medium tumbuh berfungsi sebagai tempat berpijak bagi tanaman dan tempat penyimpanan hara (zat makanan) serta air yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman anggrek bulan. Untuk membudidayakan tanaman anggrek bulan diluar habitat aslinya, perlu memodifikasi tempat ataumedium tumbuh terlebih dahulu. Syarat tempat atau medium tumbuh yang baik bagi anggrek bulan adalah sebagai berikut :

    • Tidak lekas melapuk
    • Mampu mengikat air dan hara secara baik
    • Tidak menjadi sumber penyakit
    • Mempunyai aerasi yang baik
    • Mudah didapat dalam jumlah (kuantum) yang di inginkan
    • Relatif murah harganya
    • Dapat menjadi tempat yang baik bagi akar untuk melekat (menempel)

    Bahan medium tumbuh yang digunakan, harus disesuaikan dengan cara (metode)penanaman anggrek bulan. Penanaman anggrek bulan dapat dilakukan dalam pot, ditempelkan pada pohon, atau bahan lain. Macam bahan medium tumbuh yang biasa digunakan bagi penanaman anggrek bulan dalam pot, di antaranya adalah cincangan pohon pakis, mos, serabut kayu, pecahan arang, dan sabut kelapa. Sementara, medium tumbuh tempat melekatnya akar tanaman anggrek bulan pada cara penempelan, antara lain dapat berupa papan pohon pakis, papan kayu pinus, dan pohon yang rindang.

Referensi

Rukmana, Rahmat. 2000. Budidaya Anggrek Bulan. Yogyakarta : Kanisius

1 Like