Apa sih self-love itu?

1587432061101

“Bagaimana hari ini?”

“Ada yang kurang mengenakkan, ya?”

“Gapapa, besok coba lagi”

Pernahkah kita bertanya kepada diri sendiri tentang hari-hari yang kita lalui, apa saja yang dialami, perasaan hari ini, dan semua hal yang terjadi pada diri kita. Apakah kita pernah menanyakan hal-hal tersebut?

Terkadang kita terlalu sering memikirkan bagaimana membahagiakan orang lain, bagaimana agar orang lain menyukai kita, dan memikirkan segala omongan kosong yang selalu menuntut kita agar sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Tanpa pernah berkaca dan bertanya kepada diri sendiri. Apakah kamu bahagia?

Penting bagi kita memperlakukan diri sendiri bagaikan raja, bukan maksud memanjakan, namun alangkah baiknya jika kita peduli dengan diri dan apa pun yang dirasakan. Memperlakukan bahwa diri kita istimewa, layak untuk dicintai, layak mendapatkan apresiasi juga pujian, merupakan hal-hal sederhana yang berdampak besar bagi kesehatan mental kita.

Benar, hal yang telah disebutkan di atas merupakan bentuk kecil dari self love. Mungkin kata tersebut sudah sering kita dengar, baik dari motivator, influencer, maupun psikolog.

Namun, apa sih self-love itu?

Menurut psikolog Deborah Khoshaba Psy.D, self love atau mencintai diri sendiri merupakan keadaan apreasi terhadap diri sendiri yang bersifat dinamis, yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual kita, yang mana tindakan tersebut membuat kita menjadi dewasa (Psychology Today, 2012).

Perlu dipahami bahwa self-love isn’t means selfish or narcissistic. Ketiganya memiliki makna yang berbeda, self-love berarti mencintai dan menghargai diri sendiri, selfish berarti egois dan cenderung tidak memedulikan sekitar, sedangkan narcissistic berarti keadaan dimana seseorang menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi sehingga cenderung kurang berempati terhadap orang lain.

“Love yourself. Be clear on how you want to be treated. Know you worth. Always”
-Maryam Hasnaa

Memahami dan mempraktikkan self-love sangatlah penting. Karena jika seseorang tidak mencintai dirinya maka akan berdampak pada self-esteem (harga diri) dan pandangan serta penilaian buruk terhadap diri sendiri, terfokus pada hal-hal negatif, menyalahkan diri sendiri, bahkan bisa menjurus pada self-injury atau melukai diri.

Lalu, apa aja sih bentuk self-love itu?

Ada beberapa cara yang dapat kita terapkan sebagai bentuk dari mencintai diri sendiri:

  1. Akui kekuatan dan kelemahanmu
    Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia pasti memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Karena pada hakikatnya, kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa. Terlepas dari itu, cobalah untuk melihat kelebihan-kelebihan yang ada pada diri kita, dan tidak terfokus pada kekurangan yang ada dalam diri. Gali terus potensi yang ada dalam diri, dan renungkan bahwa kelebihan itulah yang membantu dirimu untuk selalu kuat dan bangkit.

  2. Berhenti menyalahkan diri sendiri
    Ketika sedang mengalami hal-hal yang kurang mengenakkan dan tidak sesuai dengan harapan, tak jarang kita menganggap bahwa diri kita ini bodoh, payah, tidak bisa diandalkan. Sampai-sampai kita melukai diri sendiri, hanya karena harapan tak sejalan dengan realita. Memang benar, kegagalan itu membuatmu bersedih, namun tetaplah berpikiran positif dan bangkit untuk menata lagi segala harapan dan keinginan yang belum sempat tercapai. Yakinkan bahwa dirimu bisa menjalaninya, dirimu hebat, dan pantas untuk menang.

  3. Jadilah dirimu sendiri, jangan pernah bandingkan dirimu dengan yang lain
    Membandingkan dirimu dengan orang lain hanya melelahkan dirimu saja, terus-menerus membandingkan apa yang kamu miliki dengan yang orang lain miliki hanya akan mengganggu hidupmu. Selalu membandingkan tanpa pernah merasa puas, merasa tidak seberuntung yang lain. Padahal perlu kita sadari bahwa tiap-tiap manusia itu istimewa dengan caranya masing-masing. Bukan tidak mungkin jika orang yang selama ini kita anggap sempurna, hidup dalam kemewahan, dan yang selalu kita bandingkan dengan diri kita ini, justru ia tak merasakan kebahagiaan dalam hidupnya?.

  4. Sadari bahwa kamu tidak sendiri
    Setiap orang pasti pernah merasakan kesepian, tak ada yang peduli disaat titik terendahnya. Namun, perlu diketahui bahwa kamu tidak sendiri, ada banyak orang yang mencintaimu, jangan pernah pikirkan omong kosong di luaran sana yang hanya akan mengusik kehidupanmu. Berceritalah kepada orang-orang yang kamu sayangi, dan yang kamu percaya bahwa ia juga menyayangimu.

  5. Maafkan dirimu
    Lumrah bagi setiap manusia jika melakukan kesalahan, kegagalan, dan hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Namun, cobalah untuk berdamai dengan keadaan, memaafkan dirimu, karena jika bukan dirimu sendiri yang mencoba, siapa lagi?.

  6. Apresiasi diri
    Pernahkah kita berterima kasih kepada diri sendiri, berterima kasih karena telah kuat menghadapi segala cobaan dan ujian hidup, berterima kasih sudah kokoh berdiri meski terpaan terus silih berganti?.

    “I appreciate myself. That’s how i heal”
    -Alison Malee

    Cobalah untuk berterima kasih kepada dirimu, karena ialah yang telah membantu dan akan selalu ada untukmu. Selain itu, mengapresiasi usaha yang telah dicapai dengan memberi reward kepada diri sendiri juga perlu, seperti melakukan perawatan diri, membeli makanan yang enak, dressed-up, dan banyak lagi. Karena hal demikian juga dibutuhkan oleh dirimu.

  7. Bersyukur
    Bagian ini merupakan bagian yang terpenting dari semua bentuk mencintai diri. Karena kunci kenikmatan dalam kehidupan ialah dengan senantiasa bersyukur. Dengan bersyukur, hidup kita menjadi lebih mudah, dan lebih indah untuk dijalani. Daripada hanya terus-menerus merendahkan, menyalahkan, dan membandingkan diri dan kehidupanmu dengan yang lain.

Mungkin hal-hal di atas terkesan sederhana, dan sering tak terpikirkan bahkan tersingkirkan oleh diri kita. Namun, hal sederhana itu sangat berdampak besar bagi dirimu juga kesehatan mentalmu. Tetap jadi diri sendiri, dan sayangi dirimu.

Because you deserve to be you, and you deserve to be happy.

Sumber:

1 Like

KalAu self love nya disalahmaknai sama milenial Jaman sekarang gimana dunk???
Jadi narsisme gitu misalnya?

Maka dari itu kita perlu memahami makna self-love dg benar, dan pastikan bnr bnr paham, ya. Karena kalau kita memahaminya dg bnr, kita tidak akan menjurus ke arah narsisme. Narsisme atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) merupakan gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya, dibarengi rasa ingin dikagumi. Sudah jelas bhw self-love dan narsisme itu berbeda, ya :blush:.