Apa sajakah metode-metode melahirkan yang ada saat ini?

persalinan

Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi.

Apa sajakah metode-metode melahirkan yang ada saat ini ?

Ada banyak cara atau teknik yang biasa dipilih oleh seorang ibu untuk melahirkan anaknya. Teknik yang bermacam-macam ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya jika kondisi ibu yang lemah makan akan dipilih metode persalinan yang tidak membahayakan sang ibu dan janin yang dikandungnya.

Persalinan yang paling diinginkan oleh ibu adalah persalinan normal, tetapi bila sang ibu takut dengan rasa sakit saat melahirkan normal dan kondisinya lemah maka akan diambil cara lain.

MACAM-MACAM METODE PERSALINAN

1. Persalinan normal tanpa bantuan alat

Jenis persalinan ini sangat populer di kalangan ibu-ibu, karena banyak yang mengatakan bahwa seorang ibu belum menjadi ibu sejati jika belum melahirkan secara normal. Persalinan normal adalah persalinan yang dilakukan tanpa menggunakan alat bantu apa pun dengan bayi keluar melalui alat vital sang ibu dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil.

Untuk melakukan persalinan normal ini setidaknya dibutuhkan 3 hal utama yaitu kekuatan mengejan sang ibu, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiga faktor tersebut harus terpenuhi, artinya ketiganya harus dalam keadaan baik.

Kekuatan mengejan ibu sangat dibutuhkan agar janin dapat didorong ke bawah dan masuk kerongga panggul. Saat kepala janin memasuki ruang panggul, posisi kepala sedikit menekuk sehingga dagu dekat dengan dada janin. Posisi yang demikian akan memudahkan kepala janin lolos melalui jalan lahir, yang kemudian diikuti dengan beberapa gerakan selanjutnya. Nah setelah kepala keluar, barulah bagian tubuh janin yang lain akan mengikuti, mulai dari bahu, badan, dan kedua kaki. Apakah anda berminat melahirkan dengan cara normal?

2. Persalinan dengan alat bantu vakum

Persalinan dengan bantuan vakum pada dasarnya tergolong sebagai persalinan normal, hanya saja dibantu dengan alat berupa vakum. Vakum atau ekstrasi vakum adalah alat penghisap berbentuk cup yang digunakan untuk menarik keluar bayi dengan perlahan dan lembut. Cara kerjanya hampir seperti vacuum cleaner tetapi prosesnya lebih manusiawi.

Cara penggunaan vakum adalah dengan meletakkan vakum di atas kepala bayi yang menghubungkan mangkuk dengan mesin. Alat ini menggunakan tenaga pompa atau listrik. Vakum dinyalakan pada saat ibu mengejan dan mulut rahim sudah terbuka penuh, serta kepala bayi sudah berada di bagian bawah pinggul. Vakum hanya akan dilakukan jika terdapat beberapa kemungkinan buruk, di antaranya adalah :

  • Membahayakan kesehatan dan nyawa ibu dan anak.
  • Proses persalina yang lama sehingga ibu kehabisan tenaga.
  • Ibu mengalami hipertensi (preeklamsia).
  • Gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali permenit atau melambat mencapai 80 kali permenit (bayi kekurangan oksigen).

Pada saat menggunakan vakum seorang ibu tidak boleh mengejan terlalu kuat karena dapat memicu hipertensi dan membahayakan jiwa sang ibu. Persalinan menggunakan vakum ini membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit secara keseluruhan.

3. Persalinan dengan alat bantu forsep

Persalinan dengan bantuan alat berupa forsep ini dilakukan apabila mengalami kesulitan akibat kondisi ibu yang tidak bagus, misalnya terkena serangan jantung, asma, atau keracunan kehamilan dan dapat membahayakan nyawa ibu dan anak. Forsep adalah alat bantu persalinan yang terbuat dari logam menyerupai sendok. Persalinan dengan forsep ini dapat dilakukan meskipun ibu tidak mengejan.

Caranya adalah dengan meletakan forsep di antara kepala bayi dan memastikan itu terkunci dengan benar, artinya kepala bayi dicengkeram dengan kuat dengan forsep. Kemudian forsep akan ditarik keluar sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat. Persalinan forsep biasanya membutuhkan episiotomi.

4. Persalinan di dalam air

Metode persalinan ini kurang begitu populer, namun telah ada sebagian ibu yang melahirkan dengan metode ini. Metode ini dianggap sebagai metode persalinan normal terbaik karena mempunyai beberapa efek positif, baik bagi ibu maupun bayinya. Cara melakukan persalinan di air adalah sebagai berikut :

  • Dilakukan di dalam sebuah kolam dari plastik berukuran 2 meter atau bath tube.
  • Pada alas kolam diusahakan ada benjolan-benjolan agar posisi anda tidak merosot.
  • Pompa pengatur air agar tetap bersikulasi
  • Pengatur suhu (water heater) untuk menjaga air tetap hangat
  • Termometer untuk mengukur suhu.
  • Kolam yang sudah disterilisasi kemudian diisi air yang suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh, sekitar 36-37 celcius agar bayi tidak merasakan perbedaan suhu yang ekstrem antara di dalam perut dan di luar.

Namun dalam melakukan persalinan di dalam air ini harus tetap dalam pengawasan medis, dan harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukannya. Karena tentunya dokter mempunyai pertimbangan yang bijak untuk kebaikan anda. Seorang ibu tidak boleh melahirkan di dalam air apabila : ibu sedang dalam perawatan medis, ibu memiliki penyakit herpes, panggul ibu kecil, dan bayi sungsang atau melintang.

5. Operasi caesar

Operasi caesar atau bedah sesar adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Operasi ini biasanya dilakukan karena permintaan ibu yang takut melahirkan secara normal. Namun operasi caesar juga bisa dilakukan apabila kondisi ibu tidak memungkinkan, meskipun sang ibu ingin melahirkan normal.

Sumber : constiti.com