Apa sajakah jenis alat konstrasepsi yang ada?

Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-obatan. Keluarga berencana adalah suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. (Mochtar, 1998)

Apa sajakah jenis alat konstrasepsi?

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. (Prawirohardjo, 2006)

Kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. (BKKBN,1999)

Macam-macam metode Kontrasepsi

Metode Sederhana

I. Tanpa alat

  • Metode kalender atau pantang berkala
    Metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.

    Metode kalender atau pantang berkala

  • Metode suhu basal (termal)
    Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.

    Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.

    Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.

    Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesteron menurun.

  • Metode lendir serviks (billings)
    Metode lendir serviks dilakukan dengan wanita mengamati lendir serviksnya setiap hari. Lendir bervariasi selama siklus. Setelah menstruasi, ada sedikit lendir serviks dan ini sering kali disebut sebagai “kering”. Kadar hormon estrogen dan progesteron rendah dan lendir tersebut dikenal sebagai lendir tidak subur. Mungkin tidak ada lendir serviks atau mungkin terlihat lengket dan jika direntangkan diantara dua jari, akan putus.

    Ketika ovum mulai matang, jumlah estrogen yang dihasilkan meningkat, yang menyebabkan peningkatan lendir serviks. Hal ini menandai permulaan fase subur. Kadar estrogen terus naik sebelum terjadi ovulasi dan jumlah lendir serviks meningkat, menjadi jernih dan melar apabila dipegang diantara dua jari, lendir dapat diregangkan dengan mudah tanpa terputus. Lendir ini digambarkan terlihat seperti putih telur mentah dan disebut lendir subur.

    Hari terakhir lendir jenis ini disebut hari puncak lendir, yang hanya dapat diidentifikasi secara retrospektif. Empat hari setelah hari puncak lendir, lendir tersebut menjadi kental, lengket, dan keruh dan disebut sebagai lendir tidak subur. Perubahan lendir ini terajdi karena ovum telah dilepaskan dan kadar estrogen telah turun.

  • Metode simpto-termal
    Metode simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi wanita. Metode simptothermal mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks.

    Beberapa ahli mengatakan bahwa metode ini mengamati tiga indikator kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/lendir serviks dan perhitungan masa subur melalui metode kalender.

  • Senggama Terputus (Coitus interuptus)
    Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.

II.Dengan alat

  • Mekanis (barrier)
    Kondom pria, barier intra-vaginal (seperti diafragma, kap serviks, spon, kondom wanita.

  • Kimiawi
    Spermisid (seperti vaginal cream, vaginal busa, vaginal jelly, vaginal suppositoria, vaginal foam, vaginal soluble film)

Metode Modern

I. Kontrasepsi hormonal

  • Per-oral
    Pil oral kombinasi (POK), mini-pil, morning- after pil.

  • Injeksi atau suntikan (DMPA, NET-EN)

    • Depo Medroxyprogesteron Asetat (DMPA) diberikan dengan cara disuntikkan secara intra muskuler (Hartanto, 2003). Disuntikkan setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg.
    • Noretthindrone Enanthate (NET. EN) diberikan 8 minggu untuk 6 bulan pertama selanjutnya setiap 12 minggu dosis 200 mg.
  • Sub-kutis (implan)
    Kontrasepsi implant adalah kapsul plastik yang mengandung pro-gestin, yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lender serviks yang kental. Kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas setelah diberi obat bius. Pada lengan atas, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan.

  • Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (Intra uterine devices)
    Intra Uterine Devices adalah perangkat kontrasepsi berukuran kecil, sering berbentuk ‘T’, mengandung tembaga atau levonorgestrel, yang dimasukkan ke dalam rahim. Alat ini adalah salah satu bentuk kontrasepsi jangka panjang reversibel yang merupakan metode pengendalian kelahiran yang paling efektif.

  • Kontrasepsi mantap (MOP, MOW)
    Kontrasepsi mantap adalah suatu metode kontrasepsi yang pada pria disebut vasektomi dan pada wanita disebut tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita yang disebut tubektomi ialah suatu pembedahan dengan cara mini laparatomi (minilap) yaitu tindakan pada tuba fallopii wanita melalui irisan kecil di dinding perut ± 2-3 cm yang dapat mengakibatkan wanita tersebut tidak dapat hamil.

Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan sel telur dan sel sperma. Metode kontrasepsi dapat digunakan oleh pasangan usia subur secara rasional berdasarkan fase kebutuhan.

Metode Kontrasepsi Sederhana


1. Kondom

  • Kondom laki-laki
    Kondom ini terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk silinder bulat,umumnya panjang 15-20 cm, tebal 0,03 – 0,08 mm, garis tengah sekitar 3-3,5 cm dengan satu ujung buntu dan di pangkal terbuka bertepi bulat.

  • Kondom Wanita
    Kondom untuk wanita adalah suatu sarung poliuretan dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin poliuretan lentur. Kondom ini mempunyai pelumas berbahan dasar silikon dan tidak memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai.

2. Coitus interuptus

Coitus interuptus adalah menghentikan senggama dengan mencabut penis dari liang vagina saat suami menjelang ejakulasi

3. KB alami

  • Metode kalender
    Pasangan suami istri tidak berhubungan intim saat si istri berada pada masa subur.

  • Metode suhu basal
    Dasar metode ini adalah naiknya suhu basal pada waktu ovulasi karena kadar progesteron naik antara 0,3 – 0,5 C.

  • Metode Lendir serviks
    Dasarnya adalah perubahan kualitatif dan kuantitatif dari lendir serviks yang dipengaruhi hormon ovarium.

4. Diagfragma

Diafragma adalah suatu alat yang berfungsi untuk menutup serviks dari bawah sehingga sel mani tidak dapat memasuki saluran serviks, biasanya dipakai dengan spermasida.

5. Kontrasepsi kimiawi atau spermicida

Spemicida adalah satu zat atau bahan kimia yang dimatikan dan menghentikan gerak atau melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina sehingga tidak membuahi sel telur. Spermicida dapat berbentuk tablet vagina, krim dan jelly, aerosol (busa/foam) atau tissu KB yang harus di tempatkan di dalam vagina setinggi mungkin dekat serviks.

Metode Kontrasepsi Efektif


Metode Kontrasepsi Efektif adalah metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian tinggi serta angka kegagalan rendah bila dibandingkan dengan metode kontrasepsi sederhana.

1. Pil KB

Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya berisi progesteron saja.

2. Suntikan KB

Terdapat dua jenis kontrasepsi hormon suntikan yaitu yang mengandung hormon progesteron dan yang mengandung 25 mg medroxy progesterone acetat dan 5 mg estradiol cypionate yaitu cyclofem.

3. Alat kontasepsi bawah kulit (AKBK)

Alat kontasepsi bawah kulit (AKBK) adalah alat kontrasepsi yang dipasang dengan menyusupkan di bawah kulit.

5. Alat kontrasespi dalam rahim (AKDR)

AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam terdiri dari plastik (polyethyline), yang di lilit tembaga (Cu) dan yang dililit tembaga dan perak (Ag). Selain itu ada pula yang dalam batangnya berisi hormon progesteron

Metode kontrasepsi Mantap


Metode ini adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani pada pria yang mengakibatkan pasangan tersebut tidak akan memperoleh keturunan lagi.

  1. Vasektomi/MOP (Medis opertif pria)
    Vasektomi adalah operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran mani (vas deferense) sehingga sel sperma tidak keluar saat senggama.

  2. Tubektomi/MOW (Medis operatif Wanita)
    Adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah kelurnya ovum yaitu dengan cara memotong atau mengikat kedua saluran tuba.