Apa saja yang termasuk dalam dimensi pohon?

Umur
Menurut Belyea (1950), umur adalah jarak waktu antar tahun tanam hingga kini dan yang akan datang. Umur pohon ini dapat diperoleh dari register tahun tanam, jumlah lingkar tahun, dan jumlah lingkar cabang. Untuk mengetahui jumlah lingkar tahun pada pohon berdiri dapat menggunakan alat ukur berupa bor riap.

Diameter Pohon
Diameter merupakan salah satu parameter pohon yang mempunyai arti penting dalam pengumpulan data tentang potensi hutan untuk tujuan pengelolaan. Di negara-negara yang menggunakan sistem metrik, dalam mengukur diameter, yang lazim dipilih adalah diameter setinggi dada atau pada ketinggian 1,30 meter dari atas permukaan tanah. Untuk pohon-pohon yang mempunyai banir lebih dari 1,30 meter dari atas permukaan tanah, pengukuran diameter dilakukan pada 20 cm di atas banir (Belyea, 1950).

Tinggi Pohon
Setelah parameter berupa diameter pohon, tinggi pohon merupakan parameter lain yang mempunyai arti penting dalam penaksiran potensi hasil hutan . Dalam kegiatan inventarisasi hutan, terdapat tiga macam tinggi pohon (Anonim dalam Baroroh 2006), yaitu :

  • Tinggi total (Tt)
    Tinggi dari pangkal pohon dari permukaan tanah sampai dengan puncak pohon.

  • Tinggi bebas cabang (Tbc) atau permulaan tajuk
    Tinggi pohon dari pangkal batang dari permukaan tanah sampai dengan cabang pertama yang membentuk tajuk.

  • Tinggi batang komersial (Tbk)
    Tinggi batang yang pada saat itu masih laku untuk dijual dalam suatu perdagangan.

Bentuk Batang
Menurut Husch (1963), ditinjau dari keadaan fisik atau bentuknya, ada dua macam tipe bentuk batang pohon, yaitu :

  1. Excurrent
    Bentuk batang pohon yang teratur dan lurus memanjang dari pangkal sampai ujung. Biasanya terdapat pada jenis koniferus (daun jarum) termasuk di dalamnya Pinus dan Agathis.
  2. Deliquescent
    Bentuk batang pohon yang tidak teratur, yang besar pada bagian pangkalnya dan pada ketinggian tertentu bercabang membentuk tajuk. Biasa terdapat pada jenis-jenis daun lebar, misalnya Jati, Mahoni, Sonokeling dan sebagainya.

Pada umumnya batang pohon mempunyai bentuk-bentuk yang mendekati benda putar (frustum) sebagai hasil grafik pada sumbu x dengan persamaan umum y2 = kxr, dimana y = jari-jari, x = tinggi, k = konstanta yang menunjukkan dimensi pangkal dan r = nilai dari eksponensial yang menunjukkan bentuk benda. Benda putar bergantung dari besarnya nilai r, dimana untuk nilai r = 0 adalah bentuk silinder, r = 1 adalah untuk bentuk paraboloid, r = 2 adalah bentuk kerucut dan r = 3 adalah untuk bentuk neloid (Husch et al, 2003).

Volume Batang
Volume adalah suatu besaran tiga dimensi dari suatu benda yang dinyatakan dalam satuan kubik yang didapat dari hasil perkalian satuan dasar panjang dengan luas penampang (Husch et al, 2003). Penentuan volume suatu benda dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut :

  1. Cara analitik yaitu cara penentuan volume benda dengan menggunakan rumus volume standar

  2. Cara langsung yaitu cara penentuan volume yang dilakukan tanpa mengukur dimensinya. Alat yang digunakan adalah Xylometer, dimana menggunakan prinsip kerja dalil Archimedes yakni volume suatu benda sama dengan volume cairan yang dipindahkan.

  3. Cara grafik yaitu cara yang dapat digunakan untuk menghitung volume berbagai bentuk benda putar tanpa memandang ciri-ciri permukaannya.

Volume pohon dapat dihitung dengan cara menjumlahkan volume tiap-tiap seksi yang ada pada pohon tersebut (Spurr,1952). Menurut Husch (1963), volume yang diperoleh dari penjumlahan volume seksi pohon dapat digunakan sebagai dasar penyusunan model penduga volume pohon berdiri atau sebagai pembanding keakuratan model pendugaan volume pohon yang dibentuk.

Selain dimensi-dimensi yang telah disebutkan di atas terdapat beberapa dimensi lain yang termasuk dalam pengukuran pohon.

Angka Bentuk
Angka bentuk atau faktor bentuk (form factor) merupakan suatu nilai atau angka hasil perbandingan antara volume pohon dengan volume silinder yang besarnya kurang dari satu. Angka bentuk pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :

  • Merupakan konstanta untuk mengoreksi volume silinder guna mendapatkan volume sebenarnya pohon pada dimensi tinggi dan diameter setinggi dada yang sama.

  • Merupakan suatu angka pecahan kurang dari 1 yang didapatkan dari hasil pembagian antar volume sebenarnya pohon oleh volume silinder yang memiliki dimensi diameter setinggi dada dan tinggi yang sama.

Macam-macam angka bentuk pohon menurut dimensi pohon yang digunakan untuk perhitungan yaitu : angka bentuk pohon absolut, setinggi dada dan normal (Husch, 1963).

Kusen Bentuk
Pada umumnya setiap batang pohon tidak berbentuk silindris sehingga ada faktor keruncingan. Untuk mengetahui besarnya keruncingan tersebut, perlu ada perbandingan antara diameter atas dan diameter bawah. Nilai dari perbandingan ini yang disebut dengan kusen bentuk.

Macam kusen bentuk ada dua yaitu kusen bentuk normal dan kusen bentuk absolut. Kusen bentuk normal merupakan perbandingan antara diameter pada ketinggian setengah dari tinggi pohon dengan diameter setinggi dada. Sedangkan kusen bentuk absolut adalah perbandingan antara diameter pada ketinggian setengah dari tinggi pohon dengan diameter pada ketinggian 10% tinggi dari pangkal pohon (Husch et al, 2003).

Taper Pohon
Menurut Husch et al. (2003), taper adalah suatu bentuk yang meruncing sedangkan taper pohon adalah keadaan pohon yang diameternya semakin mengecil dari pangkal pohon hingga ujungnya. Taper pohon bervariasi tergantung dari jenis pohon, diameter, umur dan tinggi suatu pohon tersebut.

Fungsi taper merupakan suatu model alternatif untuk menduga volume pohon yang dilakukan berdasarkan bentuk batang yaitu dengan asumsi bahwa diameter sebuah pohon semakin mengecil dari pangkal hingga ujungnya. Sedangkan menurut Chapman dan Meyer dalam Riandini 2005, taper merupakan resultan dimensi pohon yang disebabkan oleh pengaruh tinggi dan diameter pohon.

Bentuk kurva taper hampir sama pada pohon-pohon yang berbeda ukuran pada jenis pohon yang sama, sehingga memungkinkan model taper yang dibuat berdasarkan diameter relatif dan tinggi relatif. Bentuk persamaan umumnya adalah sebagai berikut :

( d/D ) = f ( h/H ) atau ( d/D ) = f {1-( h/H )}

Keterangan :

d = diameter ujung batang pada ketinggian h
D = diameter setinggi dada (Dbh)
h = tinggi batang pada diameter d
H = tinggi batang pohon total dari atas permukaan tanah

Tajuk Pohon
Diameter tajuk adalah ukuran dimensi penampang melintang lingkaran tajuk sepanjang garis yang melalui titik pusat lingkaran dengan titik ujungnya pada garis lingkaran tajuk (Husch, 1963). Diameter tajuk dapat diukur dengan menggunakan alat bantu berupa meteran yaitu dengan cara mengukur proyeksi vertikal panjang garis yang melalui pangkal pohon dan dua titik pada proyeksi garis lingkaran tajuknya. Pengukuran ini dilaksanakan dua kali dengan posisi pengukuran yang saling tegak lurus dan hasilnya dirata-ratakan. Sedangkan tinggi tajuk merupakan jarak antara awal percabangan tajuk dengan puncak pohon (Husch et al. 2003).

1 Like