Apa saja yang perlu dilakukan untuk Branding sebuah Startup?

menurut kutipan dari Philip Kotler – bapak marketing dunia “A brand is a name, term, sign, symbol, or design or a combination of them, intended to identify the goods and services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of the competitor.”

1 Like

Persiapan untuk Strategi Branding yang harus Dilakukan: Mengembangkan MVB

Pada dunia start-up, Minimum Viable Product (MVP) merupakan hal pertama yang harus disiapkan pertama kali sebelum start-up founder menjalankan bisnisnya. Namun, banyak di antara start-up founder dan entrepreneur yang tidak mengerjakan Minimum Viable Brand (MVB) untuk produknya.
Minimum Viable Brand (MVB) terdiri dari elemen penting dari sebuah brand untuk menjaga fokus dan arahan sebaik referensi dari luar produk dan pembeda dengan produk lain. Framework dari MVB ini terdiri dari 6W:

  1. What we stand for?
    Pada poin ini, sebagai pemilik bisnis, Anda harus dapat menjelaskan esensi dari brand Anda; apa pokok pikiran yang diperjuangkan pada saat membangun brand tersebut. Sebagai contoh, perusahaan besar Johnson & Johnson meyakini bahwa setiap hal yang dibutuhkan manusia haruslah memiliki kualitas yang baik dengan harga yang sesuai. Maka dari itu Johnson & Johnson selalu memproduksi produk yang berkualitas tinggi dengan pelayanan yang baik.

  2. What we believe in?
    Pada poin ini, Anda harus dapat mendefinisikan hal apa yang Anda percayai ketika membangun brand Anda. Sebagai perusahaan berskala internasional, Procter & Gambler dapat menjadi contoh yang baik; Protect & Gambler percaya bahwa konsumen adalah segalanya. Mereka menerapkan nilai-nilai yang mengutamakan konsumen seperti memahami konsumen, menjadi brand berskala global, brand yang tidak berhenti berinovasi, memiliki kekuatan brand dan juga harus mampu memenuhi kredibilitas pasar.

  3. What people we seek to engage?
    Setelahnya, Anda harus dapat menjelaskan apa saja tipe audience yang akan menjadi target market dari brand Anda secara tidak langsung. Pada poin ini, perusahaan otomotif ternama, Mercedes Benz membangun brandnya dengan target market yang jelas; yakni orang-orang yang peduli dan memperhatikan masa depan lingkungan. Mobil yang diproduksi Mercedes Benz bukan diproduksi secara ‘wah‘ semata-mata hanya untuk menunjukan kelasnya, tetapi juga menunjukan kecanggihan mesinnya yang ramah lingkungan.

  4. What distinguishes us?
    Brand Anda harus dapat menjelaskan hal apa saja yang membedakan brand Anda dengan kompetitor Anda. Saat ini, saya dan tim marketing di Sribu menggunakan Asana sebagai project management tools. Sebagai sebuah brand, Asana membawa pesan yang kuat, yakni “we’re empowering teams to do great things together“. Dengan pesan tersebut, saya menjadi tahu bahwa Asana merupakan project management tools yang sesuai untuk mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan teman satu tim.

  5. What we offer?
    Brand Anda harus dapat menjelaskan hal apa saja yang Anda tawarkan, terutama unique selling point (USP) Anda. Akan lebih baik jika brand Anda bisa menjelaskan USP brand Anda dengan kalimat singkat sehingga target audience mengerti dan melihat kesesuaian antara brand dan produk/jasa yang ditawarkan

  6. What we say and show?
    Pada poin ini, Anda harus dapat menjelaskan bagaimana mengucapkan dan bagaimana wujud dari brand Anda. Anda akan membutuhkan naming untuk brand Anda, tagline untuk brand Anda serta sebuah logo untuk brand Anda. Dengan ketiga elemen tersebut, brand Anda akan semakin nyata di mata masyarakat.

Referensi

The Quick and Dirty Guide to Building Your Startup Brand | by Alex Chuang | Startup Grind | Medium