Apa saja yang harus kita lakukan untuk menurunkan Berat Badan selain Diet?

diet

Obesitas adalah penyebab utama penyakit kronis seperti jantung coroner, gagal jantung, centricular dysfunction, dan cardiac arrhythmias. Oleh karena itu memiliki tubuh yang ideal (BMI normal) menjadi satu solusi yang bijak untuk mencegah datangnya penyakit kronis. Membatasi asupan makanan atau yang lebih terkenal dengan istilah “DIET”, sering kali diterapkan oleh kebanyakan orang untuk menurunkan berat badan. Strategi diet secara teknis dibagi menjadi beberapa kategori seperti diet minimal (pengurangan nilai asupan makanan 250-500 kcal/hari), diet sedang (total asupan makanan dalam sehari 1200-1500 kcal), diet berat (total asupan makanan 400-800 kcal/hari), dan diet maksimal (berpuasa). Kelima kategori diet tersebut akan menghasilkan penurunan berat badan.

Faktanya, belakangan ini banyak orang yang sakit akibat pola hidup yang buruk. Mengutip Kumparan, menurut Profesor Aru Wisaksono Sudoyo yang juga Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), 85% kasus kanker disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, sedangkan 15% sisanya disebabkan faktor keturunan. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak bergizi pun dianggap sebagai salah satu pemicu kanker.

Untuk menghindarinya, awali program diet Anda dengan berkonsultasi pada ahli nutrisi agar pola makan yang Anda jalani sesuai kebutuhan. Ingat, tujuan dari diet sehat itu tidak sebatas penurunan berat badan saja. Ini juga tentang mengganti camilan gorengan dengan apel. Dilansir dari portal Berkeley Wellness yang berkolaborasi dengan University California, terapkanlah cara diet sehat mulai dari konsumsi makanan yang variatif karena nutrisi-nutrisi penting tidak berkumpul hanya di satu jenis makanan saja. Kemudian, perhatikan porsi dan jumlah kalori harian Anda. Selain sayur dan buah, perbanyak pula makan ikan dan kacang-kacangan, serta batasi asupan gula dan garam.

Maksimalkan pola makan sehat Anda dengan segarnya susu sapi pilihan dari Susu Siap Minum Frisian Flag Purefarm. Mengandung rangkaian zat gizi makro (protein, karbohidrat dan lemak) dan zat gizi mikro (multi vitamin dan mineral) untuk mendukung asupan gizi harian, Susu Siap Minum Frisian Flag Purefarm tersedia dalam varian rasa Full Cream, Flavour Milk (Coconut Delight, Swiss Chocolate, Strawberry), dan Low Fat (French Vanilla, Chocolate, Strawberry, Plain).

Agar gaya hidup sehat Anda makin sempurna, lengkapi dengan latihan fisik yang rutin. Melalui akun Instagramnya, Healthy Chef sekaligus konselor nutrisi dan penulis buku “Healthyummy Bible”, Edwin Lau menegaskan bahwa diet dan olahraga itu ibarat Batman dan Superman; masing-masing sudah hebat, namun jadi tak terkalahkan ketika bersatu. Supaya olahraga Anda membuahkan hasil, lakukan latihan fisik minimal 3 kali seminggu seperti yang disarankan oleh personal trainer asal Inggris, Tom Mans. Tak ketinggalan, tidurlah yang cukup. Sesibuk apa pun Anda, usahakan Anda memenuhi kebutuhan tidur 7-9 jam per hari.

Jangan ragu untuk memulai gaya hidup sehat sekarang juga. Tenang, Anda masih tetap bisa makan fast food atau begadang sesekali. Jika tidak sedang berolahraga, Anda pun bisa rileks dengan membaca buku atau menonton film seharian.

References

Ternyata Diet Sehat Saja Tidak Cukup Tanpa Ada Gaya Hidup Sehat | Frisian Flag Indonesia

Diet adalah mengatur asupan makanan agar tidak mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang berlebih, dapat dilakukan dengan diet yang terprogram secara benar. Diet rendah kalori dapat dilakukan dengan mengurangi nasi dan makanan berlemak, serta mengkonsumsi makanan yang cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak menggemukkan karena jumlah kalori sedikit, misalnya dengan menu yang mengandung serat tinggi seperti sayur dan buah yang tidak terlalu manis (Sugondo, 2008).

Selain melakukan diet kita juga dapat melakukan hal-hal berikut untuk menurunkan berat badan, diantaranya :

  1. Merubah gaya hidup
    Diawali dengan merubah kebiasaan makan. Mengendalikan kebiasaan ngemil dan makan bukan karena lapar tetapi karena ingin menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas fisik pada kegiatan sehari-hari. Meluangkan waktu berolahraga secara teratur sehingga pengeluaran kalori akan meningkat dan jaringan lemak akan dioksidasi (Sugondo, 2008).

  2. Aktifitas Fisik
    Peningkatan aktifitas fisik merupakan komponen penting dari program penurunan berat badan, walaupun aktifitas fisik tidak menyebabkan penurunan berat badan lebih banyak dalam jangka waktu enam bulan. Untuk penderita obesitas, terapi harus dimulai secara perlahan, dan intensitas sebaiknya ditingkatkan secara bertahap. Penderita obesitas dapat memulai aktifitas fisik dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu (Sugondo, 2008).

  3. Terapi perilaku
    Untuk mencapai penurunan berat badan dan mempertahankannya, diperlukan suatu strategi untuk mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi diet dan aktifitas fisik. Strategi yang spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan aktifitas fisik, manajemen stress, stimulus control, pemecahan masalah, contigency management, cognitive restructuring dan dukungan sosial (Sugondo, 2008).

  4. Farmakoterapi
    Farmakoterapi merupakan salah satu komponen penting dalam program manajemen berat badan. Sirbutramine dan orlistat merupakan obat-obatan penurun berat badan yang telah disetujui untuk penggunaan jangka panjang. Sirbutramine ditambah diet rendah kalori dan aktifitas fisik efektif menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Orlistat menghambat absorpsi lemak sebanyak 30 persen. Dengan pemberian orlistat, dibutuhkan penggantian vitamin larut lemak karena terjadi malabsorpsi parsial (Sugondo, 2008).

  5. Pembedahan
    Tindakan pembedahan merupakan pilihan terakhir untuk mengatasi obesitas. Pembedahan dilakukan hanya kepada penderita obesitas dengan IMT ≥40 atau ≥35 kg/m2 dengan kondisi komorbid. Bedah gastrointestinal (restriksi gastrik/ banding vertical gastric) atau bypass gastric (Roux-en Y) adalah suatu intervensi penurunan berat badan dengan resiko operasi yang rendah (Sugondo, 2008).