Apa saja yang diperlukan untuk membuat perencanan manajemen risiko (risk management plan) ?

oerencanaan manajemen risiko

Proses manajemen risiko memberikan gambaran kepada kita bahwa untuk mengelola risiko ada beberapa tahapan yakni

  1. Perencanaan Manajemen Risiko
  2. Identifikasi Risiko
  3. Analisis Risiko Kualitatif
  4. Analisis Risiko Kuantitatif
  5. Penanganan Risiko

Namun, apa saja yang diperlukan untuk membuat perencanan manajemen risiko?

Perencanaan meliputi langkah memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan kegiatan manajemen risiko untuk sebuah proyek. Dengan mempertimbangkan lingkup proyek, rencana manajemen proyek, faktor lingkungan perusahaan, maka tim proyek dapat mendiskusikan dan menganalisis aktivitas manajemen risiko untuk proyek-proyek tertentu.

Untuk membuat perencanan manajemen risiko, ada bebrapa hal yang diperlukan yakni :

  1. Project Charter, yakni dokumen yang dikeluarkan oleh manajemen senior yang secara formal menyatakan adanya suatu proyek. Dokumen ini memberi otorisasi kepada manajer proyek untuk menggunakan sumberdaya organisasi untuk melaksanakan aktivitas proyek.
  2. Kebijakan manajemen risiko
  3. Susunan peran dan tanggung jawab
  4. Toleransi stakeholder terhadap risiko
  5. Tamplate untuk rencana manajemen risiko organisasi
  6. Work Breakdown Structure (WBS)

Sedangkan, output dari perencanaan manajemen risiko adalah risk management plan yang berisi :

  1. Metodologi yang menguraikan definisi alat, pendekatan, sumber data yang mungkin digunakan dalam manajemen risiko proyek tertentu
  2. Peran dan Tanggung Jawab yang menguraikan tanggung jawab dan peran utama serta pendukung berikut keanggotaan tim manajemen risiko untuk setiap tindakan
  3. Budget yang berisi rencana anggaran untuk manajemen risiko proyek4.
  4. Waktu yang berisi rencana waktu pelaksanaan proses manajemen risiko di sepanjang siklus proyek.
  5. Scoring dan Intepretasi yang menguraikan metode skoring dan intepretasi yang sesuai tipe dan waktu analisis risiko kualitatif maupun kuantitatif.