Apa saja tipe-tipe strategi organisasi?

strategi organisasi

Setiap perusahaan mempunyai strategi-strategi yang berbeda dalam menghadapi persaingan dunia usaha. Tetapi ada juga yang menggunakan strategi yang sama. Apa saja tipe-tipe strategi organisasi ?

Dalam dunia bisnis, istilah strategi menunjukkan “rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi” (Glueck dan Jauch, 1989).

Padli (2000) berpendapat bahwa strategi adalah suatu sarana bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.

Senada dengan pendapat diatas, Pearce dan Robinson (2008) menyatakan strategi sebagai suatu rencana berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Tipe-tipe Strategi


Setiap perusahaan memiliki tipe strategi masing-masing di dalam menjalankan usahanya. Wheelen dan Hunger (2002) dalam Darmawan (2004) mengungkapkan pengertian tipe strategis, sebagai berikut :

A strategic type is a category of firms based on a common strategic orientation of structure, culture, and processes consistent with that strategy”

Dalam menganalisis tingkat intensitas persaingan dalam suatu industri atau kelompok strategis, menggambarkan berbagai pesaing untuk memprediksi tujuan merupakan suatu hal penting. Menurut Miles dan Snow dalam Darmawan (2004), perusahaan pesaing dalam suatu industry dapat dikelompokan berdasarkan orientasi strategis umum mereka sebagai salah satu dari empat tipe dasar strategis. Setiap tipe memiliki strategi utama untuk menghadapi lingkungan dan memiliki kombinasi struktur, budaya serta proses yang konsisten dengan strategi utama tersebut. Perbedaan antara tipe-tipe strategi menjelaskan alas an perusahaan-perusahaan yang menghadapi situasi yang sama, ternyata bertindak dengan cara yang berbeda dan mempertahankan cara bertindak tersebut dalam waktu yang lama.

Tipe strategi organisasi menurut Miles dan Snow
Gambar Tipe strategi organisasi menurut Miles dan Snow

Miles dan Snow (1978) mengklasifikasi perusahaan dengan pola-pola keputusan yang adaptif mereka pada Defender, prospector, Analyzer, dan reactor. Adapun keempat tipe strategi ini, dapat kita jelaskan sebagai berikut :

Defender
image

Strategi Defender meneliti pada stabilitas pasar, dan menawarkan serta mencoba untuk melindungi lini produk yang terbatas untuk segmen yang sempit dari pasar yang potensial. Defender mencoba membagi-bagi dan memperbaiki ceruk pasar ke dalam industri dimana pesaing menemukannya sulit untuk penetrasi. Mereka bersaing utamanya pada basis harga, kualitas, pengantaran, dan jasa serta konsentrasi pada efisiensi operasi dan control biaya yang ketat untuk memelihara persaingan mereka. Organisasi melakukan hal ini melalui tindakan ekonomis yang standart, seperti misalnya bersaing dengan harga atau menghasilkan atau menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

Prospector

Prospector adalah hampir kebalikan dari Defender. Kekuatan mereka adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar. Inovasi lebih penting daripada keuntungan besar. Strategi prospector berfokus pada inovasi produk dan peluang pasar. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi strategi ini cenderung untuk menekankan pada kreatifitas dan fleksibilitas di atas efisiensi dalam perintah untuk merespon secara cepat pada perubahan kondisi pasar dan mengambil keuntungan dari peluang pasar baru.

Analyzer

image

Analyzer mencoba mengambil yang terbaik dari kedua strategi tersebut diatas. Mereka mencoba meminimalkan resiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh laba. Strategi mereka adalah hanya akan bergerak ke produk baru atau pasar baru, setelah keberhasilannya dibuktikan oleh prospector. Analyzer hidup dari imitasi. Mereka mengambil alih de-ide yang sukses dari prospector dan kemudian menirunya. Analyzer cenderung untuk beroprosi dalam paling sedikit dua wilayah pasar produk yang berbeda, yaitu : satu stabil, yang mereka tekankan pada efisiensi dan satu variable, yang mereka tekankan pada inovasi. Struktur organisasi mereka adalah komplek, merefleksikan pasar yang sangat luas yang mereka operasikan. Mereka mencoba untuk mengkombinasikan karakteristik dari organisasi mekanistik dan organik

Reactor

image

Reactor mewakili strategi sisa. Nama tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan pola-pola yang tidak konsisten dan tidak stabil yang timbul jika salah satu dari strategi lainnya dikejar secara tidak benar. Pada umumnya, reactor memberikan tanggapan secara tidak benar. Pada umumnya, berprestasi buruk, dan akibatnya mereka segan mengikat diri secara agresif pada strategi tertentu untuk masa dating. Reactor secara sederhana beraksi pada perubahan lingkungan dan membuat strategic menyesuaikan hanya kapan tekanan dating. Mereka secara karakteristik kurang strategi koheren dan tidak dapat untuk merespon secara cepat pada perubahan lingkungan.

Tabel Tipologi Strategik Miles dan Snow

STRATEGI TUJUAN LINGKUNGAN KARAKTERISTIK STRUKTURAL
Defender Stabilitas dan efisiensi Stabil Kontrol ketat, pembagian kerja yang ekspansif, formalisasi tinggi, terpusat
Analyzer Stabilitas dan efisiensi Perubahan Kontrol cukup terpusat, kontrol ketat atas aktivitas yang ada, kontrol agak lepas untuk usaha baru
Prospector Fleksibilitas Dinamis Struktur lepas, pembagian kerja rendah, formalisasi rendah, desentralisasi

Tipe – tipe strategi menurut David (2009)

  1. Strategi Integrasi

    • Integrasi ke Depan (forward integration)

      Integrasi ke depan (forward integration) adalah upaya memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak perusahaan manufaktur (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi kedepan dengan cara mendirikan situs web untuk menjual produk-produk mereka secara langsung kepada konsumen. Strategi tersebut menyebabkan gejolak di sejumlah industri.

    • Integrasi ke Belakang (Backward integration)

      Integrasi ke belakang (backward integration) adalah strategi untuk mencoba memiliki atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok. Strategi ini sangat tepat di gunakan ketika perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka. Persaingan global juga memacu perusahaan untuk mengurangi jumlah pemasoknya dan menuntut pelayanan dan mutu yang lebih baik dari yang ada sekarang ini.

    • Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)

      Strategi pertumbuhan integrasi horizontal dilakukan melalui akuisisi perusahaan pesaing yang memiliki line of business yang sama. Yang dapat dilakukan dalam strategi ini adalah dengan meningkatkan ukuran perusahaan, meningkatkan penjualan, keuntungan dan pasar potensial dari perusahaan .

  1. Strategi Intensif

    • Penetrasi Pasar (Market Penetration)

      Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang gencar. Strategi ini sering di gunakan sendirian atau di kombinasikan dengan strategi lainnya. Penetrasi pasar dapat terdiri dari upaya menambah jumlah pramuniaga, menambah belanja iklan, melakukan promosi penjualan ekstensif, atau meningkatkan upaya publisitas.

    • Pengembangan Pasar (Market Development)

      Pengembangan pasar terdiri dari upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis baru. Berikut ini adalah panduan mengenai kapan pengembangan pasar dapat menjadi strategi yang efektif :

      • Ketika ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan bermutu baik.

      • Ketika organisasi sangat berhasil dalam hal yang di kerjakannya.

      • Ketika ada pasar baru yang belum di manfaatkan dan belum jenuh.

      • Ketika organisasi mempunyai modal maupun sumber daya manusia yang di perlukan untuk mengelola operasi yang semakin besar.

      • Ketika organisasi mempunyai kapasitas produksi yang berlebihan.

      • Ketika lingkup industri dasar organisasi menjadi global dengan cepat.

    • Pengembangan Produk (Product Development)
      Pengembangan produk adalah strategi yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang sudah ada. Pengembangan produk biasanya memerlukan biaya yang besar untuk penelitian dan pengembangan.

  2. Strategi Diversifikasi

    • Diversifikasi Konsentris

      Enam hal yang bisa menjadi pedoman kapan diversifikasi konsentris tepat dilakukan,yaitu :

      • Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat.

      • Ketika menambah produk baru, namun masih terkait, akan meningkatkan penjualan produk yang ada saat ini secara signifikan.

      • Ketika produk baru, namun masih terkait, dapat di tawarkan dengan harga yang sangat bersaing.

      • Ketika produk baru, namun masih terkait mempunyai fluktuasi penjualan musiman yang menyeimbangkan fluktuasi penjualan perusahaan tersebut saat ini.

      • Ketika produk-produk organisasi saat ini dalam tahap daur hidup produk yang menurun.

      • Ketika organisasi mempunyai tim manajemen yang kuat.

    • Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
      Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal (Horizontal diversification). Risiko strategi ini tidak sebesar diversifikasi konglomerat karena perusahaan pasti sudah mengenal pelanggan yang sudah ada.

    • Diversifikasi konglomerat (Conglomerate Diversification) Menurut Purwanto (2008:120) “Strategi ini dilakukan dengan cara mengakuisisi perusahaan lain yang memiliki line of business yang sama sekali berbeda”.

  1. Strategi Defensif
    • Rasionalisasi biaya (Retrenchment) Rasionalisasi biaya (retrenchment) terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi.

    • Divestasi (Divestiture) Menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi disebut divestasi (Divestiture). Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.

    • Likuidasi (Liquidation) Likuidasi (liquidation) adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan.