Apa saja tanda-tanda Menopause akan tiba?


Menopause adalah kondisi alami saat seorang wanita sudah tidak mendapatkan siklus menstruasi lagi. Lalu Apa saja tanda Menopause akan tiba ?

Menopause terjadi saat ovarium tidak lagi melepaskan sel telur dan wanita berhenti mengalami menstruasi. Dengan kata lain, setelah memasuki masa menopause, maka kemampuan reproduksi wanita akan berakhir.

Tanda tanda menopause sebenarnya sudah mulai terjadi sejak masa perimenopause, yakni periode transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause. Pada masa ini, ovarium secara bertahap akan mulai memproduksi estrogen lebih sedikit. Umumnya, perimenopause akan terjadi selama 4 tahun, tapi bisa berlangsung lebih lama atau lebih sebentar pada sebagian wanita.

Perimenopause kemudian disebut menopause setelah seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi setidaknya selama 12 bulan. Namun, sebelum menopause terjadi, bisa muncul perubahan siklus menstruasi yang membuat perdarahan menjadi lebih banyak atau sedikit.

Selain perubahan siklus menstruasi, beberapa tanda-tanda menopause lainnya seperti :

Sering buang air kecil dan infeksi saluran kemih (ISK)
Sering buang air kecil mungkin akan dialami wanita yang sedang menopause. Sementara itu, rasa sakit saat sedang buang air kecil mungkin juga akan terjadi akibat jaringan di vagina dan uretra menipis dan kehilangan elastisitas. Selain sering buang air kecil, beberapa wanita juga akan lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
Karena itulah, jika Anda kerap buang air kecil dan merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter mungkin akan memberikan antibiotik.

Sensasi rasa panas (hot flashes)
Rasa panas yang menjalar ke seluruh tubuh merupakan gejala paling umum dari menopause dan sebagian besar wanita merasakannya. Rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui penyebabnya. Selain rasa panas, umumnya gejala yang dirasakan tubuh berkeringat, kemerahan dan palpitasi atau berdebar-debar.
Disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter jika rasa panas yang ditimbulkan terasa begitu mengganggu. Dokter mungkin akan memberikan rekomendasi pilihan obat tertentu, seperti terapi hormonal atau suplemen. Untuk mencegah terjadinya hot flashes, disarankan untuk menghindari stres, mengurangi konsumsi alkohol, kafein, dan juga makanan pedas, serta menggunakan pakaian berbahan sejuk yang nyaman.

Insomnia
Selama menopause, mungkin Anda akan mengalami insomnia atau sulit tidur. Jika hal ini terjadi, disarankan untuk melakukan relaksasi dengan mengatur pernapasan, pada posisi yang nyaman untuk tidur. Anda juga bisa berolahraga di siang hari, sehingga merasa lelah di waktu malam. Disarankan pula untuk menjauhkan ponsel saat akan tidur agar tidak tergoda menggunakannya. Imbangi dengan pola hidup sehat dan menghindari minuman berkafein dan alkohol.

Gairah seks menurun
Saat menopause, penurunan estrogen dapat membuat gairah seks menurun. Perubahan yang terjadi akibat dari penurunan estrogen meliputi klitoris kurang peka terhadap rangsangan, vagina yang kering, dan respon orgasme yang lambat atau tidak ada sama sekali. Jika ini dialami, jangan ragu untuk berkomunikasi pada pasangan, kemudian konsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan solusinya.

Vagina terasa kering dan nyeri saat berhubungan intim
Penurunan produksi estrogen dan progesteron pada tubuh dapat mempengaruhi lapisan kelembapan yang melapisi dinding vagina, bahkan mengurangi produksi cairan vagina yang berfungsi melumasi organ intim saat akan berhubungan seksual.
Vagina kering ditandai dengan munculnya rasa gatal dan disertai dengan rasa terbakar pada daerah sekitar vagina. Sehingga memicu rasa sakit saat berhubungan intim. Anda dapat menggunakan pelumas berbahan air, namun jika masih merasa tidak nyaman, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter.

Lebih emosional
Penurunan hormon estrogen mempengaruhi perubahan emosional wanita, termasuk membuat wanita menjadi cepat marah, sedih, tidak bersemangat, gelisah, lebih agresif, sulit berkonsentrasi, merasa cepat lelah, hingga perubahan suasana hati. Nah, untuk mengatasi perubahan emosional ini, dianjurkan untuk cukup istirahat, lebih rileks dalam menanggapi sesuatu dan berusaha mengurangi stres.

Sumber : Menopause - alodokter.com