Apa saja tanda-tanda kita sedang mengalami stres?

Menurut Schuler, stres adalah suatu kondisi dinamik yang didalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala (constraints), atau tuntutan (demands) yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting.

“Stres adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis.

Menurut Charles D, Spielberger menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya.

Menurut Cary Cooper dan Alison Straw (1995) mengemukakan gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini :

  1. Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, rnerasa panas, otot otot tegang, pencemaan terganggu, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah.

  2. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, saiah paham, tidak berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jemih, sulit membuat keputusan, hilangnya kreatifitas, hilangnya gairah dalam penampilan dan
    hilangnya minat terhadap orang lain.

  3. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati menjadi cermat yang berlebihan, cemas menjadi lekas panik, kurang percaya diri menjadi rawan, penjengkel menjadi meledak-ledak.

Apakah ada tanda-tanda lainnya terkait kondisi manusia yang sedang stress ?

1 Like

Menurut Reina Wangsadjaja, Respon stres dapat terlihat dalam berbagai aspek, yaitu :

  • Respon fisiologis, dapat ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, detak jantung, detak nadi, dan sistem pernapasan.

  • Respon kognitif, dapat terlihat lewat terganggunya proses kognitif individu, seperti pikiran menjadi kacau, menurunnya daya konsentrasi, pikiran berulang, dan pikiran tidak wajar.

  • Respon emosi, dapat muncul sangat luas, menyangkut emosi yang mungkin dialami individu, seperti takut, cemas, malu, marah, dan sebagainya.

  • Respon tingkah laku, dapat dibedakan menjadi fight, yaitu melawan situasi yang menekan, dan flight, yaitu menghindari situasi yang menekan.

Sedangkan menurut Anjali Arora, dalam bukunya yang berjudul "5 langkah Mencegah dan Mengatasi Stres” , gejala–gejala lain yang dapat dilihat dari orang yang sedang mengalami stres antara lain :

  • Cemas
  • Depresi
  • Makan berlebihan
  • Berpikiran Negatif
  • Tidur Berlebihan
  • Diare
  • Konstipasi atau sembelit
  • Kelelahan yang terus menerus
  • Sakit kepala
  • Kehilangan Nafsu Makan
  • Marah
  • Tegang
  • Mudah Tersinggung
  • Gatal-gatal
  • Alergi
  • Merokok
  • Nyeri persendian
  • Berdebar-debar
  • Sesak napas

Apabila seseorang mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala di atas, maka kemungkinan orang tersebut mengalami stres. Semakin banyak gejala yang dihadapi, maka tingkat stress yang dihadapi semakin besar.

Sebaiknya berkonsultasi kepada psikolog apabila tingkat stres anda sudah tinggi

Individu yang mengalami stress akan berperilaku lain dibandingkan dengan tujuannya yang tidak mengalami stress. Oleh karena itu, kondisi individu yang mengalami stress gejala-gejalanya dapat dilihat baik secara fisik maupun secara psikologis.

Gejala Fisik


Gejala secara fisik individu yang mengalami stress, antara lain ditandai oleh: gangguan jantung, tekanan darah tinggi, ketegangan pada otot, sakit kepala, telapak tangan dan atau kaki terasa dingin, pernapasan tersengal-sengal, kepala terasa pusing, perut terasa mual-mual, gangguan pada pencernaan, susah tidur,

Bagi wanita akan mengalami gangguan menstruasi, dan gangguan seksual (impotensi) (Waitz, Stromme, Railo, 1983).

  • Gangguan jantung, bagi individu yang mengalami stress ada indikasi detak jantungnya lebih cepat (berdebardebar) daripada saat tidak mengalami stress. Ada juga individu yang merasakan dada sebelah kiri terasa nyeri (di daerah sekitar puting susu), meskipun hal tersebut tidak berlangsung terlalu lama, tetapi sesekali muncul lagi.

    Jika rasa berdebar atau nyerinya hilang tidak berarti bahwa stress yang dialami individu itu telah hilang. Untuk itu, diperlukan pencegahan agar stress tidak berlangsung lama, sebab semakin lama stress bersarang dalam diri individu dapat menjadi salah satu penyebab serangan jantung.

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat diakibatkan oleh stress yang diderita individu, sebab reaksi yang muncul terhadap impuls stress adalah tekanan darahnya meningkat.
    Selain itu, umumnya individu yang mengalami stress sulit tidur, sehingga akan berdampak pada tekanan darahnya yang cenderung tinggi. Bukan rahasia lagi bagi individu yang memiliki hipertensi berpotensi untuk terserang stroke. Untuk itu, disarankan setiap individu harap rajin mengecek tekanan darahnya baik sistolik maupun diastoliknya, terutama bagi yang sudah berumur 40 tahun ke atas.

  • Ketegangan pada otot dapat juga diakibatkan oleh stress yang diderita individu. Pada umumnya, ketegangan terjadi pada kelompok otot di daerah tengkuk, leher, bahu, dan rahang. Ketegangan otot di sekitar tengkuk akan mengganggu suplai darah ke otak, akibatnya kepala terasa nyeri karena kekurangan suplai darah. Jika kondisi seperti itu berlangsung lama maka akan membahayakan kesehatan individu. Untuk itu, diperlukan relaksasi pada kelompok otot yang relatif mudah tegang akibat stress tersebut.

  • Sakit kepala dapat diakibatkan oleh stress yang diderita individu, hal itu berkaitan dengan penjelasan di atas. Dampak dari ketegangan kelompok otot leher dan daerah di sekitar kepala tersebut, jika berlangsung lama akan membahayakan kesehatan karena suplai darah ke otak menjadi terganggu. Untuk itu, jika ada indikasi sakit kepala yang diakibatkan karena terlalu banyak pikiran, maka selain segera periksakan ke dokter, dapat juga dilakukan pijat untuk merelaksasikan kelompok otot yang tegang tersebut. Dengan pijat akan membantu memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh, sehingga setiap organ tubuh tercukupi kebutuhan darahnya.

  • Telapak tangan dan kaki terasa dingin, juga dapat diakibatkan karena suplai darah ke sel-sel otot lengan dan tungkai berkurang. Oleh karena suplai aliran darah ke otot-otot tangan dan kaki berkurang maka mengakibatkan tangan dan kaki terasa dingin. Indikasi lain individu yang mengalami stress ditandai dengan keluar keringat dingin pada telapak tangan.

  • Pernapasan tersengal-sengal, dapat diakibatkan dari reaksi stress yang melanda individu. Di atas telah dikemukakan bahwa stress mengakibatkan detak jantung berdebar-debar, sehingga pernapasan menjadi tersengal-sengal. Pernapasan yang normal adalah berirama dalam dan panjang saat menghela napas. Untuk itu, individu yang mengalami stress harus mampu merasakan pernapasan baik pada saat menarik maupun mengeluarkan udara. Oleh karena itu, latihan pernapasan merupakan salah satu metode yang baik untuk terapi bagi individu yang mengalami stress.

  • Kepala terasa pusing dan perut terasa mual-mual, dapat diakibatkan oleh stress dan ketegangan fisik yang lama. Keterkaitannya dengan stress seperti telah dijelaskan di atas, di mana gangguan peredaran darah akan berpengaruh terhadap berbagai kondisi fisiologis dan kondisi psikologis individu.

  • Mempengaruhi fungsi dan kerja usus serta lambung. Kondisi tersebut akan berdampak pada sistem pencernaan dan buang air besar menjadi terasa sakit (sembelit). Contohnya individu yang suka marah-marah akan berdampak pada kontraksi lambung yang akhirnya dapat mengakibatkan iritasi lambung.

  • Susah tidur dan stress merupakan hubungan yang bersifat timbal balik. Artinya, susah tidur dapat diakibatkan karena stress dan stress dapat mengkibatkan susah tidur. Padahal tidur yang berkualitas merupakan proses yang penting guna mengistirahatkan (recovery) kondisi fisik maupun psikis. Selain itu, pada saat individu tidur merupakan proses pembangunan sel-sel yang rusak akibat akitifitas fisik.

  • Gangguan menstruasi bagi wanita dapat juga ditimbulkan oleh faktor stress, yaitu menstruasi menjadi tidak teratur,masa subur menjadi pendek bahkan menjadi tidak subur lagi. Meskipun belum ada data penelitian yang valid, ada kecenderungan wanita yang sering mengalami stress akan sulit untuk mendapatkan keturunan. Adapun keluhan para wanita yang mengalami stress pada saat menstruasi adalah timbul rasa nyeri, sakit perut, mual-mual, dan pusing.

  • Ada kecenderungan menurun libidonya. Jika tingkat stress individu lebih berat cenderung akan mengalami impoten. Apalagi penyebab munculnya stress karena faktor perselingkuhan, maka pasangan suami istri tersebut hampir pasti tidak memiliki libido lagi di antara keduanya.

Gejala Psikologis


Gejala secara psikologis individu yang mengalami stress, antara lain ditandai oleh: perasaan selalu gugup dan cemas, peka dan mudah tersinggung, gelisah, kelelahan yang hebat, enggan melakukan kegiatan, kemampuan kerja dan penampilan menurun, perasaan takut, pemusatan diri yang berlebihan, hilangnya spontanitas, mengasingkan diri dari kelompok, dan pobia (Waitz, Stromme, Railo, 1983).

  • Perasaan selalu gugup dan cemas, merupakan indikasi individu yang mengalami stress saat menghadapi permasalahan. Jika individu selalu gugup setiap menghadapi masalah antara lain seperti saat akan ujian mid semester, ujian, menghadap pimpinan, di mana kondisi tersebut merupakan indikasi dari perasaan stress.

  • Perasaannya menjadi peka dan mudah tersinggung (sensitif). Setiap hal yang adadisekitarnyadirasakan selalu mengawasi individu yang mengalami stress. Pada hal kondisi lingkungan semua berjalan biasa dan tidak ada syak wasangka terhadap individu yang sedang stress tersebut. Kondisi seperti itu dapat menyebabkan individu yang mengalami stress selalu gelisah perasaannya, di mana gejala secara fisik diwujudkan dengan berjalan mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas.

  • Penampilan yang tampak seperti orang yang kelelahan sekali merupakan indikasi stress. Meskipun tidak sehabis bekerja keras individu yang stress tampak seperti orang yang amat sangat kelelahan, sehingga enggan untuk melakukan berbagai kegiatan fisik.
    Selain itu, individu yang stress perilakunya menjadi lamban, kemampuan kerja dan penampilan juga menurun.

  • Merasakan ketakutan yang tidak beralasan. Seringkali perasaan takut itu dapat terbawa dalam mimpi-mimpi yang menyeramkan saat tidur sehingga saat bangun tidur mestinya individu merasa segar, tetapi karena mimpi-mimpi tersebut mengakibatkan saat bangun tidur menjadi terasa lelah.

  • Cenderung banyak merenung atau memusatkan diri yang berlebihan. Kondisi seperti ini akan diikuti oleh individu dengan perilaku mengasingkan diri dari kelompok atau lingkungannya. Oleh karena itu, jika tidak cepat diambil tindakan untuk terapi, individu tersebut cenderung akan cepat naik kelas dari stress menjadi depresi.

  • Kehilangan spontanitas dan keceriaan. Individu yang mengalami stress tampilan wajahnya selalu kusam, cemberut, dan tatapan matanya kosong, sehingga tidak dapat gembira menghadapi situasi lingkungan. Ada kecenderungan muncul perasaan takut, bersalah, dan merasa tidak bermanfaat bagi siapapun.

Menurut Aat Sriati, dalam bukynya yang berjudul ”Tinjauan Tentang Stres”, stres juga dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada anggota tubuh, diantaranya :

  • Rambut

    Warna rambut yang semula hitam pekat, lambat laun mengalami perubahan warna menjadi kecoklat-coklatan serta kusam. Ubanan (rambut memutih) terjadi sebelum waktunya, demikian pula dengan kerontokan rambut.

  • Mata

    Ketajaman mata seringkali terganggu misalnya kalau membaca tidak jelas karena kabur. Hal ini disebabkan karena otot-otot bola mata mengalami kekenduran atau sebaliknya sehingga mempengaruhi fokus lensa mata.

  • Telinga

    Pendengaran seringkali terganggu dengan suara berdenging (tinitus).

  • Daya pikir

    Kemampuan bepikir dan mengingat serta konsentrasi menurun. Orang menjadi pelupa dan seringkali mengeluh sakit kepala pusing.

  • Ekspresi wajah

    Wajah seseorang yang stres nampak tegang, dahi berkerut, mimik nampak serius, tidak santai, bicara berat, sukar untuk senyum atau tertawa dan kulit muka kedutan (tic facialis).

  • Mulut dan bibir terasa kering sehingga seseorang sering minum.

    Selain daripada itu pada tenggorokan seolah-olah ada ganjalan sehingga ia sukar menelan, hal ini disebabkan karena otot-otot lingkar di tenggorokan mengalami spasme (muscle cramps) sehingga serasa “tercekik”.

  • Kulit

    Pada orang yang mengalami stres reaksi kulit bermacam-macam, pada kulit dari sebahagian tubuh terasa panas atau dingin atau keringat berlebihan. Reaksi lain kelembaban kulit yang berubah, kulit menjadi lebih kering. Selain daripada itu perubahan kulit lainnya adalah merupakan penyakit kulit, seperti munculnya eksim, urtikaria (biduran), gatal-gatal dan pada kulit muka seringkali timbul jerawat (acne) berlebihan; juga sering dijumpai kedua belah tapak tangan dan kaki berkeringat (basah).

  • Sistem Pernafasan

    Pernafasan seseorang yang sedang mengalami stres dapat terganggu misalnya nafas terasa berat dan sesak disebabkan terjadi penyempitan pada saluran pernafasan mulai dari hidung, tenggorokan dan otot-otot rongga dada. Nafas terasa sesak dan berat dikarenakan otot-otot rongga dada (otototot antar tulang iga) mengalami spasme dan tidak atau kurang elastis sebagaimana biasanya. Sehingga ia harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menarik nafas.

    Stres juga dapat memicu timbulnya penyakit asma (asthma bronchiale) disebabkan karena otot-otot pada saluran nafas paruparu juga mengalami spasme.

  • Sistem Kardiovaskuler

    Sistem jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskuler dapat terganggu faalnya karena stres. Misalnya, jantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar (dilatation) atau menyempit (constriction) sehingga yang bersangkutan nampak mukanya merah atau pucat.

    Pembuluh darah tepi (perifer) terutama di bagian ujung jari-jari tangan atau kaki juga menyempit sehingga terasa dingin dan kesemutan. Selain daripada itu sebahagian atau seluruh tubuh terasa “panas” (subfebril) atau sebaliknya terasa “dingin”.

  • Sistem Pencernaan

    Orang yang mengalami stres seringkali mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Misalnya, pada lambung terasa kembung, mual dan pedih; hal ini disebabkan karena asam lambung yang berlebihan (hiperacidity). Dalam istilah kedokteran disebut gastritis atau dalam istilah awam dikenal dengan sebutan penyakit maag.

    Selain gangguan pada lambung tadi, gangguan juga dapat terjadi pada usus, sehingga yang bersangkutan merasakan perutnya mulas, suka buang air besar atau sebaliknya sering diare.

  • Sistem Perkemihan.

    Orang yang sedang menderita stres faal perkemihan (air seni) dapat juga terganggu. Yang sering dikeluhkan orang adalah frekuensi untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya, meskipun ia bukan penderita kencing manis (diabetes mellitus).

  • Sistem Otot dan tulang

    Stres dapat pula menjelma dalam bentuk keluhan-keluhan pada otot dan tulang (musculoskeletal). Yang bersangkutan sering mengeluh otot terasa sakit (keju) seperti ditusuk-tusuk, pegal dan tegang. Selain daripada itu keluhan-keluhan pada tulang persendian sering pula dialami, misalnya rasa ngilu atau rasa kaku bila menggerakan anggota tubuhnya. Masyarakat awam sering mengenal gejala ini sebagai keluhan ”pegal-linu”.

  • Sistem Endokrin

    Gangguan pada sistem endokrin (hormonal) pada mereka yang mengalami stres adalah kadar gula yang meninggi, dan bila hal ini berkepanjangan bisa mengakibatkan yang bersangkutan menderita penyakit kencing manis (diabetes mellitus); gangguan hormonal lain misalnya pada wanita adalah gangguan menstruasi yang tidak teratur dan rasa sakit (dysmenorrhoe).

Tanda-tanda stres, menurut Mayo Clinic, dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Tanda Fisik, Tanda Pikiran dan Tanda Sikap.

Tanda Fisik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Sakit kepala
  • Sakit punggung
  • Sakit dada
  • Palpitasi jantung
  • Tekanan darah meningkat
  • Imunitas menurun
  • Sakit abdomen
  • Gangguan tidur

Tanda Pikiran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Cemas
  • Iritabilitas meningkat
  • Tidak dapat beristirahat
  • Depresi
  • Sedih
  • Marah
  • Sulit untuk fokus
  • Daya ingat menurun

Tanda Sikap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Makan berlebihan
  • Tidak mau makan
  • Mudah marah
  • Frekuensi merokok meningkat
  • Mengkonsumsi alkohol
  • Kurang bersosialisasi
  • Sulit melafalkan kata-kata
  • Masalah dengan orang-orang sekitar bertambah

1. Susah Fokus dan Berkosestrasi

Karena seringnya bekerja tanpa ada jeda untuk berisitirahat, menyebabkan anda mengalami stress. Tanda-tanda stress yang dapat terlihat adalah ketika anda susah untuk berkosentrasi pada sesuatu hal. Bahkan anda juga kesulitan mengingat hal-hal kecil yang sebenarnya mudah untuk diingat. Penelitian yang ada menunjukkan jika stress yang berkepanjangan bisa menjadi penyebab penyakit alzheimer.

2. Sakit Kepala Berkepanjangan

Anda sering merasakan pelipis yang terasa berdenyut denyut dan terasa seperti dihantam benda keras? Hal ini bisa menjadi tanda jika anda mengalami stress yang berkepanjangan. Jika rasa sakit kepala tersebut hingga dapat membangunkan anda di malam hari, tentunya anda harus berhati hati karena hal ini menjadi tanda masalah kesehatan yang cukup serius. Apalagi jika sakit kepala tersebut disertai dengan gangguan tidur yang sering anda alami. Hal ini menjadi tanda-tanda pengaruh stress yang anda alami.

3. Pikiran Anda Selalu Kosong

Ketika anda mengalami stress, maka kelenjar adrenal di dalam tubuh anda akan menghasilkan kortisol. Menurut penelitian yang ada, hormon ini menjadi penghambat kemampuan anda dalam mengingat sesuatu. Selama anda tidur, tentunya otak akan memutar terus menerus memori yang anda pelajari dan menyimpannya ke dalam bagian penyimpanan jangka panjang. Jika anda memiliki tidur yang tidak cukup, maka tentu saja hormon kortisol anda akan meningkat dan membuat proses penyimpanan semakin terganggu.

4. Punggung dan Leher Pegal Terus Menerus

Setelah bekerja seharian penuh, tentu saja anda akan merasakan sakit punggung dan leher yang berlebihan. Hal ini bukan dikarenakan rasa letih dari pekerjaan yang anda lakukan, namun dikarenakan stress yang anda alami. Dr. Colgan menjelaskan jika stress yang anda alami bisa menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga membuat otot-otot terasa kaku dan sakit.

5. Pra Menstruasi Bisa Bertambah Buruk

Bagi anda wanita, stress bisa membuat haid menjadi terlambat dan tak sesuai dengan periode. Saat anda sedang mengalami stress, hipotalamus (pusat regulasi otak) akan menunda pelepasan ovum sehingga membuat siklus hadi menjadi tergeser bahkan dapat memperburuk masa PMS anda. wanita yang mengalami stress di saat awal siklus hadi tentu saja bisa mengalami PMS yang lebih parah dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami stress.

6. Mengalami Kerontokan Rambut Yang Parah

Ketika bangun di pagi hari dan anda menemukan banyak rambut-rambut anda yang rontok, hal ini bisa menjadi pertanda jika anda mengalami Alopecia Areata. Penyakit ini merupakan katergori penyakit kulit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh bisa menyerang folikel folikel rambut. Hal ini lah yang membuat rambut menjadi mudah rontok. Meskipun bukan penyakit yang terlalu serius, namun penyakit ini berkaitan dengan stress yang dialami penderitanya.

7. Terus Menerus Mengalami Sakit

Tanda-tanda lainnya ketika anda mengalami stress adalah ketika anda terus menerus jatuh sakit, mulai dari demam, pilek, batuk, dan penyakit penyakit lainnya. Hal ini bukan menandakan jika lingkungan anda kurang sehat, namun daya tahan tubuh anda melemah dikarenakan stress yang anda alami. Sehingga membuat anda terus menerus jatuh sakit bahkan dalam jangka waktu yang pendek.

8. Nafsu Makan Menurun

Saat anda mengalami stress, apalagi jika stress tersebut sudah berlangsung cukup lama tentunya akan berpengaruh pada nafsu makan anda. Menurut penelitian yang ada, stress bisa menyebabkan nafsu makan berkurang sehingga membuat berat badan menjadi menurun drastis. Apapun makanan yang dihidangkan bahkan makanan favorit anda sekalipun tidak membuat anda berselera memakannya.

9. Perubahan Mood Yang Cepat

Stress ternyata bisa mempengaruhi suasana hati menjadi sangat tidak beraturan. Saat ini mungkin anda sedang menangis, namun beberapa menit kemudian anda bisa tertawa terbahak-bahak. Perubahan mood yang cepat ini tentunya akan membawa dampak negatif ketika anda berada di dalam lingkungan sosial anda. Sehingga mau tidak mau anda harus mencoba mengelola stress tersebut sehingga nantinya tidak akan mempengaruhi suasana hati anda.

10. Sering Bermimpi Aneh

Seperti yang dijelaskan sebelumnya,a orang-orang yang mengalami stress seringkali memiliki waktu tidur yang sangat kurang. Kurangnya waktu tidur ini menyebabkan dirinya sering memiliki mimpi yang cukup aneh dan berlangsung intens.

Setiap orang pasti pernah merasakan stress , sebab stres sudah merupakan bagian dari kehidupan manusia. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam. Tak hanya masalah kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketidak harmonisan rumahtangga, masalah pekerjaan atau kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Bisa juga berasal dari kejadian-kejadian spesifik, yang menguntungkan maupun yang tidak.

Berikut beberapa gejala-gejala fisik maupun psikis yang dapat dibagi sebagai berikut :

  1. Gejala Fisik : merasa lelah, insomnia, nyeri kepala, otot kaku dan tegang (terutama leher/tengkuk, bahu, dan punggung bawah), berdebar- debar, nyeri dada, napas pendek, gangguan lambung dan pencernaan, mual, gemetar, tangan dan kaki merasa dingin, wajah terasa panas, berkeringat, sering flu, dan menstruasi terganggu. Karena gejala fisik ini mungkin ada kaitannya dengan penyakit fisik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan bahwa gejala fisik tersebut disebabkan oleh stres.

  2. Gejala Mental : berkurangnya konsentrasi dan daya ingat, ragu-ragu, bingung, pikiran penuh atau kosong, kehilangan rasa humor.

  3. Gejala Emosi : cemas (pada berbagai situasi), depresi, putus asa, mudah marah, ketakutan, frustrasi, tiba-tiba menangis, fobia, rendah diri, merasa tak berdaya, menarik diri dari pergaulan, dan menghindari kegiatan yang sebelumnya disenangi.

  4. Gejala Perilaku : mondar-mandir, gelisah, menggigit kuku, menggerak- gerakkan anggota badan atau jari-jari, perubahan pola makan, merokok, minum minuman keras, menangis, berteriak, mengumpat, bahkan melempar barang atau memukul