Apa saja tanda-tanda birahi pada ruminansia?

image

Mengenali tanda-tanda birahi pada ruminansia,

  1. Standing heat (diam saat dinaiki oleh ternak yang lain, yang menaiki juga perlu diamati)
  2. Gelisah
  3. Nafsu makan menurun
  4. Vulva bengkak dan berwarna merah
  5. basah (keluar cairan lendir bening dari vagina)
  6. Sering mengeluarkan suara
  7. Ekor sapi diangkat keatas

Deteksi birahi pada peternakan rakyat lebih mudah dilakukan karena pada peternakan rakyat setiap hari ternak berada dalam pengawasan peternak, sedangkan pada perusahaan peternakan sekala besar atau jumlah ternak betina yang banyak, pengamatan birahi dilakukan dua kali sehari pagi dan sore hari, tanda yang lebih mudah diamati adalah pada saat ternak terjadi standing heat. Tentunya seluruh ternak yang diamati sudah ada eartagnya. Setiap ada kejadian standing heat dilakukan rekording untuk berikutnya dilakukan perkawinan.

Apa saja tanda-tanda birahi pada ruminansia lainnya ?

1 Like

Estrus atau birahi adalah kondisi dimana ternak betina ingin dikawin. Birahi pada ternak terjadi setelah ternak dewasa. Usia dewasa pada ternak ruminansia bervariasi tergantung kondisi tubuh dan pakan. Dewasa kelamin pada sapi 1,5-2 tahun sedangkan dewasa tubuh 2-2,5 tahun, dewasa kelamin pada kerbau pada usia 2,5-3 tahun sedangakan dewasa tubuh 3-4 tahun, kambing/domba dewasa kelamin 6-8 bulan sedangkan dewasa tubuh usia 12-15 bulan. Ternak dikawinkan setelah ternak dewasa tubuh.

Deteksi birahi salah satu faktor yang penting menjadi perhatian dalam budidaya ternak ruminansia. Ketepatan mendeteksi birahi akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu perkawinan. Perkawinan pada waktu birahi yang tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan kebuntingan. Karena mengawinkan ternak ruminansia diluar waktu birahi tidak akan terjadi kebuntingan. Oleh karena itu peternak harus mengetahui tanda-tanda birahi agar tepat pada saat mengawinkan ternak. Selain ketepatan waktu kawin juga akan memperpendek calving interval. Siklus estrus dibagi menjadi empat fase.

  1. Pro estrus (Persiapan)
    Fase ini terjadi perubahan tingkah laku, perubahan alat kelamin luar, pada ovarium terdapat folikel de graaf, kelenjar endometrium tumbuh memanjang, serviks terjadi relaksasi, Terjadi pertumbuhan folikel yang cepat.

  2. Estrus
    Pada fase ini folikel de graaf sudah matang, sekresi lendir serviks maksimal, dinding folikel tipis sehingga ternak responsif terhadap pejantan dan ingin dikawini.

  3. Metestrus
    Fase Metestrus terjadi setelah estrus selesai, ternak menolak untuk kopulasi, ada korpus haemoragicum pada ovarium, serviks sudah menutup, fase ini terjadi penurunan kadar estrogen.

  4. Diestrus
    Fase diestrus tidak ada aktivitas kelamin, ovarium terdapat corpus luteum dan ternak dalam keadaan tidak bunting, berakhir pada saat regresi corpus luteum.

Tanda-tanda birahi pada ternak ruminansia sebagai berikut :


  • Standing heat (diam saat dinaiki oleh ternak yang lain, yang menaiki juga perlu diamati)
  • Gelisah
  • Nafsu makan menurun
  • Vulva bengkak dan berwarna merah
  • basah (keluar cairan lendir bening dari vagina)
  • Sering mengeluarkan suara

Deteksi birahi pada peternakan rakyat lebih mudah dilakukan karena pada peternakan rakyat setiap hari ternak berada dalam pengawasan peternak, sedangkan pada perusahaan peternakan sekala besar atau jumlah ternak betina yang banyak, pengamatan birahi dilakukan dua kali sehari pagi dan sore hari, tanda yang lebih mudah diamati adalah pada saat ternak terjadi standing heat. Tentunya seluruh ternak yang diamati sudah ada eartagnya. Setiap ada kejadian standing heat dilakukan rekording untuk berikutnya dilakukan perkawinan.

Siklus Birahi


Siklus birahi adalah jarak dari birahi yang satu ke birahi berikutnya. Siklus birahi diatur oleh mekanisme endokrin dan neuroendokrin yaitu hormon-hormon dari hipotalamus, hipofisis dan gonad. Siklus birahi pada ternak berbeda-beda tergantung jenis ternaknya. Berikut ini tabel siklus birah, lama birahi dan ovulasi.

Referensi
  1. Larson, at al (1995) The fertility of inseminations made in cow showing post estrus Hemorrhage.

  2. Samik, A. (2017) Siklus Reproduksi. Presentasi Pelatihan ATR. BIB Singosari. Malang

  3. Samik. A. (2017) Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Alat Kelamin Betina Sapi. Presentasi

  4. Toelihere, R. Mozes (1997) Inseminasi Buatan Pada Ternak. Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Penerbit Angkasa. Bandung.