Kurangnya informasi dapat berakibat fatal bagi kesehatan ibu dan janin ketika masa kehamilan.
Apa saja tanda-tanda bahaya selama kehamilan ?
Kurangnya informasi dapat berakibat fatal bagi kesehatan ibu dan janin ketika masa kehamilan.
Apa saja tanda-tanda bahaya selama kehamilan ?
Ibu hamil yang memiliki salah satu tanda bahaya ini dapat memiliki resiko tinggi dan harus segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan:
Merasa sangat lemah atau lelah
Jika anda merasa sangat lemah dan lelah, anda kemungkinan menderita anemia. Ibu hamil yang menderita anemia berat akan memiliki resiko perdarahan banyak saat persalinan.
Apa yang harus dilakukan:
Nyeri perut bawah
Nyeri hebat yang menetap pada 3 bulan pertama kehamilan dapat disebabkan karena kehamilan yang terjadi di luar rahim, biasanya pada saluran telur/tuba (kehamilan tuba). Ketika tuba meregang, dapat menyebabkan nyeri. Jika kehamilan semakin berkembang, tuba tersebut akan pecah dan terjadi perdarahan. Kondisi ini sangat berbahaya. Perdarahan tersebut akan masuk ke dalam rongga perut anda dan anda bisa meninggal.
Tanda-tanda kehamilan tuba:
Segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan atau pergi ke rumah sakit apabila terdapat tanda-tanda kehamilan yang terjadi diluar rahim (kehamilan tuba)
Nyeri hebat yang hilang timbul (kram perut) pada 6 bulan pertama kehamilan
dapat berarti anda mengalami keguguran.
Nyeri hebat menetap pada kehamilan lanjut. Kondisi ini kemungkinan karena plasenta (ari-ari) lepas dari dinding rahim. Kondisi ini sangat berbahaya. Anda dapat meninggal jika anda tidak segera mendapatkan pertolongan, Segera datang ke rumah sakit terdekat.
Nyeri yang hilang timbul pada kehamilan 7 atau 8 bulan merupakan tanda bahwa anda akan melakukan persalinan lebih awal (prematur).
Perdarahan dari vagina
Perdarahan di awal kehamilan. Perdarahan ringan dari vagina selama beberapa hari pada 3 bulan pertama kehamilan bisa menjadi suatu gejala normal. Tetapi jika anda merasakan nyeri perut yang disertai dengan perdarahan ringan, itu berarti telah terjadi kehamilan di luar rahim, hal ini merupakan kondisi yang berbahaya. Jika perdarahannya semakin banyak dibandingkan menstruasi normal, anda kemungkinan mengalami keguguran.
Perdarahan pada kehamilan lanjut. Perdarahan setelah 3 bulan pertama kehamilan dapat menandakan adanya masalah pada plasenta. Anda dan bayi anda berada dalam kondisi yang berbahaya.
Apa yang harus dilakukan:
Demam
Demam tinggi, terutama yang disertai dengan menggigil, nyeri seluruh tubuh, dan nyeri kepala hebat, dapat disebabkan oleh malaria. Pengobatan terhadap malaria tergantung di mana anda tinggal.
Bengkak pada tangan dan wajah atau nyeri kepala hebat dan pandangan kabur (eklampsia)
Beberapa gejala bengkak pada tungkai dan pergelangan kaki merupakan gejala normal dalam kehamilan. Tetapi bengkak yang terjadi pada tangan dan wajah dapat menjadi tanda adanya eklampsia, terutama jika anda juga mengalami nyeri kepala hebat, pandangan kabur, dan nyeri pada perut. Eklampsia dapat menyebabkan kejang, dan anda serta bayi anda dapat meninggal.
Apa yang harus dilakukan:
Tanda-tanda bahaya eklampsia:
Jika seorang ibu hamil memiliki 1 dari tanda bahaya eklampsia, dia membutuhkan pertolongan medis segera !
Letak bayi sungsang saat persalinan mulai berlangsung
Jika kepala bayi berada di atas saat menjelang persalinan, persalinan dapat menjadi lebih sulit. Jika bayi berada dalam posisi melintang di rahim, bayi tersebut tidak dapat dilahirkan secara normal.
Posisi bayi dalam rahim yang menyebabkan persalinan sulit dan berbahaya
Bayi dengan bokong di bawah (kepala bayi di atas) akan menyebabkan persalinan menjadi lebih sulit. Akan lebih aman jika ibu hamil ini melahirkan di Rumah Sakit.
Bayi dengan posisi melintang di rahim, ibu harus melahirkan di Rumah Sakit. Dia dan bayinya dalam kondisi yang berbahaya. Bayi dengan posisi demikian tidak dapat dilahirkan secara normal.
Selama bulan-bulan terakhir kehamilan, anda masih dapat mengubah posisi bayi dalam rahim dengan berbaring sesuai posisi seperti ini selama 10 menit, 2 kali sehari:
Berbaringlah di lantai dengan meletakkan bantal pada pinggang bagian belakang. Usahakan agar posisi pinggang lebih tinggi daripada kepala.
Lakukanlah latihan ini setiap hari saat lambung kosong sampai posisi bayi berubah dan kepalanya di bagian bawah, kemudian hentikan. Posisi bayi dapat diperiksa setiap minggu.
PENTING! Jangan mengubah posisi bayi dengan tangan anda sendiri kecuali jika anda sudah terlatih untuk melakukannya dan pernah berhasil melakukan sebelumnya. Anda dapat menyebabkan rahim menjadi robek dan membuat cedera ibu dan bayinya.
Jika persalinan terjadi terlalu awal (sebelum 8 atau 9 bulan)
Beberapa bayi yang dilahirkan lebih awal (prematur) biasanya akan sulit untuk hidup. Ibu hamil dapat memperlambat ataupun menghentikan terjadinya persalinan dengan berbaring di kasur dan posisi pinggangnya lebih tinggi, dan tetap beristirahat sampai tanda-tanda persalinannya hilang. Jika dia dapat pergi ke Rumah Sakit, petugas kesehatan mampu melakukan tindakan untuk menghentikan persalinan. Jika mereka tidak dapat menghentikan terjadinya persalinan, mereka dapat mempertahankan kehidupan bayi yang akan dilahirkan.
Terdapat 6 tanda bahaya selama periode antenatal, yaitu :
1. Perdarahan per vagina
Perdarahan tidak normal yang terjadi pada awal kehamilan (perdarahan merah, banyak atau perdarahan dengan nyeri), kemungkinan abortus, mola atau kehamilan ektopik. Perdarahan tidak normal pada kehamilan lanjut (perdarahan merah, banyak, kadang – kadang, tidak selalu, disertai rasa nyeri) bisa berarti plasenta previa atau solusio plasenta.
2. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang.
Sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat adalah gejala pre eklampsia
3. Perubahan visual secara tiba – tiba (pandangan kabur)
Masalah penglihatan pada ibu hamil yang secara ringan dan tidak mendadak kemungkinan karena pengaruh hormonal. Tetapi kalau perubahan visual yang mendadak misalnya pandangan kabur atau berbayang dan disertai sakit kepala merupakan tanda pre eklampsia.
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak ada hubungan dengan persalinan adalah tidak normal. Nyeri yang tidak normal apabila nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, hal ini kemungkinan karena appendisitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul, gastritis, penyakit kantung empedu, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih dll.
5. Bengkak pada muka atau tangan.
Hampir separuh ibu hamil mengalami bengkak normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak dapat menunjukkan tanda bahaya apabila muncul pada muka dan tangan dan tidak hilang setelah beristirahat dan disertai keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan tanda anemia, gagal jantung atau pre eklampsia.
6. Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya
Ibu hamil akan merasakan gerakan janin pada bulan ke 5 atau sebagian ibu merasakan gerakan janin lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 x dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan nifas yang normal. Namun 15-20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas. Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Tanda bahaya dan kehamilan, persalinan dan nifas yang perlu diketahui oleh ibu hamil, suami dan keluarganya antara lain :
Ibu tidak mau makan dan muntah terus menerus
Berat badan ibu hamil tidak naik
Pada setiap kehamilan terjadi kenaikan berat badan ibu sekitar 9 – 12 kg.Yang perlu diwaspadai adalah jika berat badan ibu tidak naik minimal 0,5 -1 kg setiap bulannya atau tidak naik sampai akhir bulan keempat kehamilannya.
Perdarahan
Perdarahan yang perlu diwaspadai adalah perdarahan yang :
Terjadi pada kehamilan sebelum 3 bulan, dapat disebabkan karena keguguran.
Terjadi melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat.
Terjadi pada kehamilan 7-9 bulan walaupun sedikit tetap harus segera di beri pertolongan.
Terjadi segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan.
Terjadi pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) dan berlangsung terus menerus disertai bau tidak sedap dan demam.
Bengkak pada kaki, tangan/wajah, pusing disertai kejang
Gerakan janin berkurang atau tidak ada
Kelainan letak janin dalam rahim
Ketuban pecah sebelum waktunya
Persalinan lama terhitung jika dalam waktu 12 jam setelah rasa mulas bayi belum juga lahir.
Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan misalnya jantung, kurang darah, TBC, Malaria, HIV dan infeksi pada saluran kelamin.
Demam tinggi pada masa nifas
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
Tanda bahaya kehamilan perlu diketahui oleh ibu hamil karena apabila tidak diketahui secara dini dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin yang dikandungnya.
Macam-macam tanda bahaya kehamilan antara lain :
1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester 1 adalah merupakan hal yang fisiologis yaitu tanda Hartman pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami bercak pendarahan, yang sedikit atau spotting , perdarahan ini akibat implantasi dari proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan perlukaan. hal ini normal terjadi.
Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.
Pada awal kehamilan trimester I, perdarahan yang tidak normal adalah perdarahan yang berwarna merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.
Pada kehamilan lanjut atau trimester II dan III, perdarahan yang tidak normal adalah merah, jumlahnya banyak, dan kadang- kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa dan solusio plasenta (Varney, 2007).
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan, sakit kepala sering dirasakan diawal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah di otak akibat hormone kehamilan, khususnya hormon progesterone.
Sakit kepala yang terjadi dalam 12 minggu terakhir sebelum kelahiran berpusat disekitar kening dan atas mata. Keadaan ini bisa menjadi komplikasi serius karena dapat menjadi preeklamsi (Varney 2007).
Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, sakit kepala dapat bertahan lebih dari 2-3 jam. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur dan berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan merupakan gejala dari preeklamsi.
Gangguan lain yang sering terjadi adalah hipertensi. Penyebab utama hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi esensial dan penyakit ginjal. Kehamilan dengan hipertensi esensial dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala, menjadi preeklamsi tidak murni. Hanya sekitar 20% dapat menjadi pre eklamsi murni yang disertai gejala proteinuria, edema, dan terdapat keluhan sakit epigastrium, sakit kepala, penglihatan kabur, mual dan muntah. Dengan adanya hipertensi dalam kehamilan maka sering ditandai dengan adanya sakit kepala yang hebat (Varney, 2007).
3. Masalah penglihatan
Dikatakan masalah bila penglihatan tiba-tiba kabur dan berbayang, gangguan penglihatan seperti penglihatan ganda, seperti melihat titik-titik atau cahaya, hal ini merupakan gejala dari preeklamsi atau toksemia yang harus segera dilaporkan pada petugas kesehatan. Jenis keluhan yang paling umum adalah pandangan yang kabur disertai sakit kepala. Perubahan patologi pada organ mata dapat dijumpai adanya edeme retina dan spasme pembuluh darah. Bila terdapat hal-hal tersebut, maka harus dicurigai preeklamsi berat.
4. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separuh wanita hamil akan mengalami bengkak pada kaki dan tungkai bawah, pada usia kehamilan 24 minggu ke atas, bengkak ini terjadi karena penyumbatan yang disebabkan oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi jaringan. Bengkak biasanya hilang setelah beristirahat dan meninggikan kaki.
Keadaan ini dapat dikatakan normal, akan tetapi bengkak dapat menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain dan bertahan lebih dari 24 jam. Bila dibiarkan keadaan ini dapat membahayakan ibu dan janin. Odema yang terjadi merupakan akumulasi cairan yang menyeluruh dan berlebihan dalam jaringan terutama pada tangan dan wajah merupakan gejala dari preeklamsi.
5. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang terjadi pada kehamilan tua biasanya karena adanya regangan otot ligamen yang mendukung rahim dan hal ini hampir dialami semua ibu hamil. Nyeri abdomen yang tidak normal sama sekali tidak berhubungan dengan persalinan. Nyeri abdomen yang menunjukkan masalah ditandai dengan nyeri perut yang hebat, terus menerus dan menetap. Nyeri perut yang hebat dapat terjadi berupa kekejangan atau nyeri tajam dan menusuk. Gejala ini merupakan gejala dari preeklamsi yang sewaktu waktu dapat menjadi eklamsi dan dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.
Kondisi lain yang bisa menyebabkan nyeri abdomen adalah nyeri yang disebabkan oleh kehamilan ektopik, appendiksitis, aborsi, penyakit kantung empedu, radang pelvic, persalinan pre-term, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih dan infeksi lainya.
6. Gerakan janin tidak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan janin pada minggu ke 18 sampai ke 20 pada kehamilan pertama atau 2 minggu lebih cepat pada kehamilan ke dua. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum yang baik. Jika ibu tidak merasakan gerakan janin selama 12 jam atau sesudah kehamilan 22 minggu, kemungkinan dapat terjadi solusio plasenta, ruptur uteri, gawat janin dan kematian janin. (Varney, 2007).
7. Demam
Adanya demam menunjukan adanya infeksi, hal ini berbahaya bagi ibu maupun janin, oleh karena itu harus segera mendapat pertolongan dari bidan atau dokter.
8. Muntah-muntah yang hebat
Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil antara periode pertama dan kedua terlambat haid. Kejadian mencapai 50-70%. Tetapi jika keadaan tersebut berlebihan disebut hiperemisis , hal ini akan menghambat asupan gizi pada ibu hamil berkurang sehingga kondisi ibu menjadi lemah, dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, oleh karena itu perlu segera ditangani.
9. Keluar cairan banyak pervaginam secara tiba-tiba
Cairan ini adalah cairan ketuban, ketuban seharusnya pecah menjelang persalinan, tetapi jika ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan maka janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini akan berbahaya baik bagi ibu maupun janin (Depkes RI, 2007).