Apa saja struktur tumbuhan lumut?

Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki perbedaan sangat jelas dan tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan tumbuhan lain. Sebagian besar tumbuhan lumut berukuran relatif kecil, dari ukuran terkecil lumut berukuran mikroskopis, dan ukuran terbesar berukuran sekitar 50 cm panjang atau tingginya banyak ditemukan pada genus Dausonia. Lumut biasa tumbuh menempel dipohon, kayu, batu, dan dipermukaan tanah pada semua habitat kecuali di laut. Tumbuhan lumut banyak ditemukan tumbuh pada habitat yang lembab dan mudah dijumpai, khususnya hutan tropis dan di lantai hutan yang memiliki kondisi lingkungan lembab. Selain banyak tumbuh di habitat lembab, lumutadalah tumbuhan darat, sedangkan tumbuhan lumut yang di temukan di perairan air tawar hanya merupakan sekunder terhadap kehidupan air (Loveless, dkk 1991).

Tumbuhan lumut mudah dikenali dari strukturnya, namun lumut juga dapat dibedakan dengan tumbuhan lain dengan melihat siklus hidup lumut. Siklus hidup lumut yang tumbuh dengan gametofit-gametofit yang berkembang berbiak secara seksual, dan generasi aseksual atau generasi sporofit yang berkembang biak menggunakan spora (Loveless, dkk 1991).

Lumut dan tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang telah beradaptasi dengan habitat darat bukan seperti ganggang yang banyak ditemukan di habitat perairan (Tjitrosoepomo, 1989). Lumut juga bisa dibedakan dengan tumbuhan berpembuluh dikarenakan tumbuhan lumut tidak memiliki berkas pengangkut, sedangkan pada tumbuhan berpembuluh selalu memiliki berkas pengangkut. Selain itu tumbuhan lumut tidak memiliki akar sejati, tumbuhan lumut menggunakan rhizoid sebagai pengganti akar (Hasan dan Ariyanti, 2004).

Tumbuhan berpembuluh adalah generasi tumbuhan aseksual (sporofit), sedangkan generasi gametofit tumbuhan berpembuluh banyak tereduksi. Pada tumbuhan lumut terjadi sebaliknya, tumbuhan lumut merupakan generasi seksual (gametofit), sedangkan sporofit tumbuhan lumut sangat tereduksi dan selama proses perkembang biakannya melekat dan sangat bergantung pada proses gametofit (Polunin, 1990).

Tumbuhan lumut memiliki struktur tubuh pipih mmenyerupai pita dan ada juga menyerupai batang dengan daun-daun, yang tumbuh tegak ataupun mendatar menempel pada substrat menggunakan rhizoid. Tumbuhan lumut memiliki alat reproduksi berupa arkegonium yang memproduksi ovum dan anteridium yang memproduksi spermatozoid. Anteridium memiliki tangkai yang disebut anteridiofor , arkegoniofor a dalah tangkai dari arkegonium. Dari letak alat reproduksi (gametangia), tumbuhan lumut dapat di golongkan menjadi dua, yaitu apabila anteridium dan arkegonium berada pada individu yang sama di sebut lumut berumah satu, dan apabila anteridium dan juga arkegonium berada pada individu yang berbeda dapat disebut lumut berumah dua.

Struktur tubuh tumbuhan lumut adalah sebagai berikut:

  1. Susunan Batang
    Batang lumut tersusun dari:

    • Rizoid epidermis terbentuk dari beberapa selapis sel kulit.

    • Korteks, pengangkutan air dan garam dilakukan oleh silinder pusat yang tersusun dari sel-sel parenkimatik yang memanjang, belum terdapat floem dan xilem.

  2. Daun
    Daun pada lumut tersusun dari satu lapis sel. Kloroplas tumbuhan lumut tersusun seperti jala, berukuran kecil, sempit dan panjang. Lumut tidak memilki jaringan penyokong sehingga tumbuhan ini hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar

  3. Rizoid
    Rizoid terdiri dari selapis sel tidak jarang di jumpai memiliki sekat yang kurang sempurna, yang terbentuk menyerupai benang yang berfungsi sebagai akar untuk melekat pada substrat dan menyerap garam mineral.

  4. Gametofit
    Gametofit terdbagi menjadi dua bagian yaitu:

    • Anteridium (sel kelamin jantan) yang menghasilkan sperma.

    • Arkegonium (sel kelamin betina) yang menghasilkan sel telur.

  5. Sporofit
    Bagian-bagian sporofit yaitu sebagai berikut:

Seta : tangkai
Vaginula : kaki yang dilindungi oleh sisa arkegonium
Apofisis : ujung seta yang membesar yang merupakan peralihan dari tangkai dan sporangium.
Kaliptra : tudung yang berasal dari arkegonium sebelah atas
Sporangium : kotak spora