Apa saja Reaksi Kimia mematikan?

Reaksi Kimia mematikan

Terdapat banyak sekali unsur kimia yang ada di muka bumi ini. Setiap unsur kimia tersebut melakukan reaksi dengan unsur kimia lain untuk membentuk senyawa baru. Tapi tentu saja tidak semua reaksi tersebut menguntungkan kita, bahkan ada yang justru membahayakan.

H2O ini merupakan gabungan unsur Hidrogen dan Oksigen. Namun, setiap reaksi yang terjadi tidak selamanya membantu kehidupan manusia seperti air, namun juga ada yang membahayakan. Reaksi kimia yang mematikan pertama adalah reaksi gas moster atau mustard, yaitu kombinasi yang mudah menguap antara sulfur diklorida dan etilena bereaksi membentuk ion sulphonium siklik. Apabila reaksi ini melibatkan bagian dari DNA maka akan mencegah sel-sel melakukan replikasi sehingga menyebabkan nekrosis jaringan atau mematikan jaringan. Selain itu ada juga reaksi mematikan antara ammonia dan pemutih apabila dicampur. Pemutih akan terurai menjadi asam klorida, sehingga saat ammonia dan gas klorin bereaksi akan membentuk chloramin yang merupakan uap mematikan.

Reaksi lainnya yaitu nitrogliserin yang dapat meledak apabila ada guncangan sekalipun guncangan kecil. Hal Ini karena guncangan akan menciptakan panas yang bereaksi dengan nitrogliserin. Nitrogliserin sendiri merupakan cairan minyak yang memiliki sensitifitas terhadap ledakan yang tinggi. Hujan asam juga merupakan hasil reaksi yang berbahaya. Saat sulfur dioksida yang terlepas ke udara bereaksi dengan hydrogen peroksida pada awan, asam sulfat akan terbentuk dan jatuh ke bumi. Hujan asam ini dapat menyebabkan efek buruk pada manusia, flora, fauna, hingga bangunan. Seperti menyebabkan korosi (keropos) pada bangunan, merusak ekosistem perairan, membuat tumbuhan layu, dan gangguan terhadap pernapasan.

Reaksi mematikan yang terakhir adalah asam klorida yang merupakan asam yang sangat kuat. Apabila asam klorida bereaksi dengan unsur apapun, terutama yang bersifat basa, dapat menyebabkan korosi pada baja, luka bakar akibat zat kimia bahkan melepas hidrogen yang mudah terbakar.

Sumber:
sains.me