Apa saja prinsip atau aturan dalam mendesain logo ?

prinsip logo

Logo yang baik adalah yang khas, sesuai, praktis, grafis dan sederhana dalam bentuk, dan dapat menyampaikan pesan sesuai yang dimaksud. Sebuah logo harus dapat dicetak dalam berbagai ukuran dan mengandung dua hal, yaitu baik secara konsep dan eksekusi.

Apa saja prinsip atau aturan dalam mendesain logo ?

1. Simple

Desain yang simple membuat logo menjadi lebih serbaguna dan mudah diingat. Logo yang bagus dapat menampilkan sesuatu yang unik tanpa harus berlebihan. Biasanya cenderung hanya menggunakan lambang tanpa ada tulisannya.

2. Memorable

Selain simple, desain logo yang efektif harus mengandung prinsip ‘memorable’. Itu berarti mesti mudah diingat sehingga hanya dengan melihat logonya saja, orang langsung tahu nama merk/brand dari produk tersebut.

image

3. Timeless

Kalau prinsip memorable sudah diterapkan dalam membuat desain logo, tentunya prinsip ini pasti dapat tercapai. Sebuah logo yang baik pasti akan selalu diingat oleh banyak orang dan tidak tergerus zaman. Contohnya saja, logo Coca-Cola yang sangat khas pada jenis fontnya, rupanya sudah ada sejak tahun 1885, dan masih digunakan hingga kini. Bandingkan dengan logo ‘Pepsi’ yang selalu mengalami perubahan tiap beberapa tahunnya, sedangkan Coca-Cola tetap menggunakan desain logo berwarna merah dengan font khasnya.

4. Versatile (Serba Guna)

Sebuah logo bukan hanya simpel, mudah diingat, dan timeless, melainkan harus memiliki prinsip serba guna. Maksudnya serba guna adalah logo tersebut dapat diaplikasikan dengan berbagai media dan aplikasi. Biasanya, logo harus dirancang dalam format vektor untuk dapat disesuaikan dalam ukuran dan bentuk apapun, baik format vertikal ataupun horizontal. Salah satu cara untuk membuat logo serbaguna adalah mulai mendesain hanya dengan warna hitam dan putih saja.

Hal ini memungkinkan seseorang untuk fokus pada konsep dan bentuk, bukan sifat subjektif warna. Kita juga harus ingat biaya cetak – semakin banyak warna yang digunakan, semakin mahal harganya untuk bisnis dalam jangka panjang. Contoh nyatanya pada logo WWF (World Wildlife Fund) yang menerapkan prinsip desain serba guna ini.

image

5. Appropriate (Menyesuaikan)

Logo yang kamu buat juga harus sesuai dengan tujuan dari brand atau produknya. Contohnya, dalam mendesain logo untuk toko mainan anak-anak. Biasanya warna-warna yang digunakan cenderung lebih colourfull dengan font yang tidak kaku. Satu hal yang terpenting, sebuah logo tidak harus menunjukkan apa yang dia jual. Misalkan, logo mobil yang tidak harus menunjukkan mobilnya, komputer, tidak harus menunjukkan komputernya, namun berbeda dengan Nokia, yang menggunakan handphone sebagai identitas mereka.

Sumber: IDS Ed

1 Like

Berikut adalah aturan-aturan dalam membuat logo

  • Tidak boleh menggunakan lebih dari 3 warna.

  • Hilangkan semua hal yang tidak perlu atau tidak penting dalam logo tersebut.

  • Tulisan harus bisa dengan mudah terbaca, gunakan ukuran dan font yang sesuai.

  • Logo dibuat harus bisa dikenali dengan mudah, biasanya menggunakan bentuk sederhana.

  • Buat logo dengan bentuk dan layout yang unik.

  • Lupakan apapun yang dipikirkan oleh orang terdekat Anda, ingat Anda membuatnya untuk siapa.

  • Buat lebih dari 3 (tiga) opsi pilihan dengan karakter yang berbeda.

  • Tidak boleh mengkombinasi logo yang sudah ada apalagi terkenal dan melabelnya menjadi karya sendiri.

  • Tidak boleh menggunakan clipart / gambar kartun yang sudah punya arti sendiri sebelumnya.

  • Logo harus bisa dibuat menjadi warna hitam putih tanpa menghilangkan bentuk asli logo berwarna.

  • Logo harus bisa dipastikan bisa dikenali walaupun dengan warna yang dibalik (invert).

  • Logo harus bisa dikenali ketika diubah ukurannya, terlebih dengan ukuran terkecil ketika dipakai pada produk tertentu.

  • Jika logo terdiri atas ikon atau simbol tertentu, termasuk tulisan, letak harus bisa dikatakan bahwa mereka saling berlawanan / komplemen / berbeda satu sama lain.

  • Hindari penggunaan tren logo terbaru, buat logo bisa dipakai sepanjang jaman.

  • Jangan menggunalan efek spesial (masih boleh coba dihindari jika menggunakan gradasi, bayangan, efek cermin, dan cahaya berpendar).

  • Sesuaikan layout logo berbentuk segitiga jika memungkinkan, hindari possible, hindari layout yang tidak dikenali secara bentuk visual (tak beraturan / abstrak).

  • Hindari detail yang ribet, ruwet dan membingungkan.

  • Pertimbangkan bagaimana logo akan disajikan dan tempat berbeda meletakkannya.

  • Citrakan logo yang berani dan percaya diri / yakin, jangan dunakan yang lemah dan kusam / tumpul.

  • Sadari bahwa Anda tidak membuat logo yang sempurna.

  • Gunakan garis yang tebal untuk bisnis yang tajam, garis lembut untuk bisnis yang lembut, sesuaikan gaya / style dengan bisnis.

  • Logo harus bisa mewakili apa yang ingin disampaikan dan dikomunikasikan.

  • Sebuah gambar foto tidak dibuat untuk sebuah logo.

  • Buat presentasi kepada konsumen anda mengejutkan dan berpikirlah diluar kotak untuk itu.

  • Tidak boleh menggunakan jenis font / huruf lebih dari dua.

  • Setiap elemen logo harus disejajarkan / diratakan. Rata tengah samping kiri, kanan, atas, dan bawah.

  • Logo harus terlihat utuh, solid, tidak ada jejak yang tidak perlu.

  • Cari tahu siapa saja yang akan melihat/menikmati logo tersebut sebelum anda berpijak untuk memikirkan ide desain logo.

  • Selalu pilih kegunaan / fungsi daripada inovasi.

  • Jika nama / brand dikenali dan diingat, buatlah itu menjadi sebagai sebuah logo.

  • Logo harus dikenali ketika dibuat efek mirror atau dibalik kiri/kanan/atas/bawah.

  • Meskipun sebuah perusahaan yang besar sekalipun membutuhkan logo yang kecil/sesuatu yang mudah.

  • Semua orang harus suka logo tersebut, tidak hanya yang memakai tetapi juga yang sekedar melihatnya.

  • Buatlah bervariasi. Lebih bervariasi, semakin Anda mendapatkan logo yang tepat.

  • Logo harus dipakai secara konsisten dalam segala kegunaan yang berbeda. Warna, bentuk, atau hal semacamnya. Kondisi atau keadaan logo terlihat sama.

  • Logo harus mudah dideskripsikan / dijelaskan maksudnya.

  • Tidak boleh menggunakan tulisan / kalimat sebagai sebuah logo.

  • Buatlah ide desain menggunakan sketsa gambar terlebih dulu menggunakan kertas dan pensil kemudian anda bisa bernjak untuk membuatnya menjadi logo digital memakai komputer.

  • Tetap gunakan logo yang sederhana.

  • Jangan gunakan simbol globe dunia.

  • Logo yang dibuat tidak boleh mengacaukan / mengalihkan fokus (distract).

  • Harus jujur terhadap apa yang ingin disampaikan dan apa yang diwakili, tidak dibuat-buat menjadi - sesuatu yang bagus tapi tak mewakili artinya / tidak sesuai.

  • Logo harus seimbang secara visual, keseimbangan dalam nirmana juga.

  • Hindari menggunakan cahaya warna yang terang/menyala, neon/berpendar, gelap dan kusam.

  • Master logo digital dibuat dalam format vektor agar proses perubahan ukuran tidak berubah (bitmap akan blur ).

  • Jika sudah deal dalam desain logo, bila memungkinkan buatlah rangkaian tata cara membuat logo tersebut menggunakan software desain grafis tertentu, semacam tutorial. Hal ini akan memudahkan sepeninggal Anda untuk membuatnya ulang, disamping itu juga penikmat logo akan lebih mengenal logo jika itu diesebarluaskan.

  • Logo yang dibuat tidak boleh melanggar satupun dari apa yang disampaikan diatas.

Semoga bermanfaat mengenai jawaban yang saya berikan, terimakasih :pray:

2 Likes