Apa saja perilaku yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil?

Apa saja perilaku yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil ?
Apa saja perilaku yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil ?

beberapa perilaku sehat ibu hamil yang perlu diperhatikan agar janin tidak dalam keadaan rentan :

  1. Pemeriksaan kehamilan
    Pemeriksaan kehamilan adalah hal yang perlu dipantau agar bila ada penyimpangan dari keadaan normal dapat segera diberikan penanganan yang memadai. Selain itu tujuan dari pemeriksaan kehamilan itu sendiri adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik. Karena itu selama kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala, yang dimulai sejak kehamilan muda. Makin tinggi risiko kehamilan yang dipunyai oleh ibu, makin tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan kehamilannya lebih sering.4)
    Selain pemeriksaan, perlu juga dilakukan perawatan (Antenatal Care) yaitu perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan, karena keadaan ibu banyak mempengaruhi kelangsungan kehamilan dan pertumbuhan janin dalam kandungan.)

    Dalam penerapan praktis, sering dipakai standar minimal pelayanan antenatal yang harus didapat ibu ketika melakukan pemeriksaan kehamilan yang biasa disebut sebagai “ 5T “, yaitu :

    • Timbang berat badan dan (pengukuran) tinggi badan.

    • Pemeriksaan tekanan darah.

    • Pemeriksaan tinggi fundus uteri.

    • Pemberian Tetanus Toxoid (TT) minimal 2 kali selama hamil.

    • Pemberian tablet zat besi (Fe) minimal 90 tablet selama hamil. Dan standar frekuensi pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, yaitu :

      • Satu kali pada trimester I.
      • Satu kali pada trimester II.
      • Dua kali pada trimester III.
  2. Kebiasaan makan
    Dalam masa kehamilan keperluan akan zat-zat gizi meningkat. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan :

    • Pertumbuhan dan perkembangan janin.
    • Pemeliharaan kesehatan ibu.
    • Persediaan untuk masa laktasi baik untuk janin maupun ibu seperti persediaan zat besi, protein, kalsium dan lain-lain.

    Gizi yang baik membantu ibu mengurangi keletihan yang biasanya akan menyebabkan ketegangan dan bertambahnya rasa sakit. Setiap hari ibu hamil harus makan 1 – 2 piring lebih banyak dari dari keadaan tidak hamil. Disamping itu tambahlah dengan makanan selingan pada pagi hari dan sore hari seperti bubur kacang hijau, kue lemper, dll.

    Makanan sehat untuk ibu hamil harus mengandung tiga kelompok makanan seperti dibawah ini.

    • Zat tenaga membentuk tenaga ditubuh kita untuk hidup dan bergerak. Diperlukan ibu untuk proses pertumbuhan janin dan tenaga ibu. Contohnya adalah beras, jagung, ubi, singkong dan sagu.

    • Zat pembangun atau protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan badan secara baik terutama untuk anak-anak dan ibu hamil selain itu untuk daya tahan tubuh. Contohnya adalah susu, daging, ikan, unggas, telur, kedelai, kacang tanah.

    • Lemak yang berfungsi sebagai sumber tenaga juga untuk memperoleh jenis vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A.

    • Vitamin dan mineral sangat diperlukan untuk pemeliharaan badan dan membantu pencernaan. Vitamin yang diperlukan saat hamil adalah :

      1. Vitamin A contohnya adalah minyak ikan, kuning telur, wortel, sayuran dan lain-lain.

      2. Vitamin B Contohnya adalah telur, ginjal, otak ikan, beras tumbuk, kacang-kacangan dan lain-lain.

      3. Vitamin C. Contohnya adalah buah-buahan berwarna kuning, sayur-sayuran segar.

      4. Mineral yang sangat dibutuhkan adalah kalsium dan fosfor.

      Untuk pemenuhan vitamin dan mineral yang tidak cukup didapat dari makanan, ibu harus mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral.

      Kebutuhan zat pada trimester II dan III tidak dapat dipenuhi dari makanan saja walaupun makanan yang dikonsumsi cukup baik kualitasnya. Oleh karena itu ibu membutuhkan suplementasi. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi suplemen seperti tablet tambah darah satu tablet perhari selama masa kehamilan untuk memenuhi kebutuhan Fe ibu yang meningkat selama masa kehamilan.

  3. Aktivitas
    Banyak faktor diduga dapat mempengaruhi kesudahan kehamilan. Salah satu faktor adalah pekerjaan ibu selama hamil. Dinegara berkembang, terutama daerah pedesaan, banyak wanita yang melakukan pekerjaan berat dimasa hamil, karena harus bekerja keras membantu mencukupi kebutuhan ekonomi. Wanita hamil tidak dianjurkan untuk bekerja lebih dari 3 jam setiap harinya. Karena bila bekerja lebih dari 3 jam setiap harinya apalagi dengan posisi berdiri dapat menjadi sumber kelelahan yang dinilai mempunyai pengaruh terhadap kesudahan kehamilan.

    Bekerja ketika hamil meningkatkan risiko pre eklampsia, mematikan lima kali lipat. Wanita hamil bekerja perlu mengurangi stres akibat kerja yang mereka alami, kondisi ditempat kerja sangat rawan memicu terjadinya stres. Akibatnya hormon didalam tubuh akan meningkat dan akan mempengaruhi sistem saraf simpatik dalam otak. Akibatnya, terjadilah tekanan darah tinggi. Selain itu ibu hamil harus mendapat masa istirahat yang lebih panjang, jam kerja fleksibel serta hindari bepergian saat lalu lintas padat. Di Indonesia, ibu hamil diberi cuti hamil selama tiga bulan yaitu satu setengah bulan sebelum bersalin dan satu setengah bulan setelah bersalin.

    Bagi ibu yang tidak bekerja di kantor, tidak ada gunanya untuk berbaring terus menerus seperti orang sakit. Hal ini justru akan merugikan karena istirahat yang lama akan melemahkan otot dan memberi waktu untuk pikiran yang bukan-bukan. Istirahat yang diperlukan adalah 8 jam di malam hari dan 1 – 2 jam di siang hari, walaupun tidak dapat tidur baiknya berbaring saja untuk istirahat.

  4. Senam Hamil
    Dahulu, melakukan senam selama masa kehamilan dianggap tabu. Ibu- ibu hamil hanya diminta istirahat di rumah, memanjakan badan tanpa melakukan kegiatan berat badan apapun. Kini, profesi medis pada umumnya menyetujui bahwa kegiatan senam akan tetap aman bagi ibu hamil yang tidak memiliki komplikasi medis atau gangguan-gangguan yang pernah terjadi sebelumnya, seperti perdarahan pada vagina atau pernah mengalami keguguran kandungan.

    Kegiatan senam tidak selalu membuat proses persalinan menjadi lebih mudah, tetapi akan sangat bermanfaat dalam beberapa hal. Manfaat senam hamil sebagai berikut :

    • Memperbaiki sirkulasi
    • Meningkatkan keseimbangan otot dan menguatkan otot perut.
    • Mengurangi bengkak-bengkak
    • Mengurangi resiko gangguan gastrointestinal,termasuk sembelit
    • Mengurangi kejang kaki

    Hasil penelitian selama 2 tahun di New York yang menunjukkan bahwa wanita hamil yang melakukan senam hamil 30 menit dengan frekuensi 5 hari dalam sepekan melahirkan bayi yang lebih besar dan sehat

    Senam hamil dilakukan sejak usia 24 minggu atau 6 bulan dengan frekuensi sekali dalam seminggu, di bawah pengawasan seorang instruktur senam untuk memantau gerakan yang benar.