Apa saja penyebab terjadinya impaksi gigi?

Gigi impaksi

Gigi impaksi adalah gigi yang tertanam di tulang dan terhalang masuk ke dalam mulut karena letaknya yang salah atau kekurangan ruang pada gusi. Gigi yang terkena dampak dapat terpencar sebagian melalui gusi atau benar-benar tersembunyi dan hanya akan terlihat pada sinar-X.

Beberapa faktor yang diduga menyebabkan impaksi antara lain karies pada permukaan distal molar kedua, perikoronitis, kista, hiperplasi jaringan atau infeksi lokal (Amanat, dkk., 2014).

Penelitian lain menunjukan bahwa gigi impaksi juga dikarenakan oleh faktor genetika, gangguan endokrinologik, celah palatal, radiasi, gigi supernumerari, terlambat atau hilangnya perkembangan akar, trauma, ekstraksi dini, adanya posisi ektopik, atau adanya tumor odontogenik.

Impaksi molar ketiga dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain jaringan sekitar gigi yang terlalu padat, persistensi gigi susu, tanggalnya gigi susu yang terlalu dini, tidak adanya tempat bagi gigi untuk erupsi, dan rahang terlalu sempit karena pertumbuhan tulang rahang yang kurang sempurna. (Chandha dan Zahbia, 2007).

Impaksi biasanya dapat diartikan untuk gigi yang erupsi oleh sesuatu sebab terhalang, sehingga gigi tersebut tidak dapat keluar dengan sempurna mencapai oklusi yang normal didalam deretan susunan gigi geligi.

Selain itu penyebab terjadinya impaksi dapat diakibatkan karena keadaan lokal dan keadaan yang jarang ditemukan (Kresnananda, 2014).

1. Keadaan lokal

Posisi yang tidak teratur dari gigi-geligi dalam lengkung rahang.

Tekanan terhadap gigi tersebut akibat dari gigi tetangga.

Adanya penyakit-penyakit yang menyebabkan nekrose tulang karena inflamasi atau abses yang ditimbulkan.

Radang kronis dan terus menerus sehingga dapat menyebabkan penebalan jaringan mukosa di sekitarnya.

Premature loss gigi desidui yang dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya tempat untuk gigi permanen penggantinya.

2. Keadaan sistemik

  • Penyebab prenatal
    Herediter (keturunan) dan miscegenation (percampuran ras)

  • Penyebab postnatal
    Semua keadaan-keadaan yang dapat mengganggu pertumbuhan anak, misalnya penyakit: anemia, TBC, gangguan kelenjar endokrin, dan malnutrisi.

3. Keadaan yang jarang ditemukan

  • Cleidoncranial disostosis keadaan kongenital yang jarang ditemukan, dimana terlihat cacat ossifikasi dari tulang tengkorak, hilangnya sebagian atau seluruhnya tulang clavikula, gigi permanen tidak erupsi, dan terdapat rudimenter supernumerary teeth.

  • Oxycephali suatu keadaan yang terlihat kepala meruncing seperti kerucut. Pada keadaan ini terdapat gangguan pada tulang-tulang kepala.

  • Progeria Bentuk tubuh yang kekanak-kanakan ditandai dengan perawakan kecil, tidak adanya rambut pubis, kulit berkerut, rambut berwarna keabu-abuan tetapi wajah, sikap serta tingkah lakunya seperti orang tua.

  • Achondoplasia Herediter, terdapat gangguan kongenital dari skeleton sehingga menyebabkan dwarfism (kondisi seseorang yang kekurangan pertumbuhan dibawah normal).

  • Cleft palate Fisura pada langit-langit yang kongenital, disebabkan adanya defect atau cacat pada pertumbuhan waktu embrio.