Apa saja penyebab sakit gigi selain gigi berlubang?

Sakit gigi

Sakit gigi adalah salah satu keluhan kesehatan yang paling umum di seluruh dunia. Hampir semua orang akan mengalami sakit gigi, setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Meski gigi berlubang adalah kemungkinan terbesar penyebab sakit gigi, itu hanyalah salah satu dari beberapa potensi penyebab sakit gigi.

Berikut adalah penyebab sakit gigi paling umum yang sering terjadi :

  1. Gigi sensitif
    Jika Anda mengalami nyeri tajam setiap kali makan atau minum sesuatu yang panas atau dingin, gigi bolong bisa menjadi penyebab sakit gigi Anda. Akan tetapi, ini juga dapat menjadi pertanda bahwa Anda mungkin memiliki gigi sensitif; entah itu karena resesi gusi (garis gusi surut hingga mengakibatkan permukaan akar gigi menjadi terbuka) atau penipisan enamel gigi. Perawatan gigi, seperti pengangkatan gigi busuk, pemasangan kawat gigi atau gigi palsu, juga dapat menyebabkan gigi menjadi sensitif.

    Sementara menunggu janji konsultasi dokter gigi untuk memastikan penyebab gigi sensitif Anda, gunakan sikat gigi lembut dan pasta gigi yang dirancang khusus untuk gigi sensitif untuk membantu meringankan gejalanya — tidak lebih dari dua kali sehari. Atau, gunakan pasta gigi sebagai salep dengan mengoleskannya ke area gigi yang sakit selama sekitar 10 menit (ulangi jika diperlukan). Anda juga dapat menggunakan obat penghilang nyeri untuk sementara meredam rasa sakitnya.

  2. Kebiasaan menggeretakkan gigi
    Menggeretakkan gigi secara teratur dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang pada akhirnya menyebabkan keluhan sakit gigi Anda. Kebanyakan orang bisa tidak menyadari mereka melakukan kebiasaan ini, terutama dilakuka saat tidur. Stres emosional dan ketegangan adalah penyebab utama kebiasaan menggeretakkan gigi. Jika gigi Anda menjadi lebih sensitif belakangan ini, jadi lebih kuning atau permukaannya datar, atau Anda bangun dengan rasa sakit tumpul di belakang kepala atau rahang, Anda mungkin menggeretakkan gigi dalam tidur Anda.

    Saat ini tidak ada obat yang akan membantu Anda untuk berhenti geretakkan gigi, tetapi dokter gigi dapat memberikan semacam retainer (behel lepasan) yang bisa Anda gunakan selama tidur untuk menenangkan gejala dan menghentikan Anda menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Seringkali kebiasaan ini dapat berhenti seiring berlalunya pemicu stres Anda, sehingga Anda mungkin hanya perlu bersabar.

  3. Tumbuh gigi bungsu
    Gigi bungsu sering tumbuh dalam posisi yang tidak diinginkan atau berdesakan di tempat yang terlalu ramai, sehingga dapat menyebabkan nyeri berdenyut yang diiringi dengan serangan sakit tajam tiba-tiba. Mencabut gigi bungsu adalah tindakan yang paling umum disarankan oleh dokter gigi, jadi jika keluhan sakit gigi Anda terus menjadi-jadi selama gigi bungsu bertumbuh, buat janji dengan dokter gigi sesegera mungkin. Sementara menunggu janji cabut gigi, Anda dapat meredam rasa sakitnya dengan berkumur air garam atau minum obat penghilang nyeri.

  4. Karies gigi
    Karies gigi, alias gigi busuk, adalah penyebab sakit gigi yang paling umum ditemui. Rongga kecil pada lapisan terluar gigi (enamel) biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi begitu pembusukan menebus melalui email gigi dan memengaruhi lapisa bagian dalam gigi (dentin), gigi akan menjadi sangat sensitif. Ini kemudian mengarah pada pembentukan lubang gigi.

    Dalam karies gigi stadium lanjut, pembusukan berlangsung lebih dalam lagi, hingga ke lapisan terdalam gigi (pulp), yang mengakibatkan rasa sakit intens yang tajam. Infeksi dari pembusukan gigi ini dapat menyebabkan kematian gigi dan menyebabkan abses (penggumpalan nanah) di bawah akar gigi. Infeksi ini dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan gigi lebih lanjut serta penyakit gusi, jadi penting untuk memeriksakannya ke dokter gigi secepat mungkin untuk dapat ditangani lebih awal.

  5. Tambalan gigi lepas
    Ketika tambalan gigi bolong Anda longgar atau berada dekat area pembusukan gigi baru, tambalan dapat patah, lepas, atau menjad aus. Anda mungkin akan mengalami rasa sakit tajam yang timbul-tenggelam saat menggigit area tersebut. Anda juga mungkin menemukan bahwa area gigi yang sakit tersebut menjadi sangat sensitif.

    Tambalan yang copot atau rusak harus ditangani oleh dokter gigi. Sementara menunggu janji cabut gigi, Anda dapat meredam rasa sakitnya dengan berkumur air garam atau minum obat penghilang nyeri.

  6. Penyakit gusi
    Penyakit gusi juga merupakan salah satu penyebab sakit gigi yang paling umum. Ini disebabkan oleh penumpukan plak gigi di sekitar gusi. Peradangan yang disebabkan bakteri dalam plak bisa terasa menyakitkan — mengakibatkan gusi membengkak, merah, dan berdarah — dan sementara pembusukan gigi terus berlanjut, gusi juga jadi lebih sensitif. Ini disebut dengan gingivitis.

    Ketika gingivitis tidak ditangani dengan benar, penyakit gusi yang lebih serius bisa menyebabkan abses (infeksi yang mengakibatkan penggumpalan nanah) dan menimbulkan rasa sakit berdenyut tumpul, yang membuat Anda memiliki bau mulut kronis. Ini disebut periodontitis. Infeksi ini kemudian merusak jaringan lunak dan tulang yang mendukung gigi Anda. Gusi Anda mulai surut dan gigi dapat melonggar, sehingga perlu dicabut. Setelah gusi Anda surut, gusi tidak akan tumbuh kembali.

    Infeksi ini dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan gigi lebih lanjut, jadi penting untuk memeriksakannya ke dokter gigi secepat mungkin untuk dapat ditangani lebih awal.

  7. Gigi patah/retak
    Kadang, Anda mungkin mengalami sakit gigi namun akar penyebabnya tidak jelas diketahui. Bahkan, sakit gigi tidak berasal dari gigi yang bolong atau penyakit gusi tertentu. Sakit gigi tanpa alasan jelas yang menimbulkan rasa sakit tumpul dapat menandakan gigi Anda retak atau patah, yang mungkin terlalu kecil untuk dapat dilihat oleh mata telanjang.

    Keretakan gigi mungkin terjadi karena kebiasaan mengunyah yang buruk, menggeretakkan gigi, cedera gigi, melemahnya gigi karena tambalan besar, dan sebagainya. Ketika retakannya parah, saraf yang mungkin terkena bisa menimbukan rasa ngilu yang menyakitkan. Retakan gigi dapat menjadi alternatif tempat bakteri berkumpul sehingga menciptakan infeksi yang menyebabkan kerusakan dan masalah gigi lebih lanjut.

  8. Penyebab sakit gigi yang lebih jarang
    Jika Anda baru-baru ini mengalami cedera pada persendian penyambung rahang dan tengkorak kepala (persendian temporomandibular), Anda mungkin dapat merasakan rasa sakit tumpul dan menekan. Trauma rahang ini juga bisa disebabkan oleh kebiasaan menggeretakkan gigi, arthritis, atau kanker mulut yang memengaruhi rahang.

    Salah satu penyebab sakit gigi yang kurang umum, namun juga sama pentingnya untuk adalah sinusitis. Gigi belakang bagian atas Anda berbagi saraf yang sama dengan rongga sinus. Akibatnya, rasa sakit yang hadir mungkin dapat disebabkan oleh gigi, atau sebaliknya. Sakit gigi akibat sinus ini biasanya disertai/didahului oleh hidung yang tersumbat, dan nyeri di sekitar rongga hidung.

Jika Anda menduga salah satu dari alasan di atas adalah penyebab sakit gigi Anda, kunjungi dokter untuk diagnosis dan perawatan yang lebih akurat.

Sumber : 11 Penyebab Sakit Gigi dan Gejala yang Perlu Diwaspadai