Apa Saja Penemuan Mikrobiologi Yang Bermanfaat Bagi Manusia?

penemuan mikrobiologi yang penting

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, algamikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.

Apa Saja Penemuan Mikrobiologi Yang Bermanfaat Bagi Manusia?

Penemuan penting yang berkaitan dengan perkembangan mikrobiologi dapat dikelompokan atas pengembangan teknik dan munculnya bidang kajian khusus dalam mikrobiologi misalnya ekologi mikroba, immunologi, mikrobiologi industri, virologi, mikrobiologi kedokteran. Berkembangnya Biologimolekuler dan rekayasa genetika tidak dapat dilepaskan dari penemuan di bidang mikrobiologi.

1. Penemuan bidang teknik mikrobiologis.
image
Pengembangan dalam bidang ini khususnya terkait dengan Robert Koch, baik assistennya maupun rekan-rekannya. Seorang rekan Koch yaitu: Paul Ehrlich (1854-1915) mengembangkan cara pewarnaan untuk mengidentifikasi bakteri penyebab penyakit tuberkulosis. Walter Hesse memperkenalkan penggunaan agar sebagai bahan pemadat media pertuumbuhan bakteri yang sangat bermanfaat hingga sekarang ini. Richard Petri (1852-1921) asisten Koch yang lain menciptakan cawan petri sehingga memudahkan penumbuhan bakteri pada media agar.Seorang ilmuwan Denmark, Christian Gram (1853-1935) mengembangkan metode pewarnaan untuk mendemonstrasikan adanya bakteri dalam jaringan hewan. Bedasarkan pewarnaan ini maka bakteri dapat digolongkan atas 2 tipe yaitu gram positif dan gram negatif. Tehnik pewarnaan ini dikenal dengan pewarnaan gram. Lowis Pasteur di tahun 1860-an mengamati bahwa mikroba bertanggung jawab terhadap perubahan kimiawi yang terjadi dalam makanan dan minuman. Pasteur mengamati bahwa mempengaruhi pertumbuhan khamir dalam cairan yang mengandung glukosa. Apabila tersedia oksigen maka sel khamir tumbuh dengan baik karena tidak dihasilkan alkholol. Jika oksigen tidak tersedia maka pertumbuhan khamir hanya sedikit tetapi dihasilkan alkohol, hal ini dikenal sebagai efek Pasteur. Tehnik Pasteurisasi juga dikembangkan oleh Pasteur untuk mematikan mikroba penyebab penyakit tetapi tidak membunuh mikroba yang bermanfaat

2. Ekologi Mikroba.
image
Penemuan yang dilakukan oleh Lowis Pasteur dan Robert Koch tidak hanya memicu para ilmuwan untuk meneliti mikroba penyebab penyakit tetapi juga mikroba yang terdapat di alam. Sergei Winogradsky (1856-1953) dan Martinus Beijerinck (1851-1931)berhasil mengisolasi bakteri penambat nitrogen, bakteri fotosintetik serta bakteri nitrifikasi. Pada tahun 1888, Beijerick menemukan bakteri bintil akar pada tanaman leguminosae.

3. Immunologi.


Penemuan teknik media padat, teknik pewarnaan dan teknik kultur murni telah memacu penelitian tentang mikroba sehingga memudahkan karakterisasi mikroba pathogen. Paul Ehrlich dan Von Behring pada tahun 1890-an mengembangkan antitoksin untuk difteri. Ehrlich mengajukan hipotesis mengenai immunitas ( hipotesis humoral ). Elie Metchnikoff mengembangkan fagositosis yang erat kaitannya dengan immunitas ( hipotesis selular ).

4. Mikrobiologi industry.
image
Upaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh mikroba pathogen terus dikembangkan melalui pencarian bahan kimia diantaranya Paul Ehrlich menemukan salvarsanuntuk mengobati sifilis. Gerhard Domagk menggunakan solfonamidauntuk membasmi sejumlah bakteri. Pada tahun 1928, Alexander Fleming menemukan penisilin yang ditemukan pada jamur Penisillium notatum yang dapat melawan bakteri pathogen dan kemudian pada tahun 1941 Howard Florey dan Chain berhasil mengisolasi penisilin sehingga membuka kemungkinan pengembangan industry antibiotika. Pada pertengahan tahun 1940-an, Selman Waksman dan rekan-rekannya menemukan antibiotika yang yang dihasilkan bakteri yang tergolong genus Streptomyces. Diantara antibiotika Streptomisin dan tetrasiklin merupakan antibiotika yang dihasilkan Streptomyces yang efektip untuk membasmi mikroba pathogen.

5. Virologi.


Dmitri Iwanosky (1892) menemukan agen penyebab mosaic pada tembakau yang ternyata berukuran lebih kecil dari pada bakteri. Beijerinck (1899) kemudian berhasil mengkristalkan agen penyebab mosaic tersebut dan Kristal yang dihasilkan juga bersifat infektif, virus yang menyerang daun tembakau tersebut dikenal dengan TMV ( Tobacco Mozaic Virus ). Loeffer dan Frosch (1898) menemukan virus penyebab penyakit pada kuku dan mulut ternak. William Twort (1915) dan Felix’d Herelle (1917) menemukan virus yang menyerang bakteri yang dikenal dengan bakteriofage. Reed (1900)menemukan virus yang menyebabkan menemukan penyakit demam kuning pada manusia, virus ini dapat menular dari manusia satu ke manusia lainnya melalui perantara nyamuk Aedes.

6. Mikrobiologi Kedokteran.


Salah satu penemuan penting dalam biologi kedokteran ialah diperkenalkannya asam karbolat sebagai disenfektan dalam pembedahan oleh Joseph Lister (1827-1912). Penggunaan disinfektan dan antiseptik telah mencegah infeksi selama proses pembedahan.

7. Biologi Molekuler.


Perkembangan biologi molekuler diawali dengan ditemukannya DNA sebagai materi genetik oleh Oswald Avery, Colin Mcleod dan Miclyn Mcarty. Sebelumnya Griffith (1928) menemukan adanya transpormasi pada bakteri Diplococcus pneumoniayang juga diduga sebagai akibat adanya materi yang berpidah dari satu bakteri ke bakteri lain. Ditemukan DNA sebagai materi genetic telah memacu penelitian mengenai struktur DNA serta mekanisme pewarisan sifat oleh materi genetik tersebut. Pada tahun 1953, James Waston dan Francis Crick mengajukan model struktur dan fungsi DNA. Model struktur DNA yang diajukan oleh kedua ilmuan ini telah memicu revolusi biologi molekuler. Selanjutnya pada tahun 1960, J. Monod dan F. Jacob mengemukakan mekanisme pengendalian ekspresi gen serta ditemukan kode genetika oleh M. Nirenberg, H. Matthaei, G. Khorana. Mekanisme pembentukan ATP dalam sel (teori khemiosmetik) diajukan oleh Peter Mitchell. Kurun waktu 1970-an sampai pada awal 1980-an merupakan peletakan dasar-dasar genetika.