Apa saja Pemikiran Politik dari Barat?

Politik dikenal sudah sejak dulu, lahir dari para pemikir politik, Apa saja Pemikiran Politik dari Barat?

Berikut ini beberapa pemikiran dari tokoh- tokoh terkenal dari barat tentang politik

Plato (427SM – 347SM)

Karya


Dialogue, Republic, Politea,Statesman, Apologia.

Manusia/Masyarakat


Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Manusia juga memiliki bakat dan keahlian yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan keahlian dan bakat alami, hal ini membuat manusia akan memiliki rasa saling ketergantungan dengan manusia lainnya. Karena manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan sendirian, maka dari itu manusia akan membutuhkan manusia lainnya.

Negara


Plato memberikan gagasan mengenai negara idealnya, yaitu negara yang memiliki penuh kebajikan di dalamnya. Plato juga menggagaskan mengenai hak kepemilikan bersama, kolektivisme atau komunisme(anti individualisme). Anak,uang dan wanita adalah milik negara, milik bersama. Negara demokrasi adalah negara yang paling buruk.

Kekuasaan


Keuasaan bertujuan untuk memenuhi kepentingan masyarakat. Mendidik dan melatih masyarakat demi kepentingan negara. Selain itu, kekuasaan harus bersifat lebih otriter, untuk memelihara stabilitas dalam negara. Bukan bersifat demokrasi. Hal ini dikarenakan latar belakang hancurnya Athena menurut Plato adalah karena sistem Demokrasi yang dianut Athena.

Penguasa


Yang berhak menjadi penguasa adalah orang yang mengerti apa itu kebajikan dengan baik dan mngerti sepenuhnya apa prinsip mengenai kebajikan. Plato menyebutnya sebagai The Philosopher King.

Ia menganalogikan seorang penguasa layaknya seorang dokter. Seorang penguasa harus memahami gejala penyakit yang ada di masyarakat dan mengobatinya. Oleh karena itu, pngetahuan adalah hal yang harus dimiliki oleh para calon penguasa.

Agama


Ide adalah manifestasi tuhan dari pancarannya. Maka para dewa yang dilingkupi mitos dan berseberangan dengan akal memiliki kedudukan lebih rendah dibandingkan ide. agama merupakan studi pra ilmiah yang berguna hanya untuk jangka waktu yang sangat terbatas. Walaupun hanya mimpi namun karena bermanfaat, maka ia harus tetap digunakan.

Aristoteles (Lahir 384 SM)

Karya


Politics, The Athenian Constitution

Manusia/Masyarakat


Menurut Aristoteles, Manusia adalah makhluk Zoon Politicon, makhluk yang berpolitik. Selain itu manusia juga makhluk yang saling membutuhkan. Kebutuhan manusia tidak akan terpenuhi dengan sempurna jika manusia tidak saling membutuhkan. Oleh karena itu dalam masyarakat selalu terjadi hubungan saling ketergantugan antara individu dalam masyarakat. Masyarakt diperbolehkan memiliki kekayaan dan hak milik individu. Ini dikarenakan dengan adanya rasa ingin menjaga kekayaan individu, individu akan membantu negara dalam mengembangkan pertahanan dan keamanan negara.

Negara


Negara adalah lembaga politik yang paling berdaulat, namun memiliki batasan kekuasaan. Negara memiliki kekuasaan tertinggi karena memiliki tujuan yang paling tinggi dan mulia. Negara yang baik adalah negara yang mampu mencapai tujuan negaranya, sedangkan negara yang buruk adalah negara yang gagal mencapai tujuannya. Negara ideal adalah negara Aristokrasi, sedangkan negara yang buruk adalah negara Demokrasi. Dari segi ukuran, negara ideal adalah negara Polis atau City State.

Kekuasaan


Kekuasaan merupakan Absolut dan mutlak, jika kekuasaan tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang tinggi dan mulia dari sebuah negara. Demi mensejahterakan rakyatya dan manusia dapa mencaai kebahagiannya

Penguasa


Penguasa haruslah orang yang dapat memanusiakan manusia dan bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya. Penguasa merupakan orang-orang yang berhasil mencapai tujuan negaranya.

Agama


Tuhan yang memulai semua gerakan di dunia alam ini. Karenanya tuhan pasti berada di puncak paling atas dari tangga alam. Sehingga ia sering menyebut tuhan dengan istilah “pengerak pertama”.

St. Augustine ( lahir di Tagaste, (Tunisia) 354M )

Karya


City of God, dan The Confessions

Manusia/Masyarakat


Manusia pada awalnya baik, namun karena rasa egois dan kerakusan yang dimiliki sifat manusia muncullah kejahatan di muka bumi.Demi memenuhi hasrat nafsunya manusia akan melakukan papaun, meski melakukan kejahatan. Jiwa Manusia selalu haus akan keadilan, kebenaran, dan segala bentuk kebajikan mora yang luhur.

Negara


Ada dua bentuk negara menurutnya yakni Negara Tuhan City of God / Civitate Dei dan Negara Iblis / Negara Duniawi City of Man / Civitate Terrena atau Civitate Diaboli. Dan negara ideal adalah ngara Tuhan, karena negara tuhan berdasarkan cinta kasih tuhan, maka moral masyarakat akan terwujud degan baik tapa perlu ada paksaan. Sedangkan negara paling buruk adalah negara iblis, karena negara ini lebih mementingkan kepentingan pribadi dan bersifat duniawi. Maka akan teradi penyimpangan yang banyak dalam negara tsb.

Kekuasaan


Tidak adanya lembaga yang bertugas untuk memaksa dan menghukum masayarakat yang melanggar aturan-aturan negara maupun tuhan. Kekuasaan bersifat universal dan tidak ada batasan teritori, selain itu juga bersifat selamanya. Kekuasaan negara meiliki basis legitimasi moral dan religius selama tidak menyalahi aturan-aturann tuhan.Kekuasaan negara baik atau buruknya harus tetap ditaati karena kekuasaan negara berasal dari tuhan.

Penguasa


Penguasa memang sudah ditakdirkan untuk menjadi penguasa oleh tuhan, oleh karena itu baik atau dzalim suaut penguasa, rakyat harus taat dan mematuhinya. Seperti hubungan antara budak dan tuannya.

Agama


Agama dan Negara adalah satu entitas yang tak dapat dipisahkan. Karena Tuhan merupakan sumber kekuasaan negara.

St. Thomas Aquinas (1226 M-1274 M).

Karya


The Sum Of Theology, On Kingship, De Regimine Principum, dan Summa Contra Gentile.

Manusia/Masyarakat


Ia membagi mengklasifikasikan manusia dalam tiga kategori yaitu: (1) man the substance, manusia yang memiliki watak ingin memiliki segala sesuatu yang membuatnya bahagia, (2) man-the animal, memiliki kecenderungan hewani-kejam,bengis,tamak, dan rakus. Suka membunuh dan mengkhianati sesamanya (3) man-the moral agent ,memiliki watak cinta kebenaran, kebaikan, dan saling mencintai sesama manusia.

Manusia merupakan makhluk sosial yang saling bergantung dengan manusia lainnya, slain itu manusia juga makhluk yang rasional, dan berinteligen.

Negara


Negara merupakan suatu sistem tujuan yg memiliki tatanan hirarki, dimana ada atas yang memerintah dan mengatur yang ada dibawah. Negara merupakan komunitas yang bertujuan untuk memnuhi kebutuhan kodrati manusia.

Negara juga diperlukan untuk mengontrol kecendurungan negatif man-the substance dan man-the animal serta mengembangkan dan memperkuat posisi man-the moral agent .

Negara terbaik adalah negara Monarki, dan yang terburukk adalah Tirani

Kekuasaan


Kekuasaan seorang penguasa diberikan kepada golongan manusia terbaik , dan itu merupakan anugerah Tuhan. Semua kekuasaan apapun semua berasal dari Tuhan penguasa smesta alam.Kekuasaan politik bersifat skral, oleh karena itu harus dilakukan sesuai dengan kehendak tuhan

Penguasa


Penguasa memang sudah terlahir memiliki bakat untuk menjadi pemimpin atau berkuasa. Namun ada juga manusia yang secara alamiah memiliki kemampuan untuk menjalankan kewajiban dan menjalankan tugasnya meskipun tidak memiliki bakat kepemimpinan. Alam telah menentukan kelas superior dan inferior. Dan kelas superior inilah yang dikatakan sebagai nature rullers . Kekuasaan yang mereka miliki given by nature.

Tugas penguasa adalah mengusahakan kesejahteraan dan kebajiakn bersama. Jika penguasa melakukan penyimpangan maka berarti ia melakukan pengingkaran terhadap anugerah Tuhan. Dan jika itu terjadi rakyat berhak untuk menentangnya.

Agama


Agama merupakan dasar kerangka pemikiran Aquinas dalam menggagaskan pemikiran politiknya. Agama merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dengan negara. Ini dikarenakan Kekuasaan Politik negara merupakan Anugerah Tuhan.

Marthin Luther (lahir tahun 1483 M di Jerman)

Karya


On Christian Liberty,

Manusia/Masyarakat


Manusia dapat menentukan sendiri hidupnya di dunia, namun apabila manusia ingin selamat, ia harus melakukan perbuatan-perbuatan baik yang dianjurkan oleh tuhan.

Manusia memiliki kebebasan individu untuk beribadah & berhubungan dengan Tuhan tanpa melalui perangkat tertentu, seperti upacara ritual oleh pemuka agama. Manusia juga diperbolehkan untuk memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya dengan bekerja keras, karena ini merupakan bentuk pengabdian kepada tuhan.

Negara


Negara merupakan sebuah lembaga politik yang suci. Namun, otoritas negara dan agama harus dipisahkan. Pemuka agama tidak diperbolehkan mencampuri urusan negara. Luther secara sadar atau tidak, telah merubah konsep Imperium di Eropa menjadi konsep negara-negara bangsa.

Kekuasaan


Kekuasaan berasal dari Tuhan dan para penguasa. Hak atau kekuasaan Raja adalah hal yang Sakral(Suci). Otoritas Agama dan Negara harus dipisahkan.

Penguasa


Para penguasa atau bangsawan sekuler juga mempunyai hak-hak memerintah yang wajib ditaati warga negara Wajib ditaati karena kekuasaan mereka berasal dari Tuhan Seandainya mereka melakukan penyelewengan kekuasaan maka mereka bertanggung jawab degan Tuhan.

Agama


Agama tidak berhak untuk mencampuri urusan Negara. Jika ada penyelwengan kekuasaan yang dilakukan penguasa, itu adalah urusan pribadi penguasa tsb. Untuk mempertanggung jawabkannya kepada Tuhan.

John Calvin (Lahir tahun 1509M, di Noyon,Picardy,Perancis, meningga tahu 1564M)

Karya


Manusia/Masyarakat


Nasib manusia telah ditentukan oleh Tuhan. Siapapun tidak bisa mengubahnya.Manusia selamat ataupun celaka di dunia maupun di akhirat sudah ditentukan jug oleh Tuhan.Manusia tidak lebih dari wayang, dan dalangnya adalah Tuhan.

Manusia berdosa secara alamiah. Namun manusia bisa selamat jika mendapat rahma dari Tuhan dan melakukan kebajikan di duia. Manusia dituntu untuk melawan hawa nafsu.

Negara


Memisahkan otoritas Negara dan Agama namun membentuk dan menjalankan Negara dengan perintah dan aturan Tuhan yang diajarkan lewat agama

Kekuasaan


Kekuasaan merupakan Anugerah Tuhan.

Penguasa


Para Penguasa memiliki hak untuk ditaati oleh para rakyatnya. Jika penguasa menyeleweng, maka ia bertanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan. Dan akan mendapat dosa yang besar karena telah menyia-nyiakan rahmat tuhan.

Agama


Agama merupakan alasan dibentuknya Negara, karena Tuhan telah memberikan kekuasaan kepada manusia. Namun dalam pelaksanaan pemerintahan, otoritas gereja harus dipisahkan dengan negara.

Machiavelli (Lahir 1467, dibesarkan dikota Florencia, Italia).

Karya


Manusia/Masyarakat


Orang harus menerima apa adanya “bahwa manusia jahat dan bahwa mereka akan selalu condong pada kejahatan yang ada dalam pikirannya, jika kesempatan ada”. Manusia tidak tahu terima kasih, pembohong lihai, sangat ingin menghindari bahaya dan iri hati dengan orang lain.
Manusia memiliki 2 sifat yang bertentangan yaitu sifat positif (baik Tulus, penyayang, , pemurah) dan sifat binatang/negative (kikir jahat, ,bengis dan kejam).

Negara


Negara merupakan simbolisasi tertinggi kekuasaan politik yang sifatnya mutlak dan mencakup semua.

Kekuasaan


Kekuasaan harus dipisahkan dari yang namanya agama kecuali sejauh agama itu memiliki nilai utilitarianisme.Politik adalah efektif dan efisien, agama adalah yang diharapkan.

Ia menyangkal bahwa kekuasaan adalah alat atau instrumen untuk mempertahankan moralitas, etika atau agama. Negara adalah simbol kekuasaan politik yang paling tinggi yang sifatnya mencakup semua dan mutlak.

Kekuasaan sebagai tujuan kekuasaan itu sendiri. Segala kebajikan, agama, moralitas justru harus dijadikan alat untuk memperoleh dan memperbesar kekuasaan itu sendiri.

Penguasa


Penguasa harus selalu berusaha agar selalu membuat rakyat tergantung padanya dan mampu menggunakan kekuasaan secara efektif untuk kepentingan publik/masyarakat Penguasa Ideal adalah penguasa yang mampu dan memiliki watak manusia dan watak kebinatangan pada saat yang bersamaan.

Politik dan Moral adalah dua bidang yang tidak bisa dipisahkan.Politik Machiavelli adalah tanpa etika. Keberadaan angkatan perang yang kuat sebagai suatu keharusan yang dimiliki negara

Agama


Machiavelli melihat agama dari sudut pragmatisme dan kepentingan politik praktis. Agama mempunyai kepentingan makna bila berguna bagi kepentingan politik.

Agama kemudian hanya mendorong manusia mencapai kepuasan rohani secara pribadi yang justru berkibat buruk terhadap negara. Machiavelli berpendapat bahwa wibawa penguasa negara tanpa agama tidak cukup menjamin persatuan dan kesatuan di negara tersebut.

Karl Marx (Lahir Trier, Jerman, 5 Mei 1818 dan Meninggal di London, 14 Maret 1883).

Karya


Manusia/Masyarakat


Manusia cenderung merasionalisasikan kepentingan-kepentingan egoisnya sebagai nilai universal.

Sejarah umat manusia diwarnai oleh perjuangan atau pertarungan antara kelompok-kelompok manusia.

Pada perkembangannya masyarakat akan mengalami perpecahan dan kemudian terbentuk dua blok kelas yang saling bertarung, kelas borjuasi kapitalis dan kelas proletariat.

Negara


Menganggap negara hanya sebagai alat kaum borjuis-kapitalis untuk menindas kaum proletar.

Negara secara hakiki merupakan negara kelas, artinya negara dikuasai secara langsung atau tidak langsung oleh kelas-kelas yang menguasai bidang ekonomi.

  • Negara dijadikan alat penindasan kelas borjuis terhadap kelas proletar. Sehingga Negara dianggap sebagai monster yang meyeramkan.

  • Negara impian Marx adalah Negara tanpa kelas.

Dimana kelas proletar harus berjuang untuk mengambil hak-haknya. Hal itu dilakukan dengan cara melakukan Revolusi Proletar.

Kekuasaan


Sumber kekuasaan dinilai terdapat dari penguasaan alat dan metode produksi, sehingga kekuasaan hanya dipegang oleh kelas borjuis.

Penguasa


Ketika terjadi Revolusi Proletariat dan mucul negara tanpa kelas, Marx berharap penguasa ada di tangan Kelas Proletar.

Agama


Agama adalah perealisasikan hakikat manusia dalam organ-organ saja, jadi tanda bahwa manusia justru belum berhasil merealisasikan hakikatnya. Agama adalah keterasingan manusia dan dirinya sendiri. Agama meninabobokan, meracuni dan melenakan rakyat. Agama dibutuhkan ketika manusia putus asa dan tak mampu menghadapi persoalan hidupnya secara logis dan realistis.

  • Agama adalah Candu.

  • Agama tidak mendatangkan kebaikan apapun hanya menimbulkan malapetaka.

  • Agama adalah sumber keterasingan manusia.

  • Keimanan dan ketaqwaan dianggap hanya sebagai kebodohan semata manusia.