Apa saja manfaat yang dapat kita ambil dari kisah dalam Al-quran?

Al-quran

Apa saja manfaat yang dapat kita ambil dari kisah dalam Al-quran?

Kisah-kisah Al-Qur`an mengandung berbagai faedah yang utama, di antaranya:

Pertama, Menjelaskan landasan dasar (asas) dakwah mengajak manusia kepada Allah , menerangkan tentang pokok-pokok (ushul) syariat yang dibawa masing-masing Nabi yang diutus Allah. Firman Allah :

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku’.” (Al-Anbiya’: 25)

Kedua, Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat beliau di atas ajaran (Dien) Allah , mengokohkan ketsiqahan (kepercayaan) kaum mukminin akan kemenangan al-haq dan tentaranya serta terhinanya kebatilan dan para pembelanya. Allah berfirman:

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Hud: 120)

Ketiga, Membenarkan para nabi sebelumnya, menghidupkan nama serta melestarikan jejak mereka.

Keempat, Menonjolkan kebenaran/kejujuran Nabi Muhammad dalam dakwahnya melalui berita yang beliau sampaikan tentang keadaan masa lalu seiring perjalanan masa dan generasi.

Kelima, Menyingkap kedustaan Ahli Kitab dengan hujjah tentang keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan serta tantangan kepada mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum diubah. Misalnya firman Allah :

“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: ‘(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar’.” (Ali ‘Imran: 93)

Keenam, Kisah itu merupakan sebagian contoh tentang adab yang harus diperhatikan dan pelajaran-pelajarannya tertanam kuat di dalam jiwa. Firman Allah :

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (Yusuf: 111)

Ketujuh, Menjelaskan hikmah Allah, berkaitan dengan hal-hal yang terkandung dalam kisah itu, sebagaimana firman Allah:

“Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran), itulah suatu hikmah yang sempurna maka peringatan-peringatan itu tiada berguna (bagi mereka).” (Al-Qamar: 4-5)

Kedelapan, Menerangkan keadilan Allah, dengan adanya hukuman yang ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan, sebagaimana firman Allah :

Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu adzab Rabbmu datang.” (Hud: 101)

Kesembilan, Menerangkan karunia Allah dengan menyebutkan pahala yang dilimpahkan kepada orang yang beriman, sebagaimana firman-Nya:

Sesungguhnya Kami telah mengembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka). Kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing, sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Al-Qamar: 34-35)

Kesepuluh, Sebagai hiburan bagi Nabi atas gangguan yang dilancarkan orang-orang yang mendustakan beliau, sebagaimana firman Allah :

Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. Kemudian Aku adzab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.” (Fathir: 25-26)

Kesebelas, Membangkitkan rasa antusias kaum mukminin terhadap keimanan dengan mendorong mereka agar teguh di atasnya serta meningkatkannya ketika mengetahui keberhasilan orang-orang beriman terdahulu serta kemenangan mereka yang diperintah berjihad. Sebagaimana firman Allah:

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Al-Anbiya’: 88)

Keduabelas, Men-tahdzir (peringatan) orang-orang kafir agar tidak terus-menerus tenggelam dalam kekafirannya, sebagaimana firman Allah :

Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu.” (Muhammad: 10)

Ketigabelas, Mengakui keberadaan risalah Nabi Muhammad, karena berita-berita tentang umat-umat sebelumnya tidak ada yang tahu kecuali Allah swt, sebagaimana firman Allah :

Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini.” (Hud: 49)

Dan firman-Nya:

“Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah.” (Ibrahim: 9)

Keempat belas, Di dalam kisah-kisah Qur`ani terdapat penjelasan tentang sunnatullah pada makhluk-Nya, baik secara individu, maupun kelompok. Sunnah itu berlaku pada orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian, agar dijadikan pelajaran oleh orang-orang yang beriman. Oleh sebab itulah, kisah-kisah Qur’ani ini bukan semata-mata memaparkan sejarah umat manusia atau sosok tertentu. Tapi yang diuraikan adalah hal-hal yang memang dapat dijadikan pelajaran, nasihat, dan peringatan. Allah berfirman:

Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Hud: 120)

Wallahu a’lam.