Apa Saja Manfaat Psikologi Konseling?

psikologi konseling

Pada dasarnya, kegiatan konseling ini memberikan dukungan bagi klien untuk permasalahan atau keluhan yang sedang dialami saat ini untuk dicari jalan keluarnya.

Konseling psikologi memiliki beberapa kajian manfaat yang terdiri dari memandu, menyembuhkan, memfasilitasi, memodifikasi, merekonstruksi, mengembangkan, mengkomunikasikan, dan mengorganisasi, sebagai berikut :

  1. Memandu / guiding

Konselor harus bersifat netral dan tidak memaksakan pemikiran subjektifnya terhadap kondisi klien. Memandu / guiding dilakukan dengan tanpa paksaan yang berarti mengabaikan perasaan dan pikiran klien atau terlalu mengendalikan pandangan klien. Konselor lebih pada memberikan gambaran refleksi diri klien terkait permasalahan dan memandu menyelesaikan masalah dalam diri seseorang atau terdapat potensial ada dalam diri seseorang. Memandu dilakukan dengan rangsangan sumber sumber eksternal dan merupakan pertukaran cara pandang konselor dengan klien menuju kesepakatan atau pemahaman bersama untuk menyelesaikan masalah.

  1. Menyembuhkan / healing

Konseling juga merupakan proses menyembuhkan yang berakar pada sejarah psikoterapi yang melibatkan ilmiah dan spiritual. Konsep dasar tersebut berasal dari masyarakat bahwa keyakinan spiritual dan juga bentuk penemuan atau eksperimen ilmiah juga mampu mempengaruhi psikologi manusia sebagai terapi. Misalnya dalam spiritual seperti proses meditasi, exorcism untuk orang kerasukan dan dalam ilmiah terdapat hipnotis , guided imagery dan lain sebagainya. Kedua hal tersebut kemudian diadaptasi menjadi psikoterapi singkat dan konseling psikoanalitik.

  1. Memfasilitasi / fasilitating

Memfasilitasi disini berarti konselor berperan sebagai fasilitator. Fasilitator tidak diperkenankan mencampuri pengalaman – pengalaman klien atau mengganggu kepribadian atau karakter klien. Memfasilitasi berarti mempercayai individu untuk mampu mengarahkan dirinya sendiri. Memfasilitasi juga bisa dilakukan dengan memberikan dukungan, semangat, dan mendorong klien untuk melakukan sesuatu positif untuk dirinya sendiri. Konsultan memfasilitasi klien untuk mengeksplore dirinya sendiri dan tidak memberikan pengarahan langsung. Perspektif memfasilitasi menggunakan pendekatan yang berpusat pada klien.

  1. Memodifikasi / modifying

Memodifikasi diartikan juga melakukan perubahan terhadap perilaku suatu individu. Perilaku yang tidak sesuai akan dirubah menjadi yang lebih baik dengan pendekatan yang mengutamakan pemahaman dan untuk tujuan penyelesaian masalah. Modifikasi perilaku harus diawali dengan kebersediaan, keterbukaan, dan pemahaman yang cukup tentang apa yang harus dirubah, kenapa, dan bagaimana perubahan yang akan dicapai.

  1. Merekonstruksi / reconstructing

Rekonstruksi berhubungan dengan metode behavioral kognitif. Psikologi menggunakan kognitif seseorang untuk diarahkan kepada interpretasi baru terhadap makna persepsi, motivasi, dan belajar. Psikologi perkembangan memperluas minat kepada psikologi kognitif terhadap moral serta kognisi sosial. Rekonstruksi kognitif dengan psikologi kepribadian mengkonseptualisasikan kepribadian, menekankan peran mediasi pusat terhadap pengalaman manusia.

  1. Pengembangan / developing

Psikologi konseling memperhatikan perkembangan manusia. Perkembangan manusia berkembang dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal serta perubahan struktural lainnya. Perspektif perkembangan yaitu diartikan bahwa manusia akan tumbuh efektif melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya.

  1. Mempengaruhi / influencing

Mempengaruhi merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain tentang sikap, perilaku, maupun perasaan. Proses konseling ini bisa diartikan sebagai pengaruh sosial. Konselor akan menawarkan cara mengontrol perilaku yang jelek di masa lalu untuk dirubah atau dikontrol menjadi lebih efektif. Konselor tidak membatasi klien terhadap perilaku yang tidak muncul sebelumnya. Proses psikologi konseling ini akan mempengaruhi perilaku seseorang nantinya untuk kembali menjadi pengaruh sosial.

  1. Mengkomunikasikan / communicating

Komunikasi dilakukan untuk melibatkan diri dalam interaksi untuk mengidentifikasi perspektif. Komunikasi digunakan juga untuk mengklarifikasi, memahami klien terhadap masalahnya. Komunikasi sendiri memiliki banyak tipe tergantung pada konteksnya. Komunikasi yang baik menjadi dasar dari setiap interaksi yang baik untuk sebuah tujuan bersama.Komunikasi yang baik antara konsulen dan klien perlu disertai dengan keterbukaan akan masukan dan saling mendengar dengan baik.

  1. Mengorganisasi / organizing

Mengorganisasi membantu klien dalam mengambil keputusan, membuat tindakan, bertanggungjawab terhadap keputusannya, sehingga mampu merubah apa yang seharusnya dirubah. Relasi dengan lingkungan eksternal merupakan sesuatu yang bisa dirubah dengan mengorganisir perubahan perubahan seperti apa yang diinginkan dan juga caranya.