Apa saja manfaat dari Merek?

Merek atau brand keunikan tersendiri dari suatu produk karena mampu memberikan daya tarik seseorang untuk memiliki barang yang bermerek. Lalu Apa saja manfaat merek ?

Manfaat merek bagi produsen menurut Keller (2003) seperti dikutip Tjiptono (2012) adalah sebagai berikut:

  1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian persediaan dan pencatatan akuntansi.
  2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual.
  3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
  4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna yang unik yang membedakan produk dari pesaing.
  5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
  6. Sumber finansial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.

Bagi konsumen, merek bisa memberikan manfaat yang beraneka ragam. Keller (2003) seperti dikutip Tjiptono (2012) menyatakan bahwa merek mampu memberikan manfaat bagi pelanggan antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai identifikasi sumber produk.
  2. Penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu.
  3. Pengurang risiko.
  4. Penekan biaya pencarian (search cost) internal dan eksternal.
  5. Janji atau ikatan khusus dengan produsen.
  6. Alat simbolis yang memproyeksikan citra diri.
  7. Signal kualitas.

Astray (2011) menyatakan bahwa merek mampu menyampaikan dua manfaat bagi penggunanya yaitu sebagai berikut:

  1. Manfaat fungsional
    Manfaat fungsional berkaitan dengan kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsinya. Manfaat fungsional dapat diukur berdasarkan kesenangan atau kenyamanan, keamanan, keawetan, dan garansi.

  2. Manfaat simbolik
    Manfaat simbolik berkaitan dengan kemampuan suatu produk dalam memberikan image bagi penggunanya. Manfaat simbolik dapat diukur berdasarkan estetika, identifikasi sosial, status, dan identitas personal. Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sekedar suatu nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan suatu set makna yang mendalam untuk merek tersebut. Dengan enam tingkat pengertian merek di atas, perusahaan harus menentukan pada tingkat mana ia akan menanamkan identitas merek. Mempromosikan atribut merek saja merupakan suatu kesalahan. Pertama, konsumen tidak begitu tertarik pada atribut merek dibandingkan dengan manfaat merek. Kedua, pesaing dapat dengan mudah meniru atribut tersebut. Ketiga, atribut yang sekarang mungkin nanti akan kurang bernilai, sehingga merugikan merek yang terlalu terikat pada atribut tersebut.

Manfaat Merek

Merek sangat dibutuhkan oleh suatu produk karena selain merek merek memiliki nilai yang kuat merek juga memilki manfaat bagi produsen, konsumen dan publik seperti yang dikemukakan Bilson Simamora (2001), yaitu:

1.Bagi Konsumen manfaat merek yaitu:

  • Merek dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang suatu mutu produk maupun jasa.

  • Merek mampu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang mungkin akan bermanfaat bagi mereka.

2.Manfaat merek bagi perusahaan

  • Merek memudahkan penjual dalam mengolah pesanan dan menelusuri masalah yang timbul.

  • Merek dapat memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan yang dimiliki oleh suatu produk.

  • Merek memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan.

  • Merek membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar.

3.Manfaat Merek Bagi Publik

  • Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.

  • Merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan informasi tentang produk dan dimana dapat membeli produk tersebut.

  • Merek dapat meningkatkan inovasi produk baru, karena produsen terdorong untuk menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari para pesaing.

Merek memiliki manfaat penting baik bagi produsen maupun bagi konsumen. Bagi produsen, merek berperan sebagai (Keller, 2003) :

  1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi.

  2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual. Nama merek bisa diproteksi melalui merek dagang terdaftar ( registered trademarks ), proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta (copyrights ) dan desain. Hak-hak properti intelektual ini memberikan jaminan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek yang dikembangkannya dan meraup manfaat dari aset bernilai tersebut.

  3. Sinyal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. Loyalitas merek seperti ini menghasilkan predictability dan security permintaan bagi perusahaan yang menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan perusahaan lain untuk memasuki pasar.

  4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna yang membedakan produk dari para pesaing.

  5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.

  6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.

Sementara itu bagi konsumen, merek akan memberikan berbagai macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Vazquez, et al. (2002), misalnya mengklasifikasikan dimensi manfaat atau utilitas merek ke dalam sembilan kategori : utilitas fungsional produk, pilihan ( choice ), inovasi, trustworthiness , emosional, estetis, novelty , identifikasi sosial, dan identifikasi personal. Kapferer (1997), mengungkapkan bahwa fungsi potensial sebuah merek meliputi identifikasi, praktikalitas, garansi, optimisasi, karakterisasi, kontinuitas, hedonistik, dan fungsi etis.

image

Sementara Keller (2003), mengemukakan adanya tujuh manfaat pokok merek bagi konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber produk; penekan biaya pencarian (search cost ) internal dan eksternal; janji atau ikatan khusus dengan produsen; alat simbolis yang memproyeksikan citra diri dan sinyal kualitas. Di sisi lain, Ambler (2000) mengelompokkan manfaat-manfaat merek ke dalam tiga kategori: rarity (manfaat ekonomik atau value of money ), virtuocity (manfaat fungsional atau kualitas) dan complacibility (manfaat psikologis atau kepuasan batin) . Kesemua nilai atau manfaat merek tersebut telah difasilitasi oleh konsep ekuitas merek ( brand equity ).

image