Apa Saja Makanan Tabu Pada Ibu Hamil Suku Tengger?

hamil
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok berisiko kekurangan gizi karena
tabu terhadap makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan
etnis budaya yang masih kuat. Apa Saja Makanan Tabu Pada Ibu Hamil Suku Tengger ?

Makanan yang dipantang ibu hamil suku Tengger di Ngadas, Malang dapat dikelompokkan menjadi kelompok buah dan sayur, kelompok lauk, kelompok makanan yang dianggap panas, dan kelompok makanan yang dianggap tidak lazim seperti makanan dempet atau kembar. Pantangan makan yang ada di Tengger Ngadas hampir mempunyai kesamaan dengan pantangan makan yang dianut oleh masyarakat Tengger Probolinggo. Dilihat dari jumlahnya, pantangan makan ibu hamil di Tengger Ngadas jauh lebih banyak daripada pantangan makan ibu hamil di Tengger Probolinggo.Pola makan masyarakat suku Tengger Probolinggo, makanan yang dipantangkan untuk ibu hamil meliputi nanas, tapai, mangga kweni, makanan pedas, jantung pisang, ikan sembilang, udang, dan babi bagi masyarakat beragama Islam. Lebih banyak pantangan makan kehamilan di Ngadas disebabkan budaya Tengger yang ada di wilayah tersebut lebih kuat dibandingkan dengan Tengger Probolinggo. Nilai-nilai budaya masyarakat Tengger Ngadas pun lebih terjaga dari generasi ke generasi.

Ditinjau dari tabu makanan yang ada, terdapat beberapa zat gizi yang mungkin terhindarkan pada ibu hamil Tengger Ngadas. Zat gizi tersebut antara lain serat, mineral, vitamin, dan protein. Selama kehamilan, kebutuhan zat gizi meningkat dan tabu makanan dapat memperparah kejadian kurang gizi selama kehamilan. Jika tabu makanan bersifat sangat ketat, defisiensi zat gizi tersebut menjadi lebih parah dan dapat berdampak tidak saja pada ibu hamil, tetapi juga pada bayi yang dilahirkan. Tabu makanan di India meningkatkan risiko defisiensi zat gizi seperti protein hewani, lemak, vitamin A, kalsium, dan zat besi pada ibu hamil.

Buah-buahan merupakan kelompok makanan yang paling banyak dipantangkan. Hal ini berbeda dengan pernyataan FAO, bahwa makanan hewani merupakan jenis makanan yang paling banyak dipantangkan di dunia. Di Ghana, makanan hewani merupakan makanan yang lebih banyak dipantangkan daripada makanan nabati. Faktor geografis dan kebiasaan makan penduduk mungkin menjadi salah satu faktor pengaruh. Secara geografis, Ngadas merupakan dataran tinggi yang terletak cukup jauh dari pusat kota dan pantai. Sebagian besar wilayah Ngadas terdiri dari perkebunan. Selain itu, menurut pengamatan peneliti selama tinggal di Ngadas, pola makan penduduk di daerah tersebut cenderung lebih banyak terdiri dari sayuran dan jarang mengonsumsi makanan hewani. Makanan hewani yang sering dikonsumsi antara lain telur dan bakso, sedangkan ikan-ikanan jarang ditemui.

Buah-buahan dan sayuran kaya akan serat dan zat gizi. Kekurangan serat dapat memperparah kondisi konstipasi yang umum ditemui pada kehamilan. Selain serat, buah melodi (pepino), mangga kweni, pisang, nanas, nangka, durian, dan salak merupakan buah yang kaya karoten (prekursor vitamin A), vitamin C, zat besi, asam folat, dan mineral seperti kalium, fosfor, serta kalium. Defisiensi vitamin A pada kehamilan dapat meningkatkan risiko malformasi organ pada janin seperti paru-paru, jantung, dan saluran urinaria. Kekurangan zat besi, vitamin C, dan asam folat bersama-sama dapat menyebabkan anemia ibu hamil dan anak yang dilahirkan.

Lauk yang ditabukan pada ibu hamil Tengger Ngadas adalah lele dan bandeng. Bagi ibu hamil beragama Islam, babi dianggap pantangan dan daging juga pantang bagi penganut. Tabu makanan ikan air tawar seperti bandeng dan lele dapat mengeksklusikan zat gizi seperti asam lemak omega 3 dan omega 6, protein hewani, niasin, dan kobalalamin. Kekurangan asam omega tiga dapat menyebabkan pertumbuhan bayi terhambat, Intelligence Quotient (IQ) pada anak menjadi rendah, perkembangan saraf dan penglihatan bayi terganggu, serta anemia ibu hamil.

Makanan yang ditabukan karena dianggap panas antara lain merica, cabai, nanas, dan durian. Dikotomi makanan panas dan dingin bukan berasal dari suhu makanan tersebut. Sistem pengelompokkan tersebut datang dari China dan India dan merupakan penyimbolan suatu makanan. Sehat didefinisikan sebagai kondisi seimbang antara unsur panas dan unsur dingin. Ibu yang hamil diibaratkan sedang mengalami kondisi sangat panas sehingga diperlukan makanan dingin dan terdapat larangan mengonsumsi makanan panas. Makanan panas baru boleh dikonsumsi menjelang proses kelahiran untuk mempercepat persalinan. Kelompok makanan tabu yang tidak lazim antara lain buah dempet atau telur yang berkuning dua. Makanan tersebut dipercaya mempunyai dampak yang buruk bagi kehamilan di masyarakat Tengger Ngadas.

Semua tabu makanan ibu hamil bertujuan untuk melindungi ibu hamil dan janin dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari makanan tertentu baik karena alasan yang bersifat magis atau kesehatan. Dari sisi magis, bahaya makanan diasosiasikan dengan bentuk makanan. Hal tersebut dapat dilihat pada pantangan makan salak atau lele. Ibu hamil pantang makan salak karena dipercaya dapat membuat kulit anak bersisik seperti salak. Pantangan makan jenis ini menggunakan alasan pendekatan secara simbolis. Alasan pendekatan pantangan makan lainnya yaitu secara fungsional melihat suatu makanan berdasarkan nilai manfaatnya terhadap kesehatan. Pantangan makan seperti ini misalnya adalah pantangan makan buah melodi yang dapat mengakibatkan darah rendah, makanan ‘panas’ dan makanan yang bersifat menggugurkan, kol dan kubis yang mengandung zat kimia berbahaya (pestisida), es, dan makan buah yang banyak. Masyarakat Tengger Ngadas juga memantangkan makanan berdasarkan nilai dan agama yang mereka anut seperti pada vegetarianisme dan masyarakat beragama Islam. Jenis pantangan yang didasarkan atas agama merupakan perilaku makan yang bersifat absolut atau tidak dapat berubah karena didasarkan atas larangan agama.

Sumber: