Apa saja macam-macam pergerakan gigi?

pergerakan gigi

Ketika mulut melakukan aktivitas, terutama makan, maka gigi akan mengalami pergerakan, yang biasa disebut dengan pergerakan gigi. Apa saja macam-macam pergerakan gigi ?

Macam-macam pergerakan gigi adalah translasi, rotasi murni, dan rotasi umum.

  1. Translasi
    Translasi adalah pergerakan posisi gigi seluruhnya. Pada pergerakan translasi, tidak terjadi perubahan posisi yang menyimpang dari gigi yang bergerak. Semua titik pada gigi mengikuti gaya dengan arah yang sejajar. Untuk mendapatkan suatu gerakan translansi, resultan gaya yang diberikan harus merupakan gaya terpusat di mana garis kerjanya harus melalui pusat resistan/ fulkrum gigi.

    Gerakan translansi gigi dapat dibagi atas ekstrusi, intrusi, dan gerakan bodily. Ekstrusi adalah pergerakan gigi keluar dari soketnya. Sedangkan intrusi adalah sebaliknya. Ekstrusi dan intrusi dipandang dari arah vertikal dan vektor perpindahan sejajar dengan orientasi sumbu panjang gigi.

    Pada gerakan bodily, gigi bergerak horizontal sesuai dengan vektor perpindahan yang sejajar dengan bidang oklusal atau tegak lurus terhadap angulasi aksis sepanjang gigi.

  2. Rotasi murni
    Rotasi murni adalah perpindahan benda di mana semua titik di atas atau di dalam gigi bergerak melingkar. Pusat lingkaran-lingkaran ini terletak pada satu garis atau aksis yang menembus pusat resistan / fulkrum gigi. Rotasi murni terjadi pada aplikasi kopel (aplikasi dua gaya berbeda arah yang besar dan arahnya sama).

  3. Rotasi umum
    Rotasi umum merupakan kombinasi translansi dan rotasi murni. Pada perpindahan ini, angulasi gigi berubah. Rotasi umum akan terjadi dengan memberikan satu gaya yang garis kerjanya tidak menembus pusat resistan gigi. Berbeda dengan kedua pergerakkan yang sebelumnya, pada rotasi umum gaya yang bekerja tidak mengenai pusat resistan atau fulkrum gigi. Rotasi umum ini disebut tipping bila pusat rotasi berada di bagian apikal pusat resistan, dan disebut tork (torque) bila pusat rotasi berada di oklusal pusat resistan.

Pergerakan Gigi Fisiologis


Pergerakan gigi fisiologis merupakan pergerakan gigi ke bidang oklusal yang dibutuhkan gigi geligi sehingga dapat berfungsi optimal. Pergerakan gigi fisiologis menyebabkan tercapai dan terjaganya posisi fungsional gigi- geligi. Gigi akan bergerak secara fisiologis dari mulai sebelum erupsi, ketika erupsi, dan setelah erupsi. Setelah erupsi, seiring dengan waktu maka keausan gigi akan terjadi sehingga gigi cenderung bergerak miring ke mesial yang disebut juga mesial drifting.

Mesial drifting berperan penting dalam :

  1. anterior component of occlusal force,
  2. tekanan jaringan lunak
  3. eruptive force of molar
  4. kontraksi serat transeptal periodonsium yang mengikat dengan geligi tetangga dan menjaga kontak proksimal tersebut.

Faktor-faktor tersebut lah yang berperan penting dalam menjaga gigi dalam posisi fungsionalnya.

Pergerakan gigi patologis


Pergerakan gigi patologis merupakan perpindahan posisi gigi karena adanya gangguan keseimbangan faktor-faktor yang mempengaruhi posisi fisiologis gigi dan dapat diperberat oleh adanya gangguan pada jaringan periodontal.

Ada dua faktor yang berperan penting dalam menjaga gigi pada posisi normalnya, yaitu kesehatan dan ketinggian normal jaringan periodontal, tekanan otot sekitar, serta beban oklusal. Faktor-faktor yang berkaitan dengan beban oklusal salah satunya adalah keberadaan gigi geligi yang utuh, kecendenderungan posisi fisiologis untuk migrasi ke mesial, hubungan titik kontak, keberadaan dari atrisi pada bidang insisal, oklusal dan keausan proksimal serta kemiringan sumbu gigi.

Migrasi patologis dapat terjadi ketika jaringan periodontal nya melemah, perubahan gaya atau beban yang jatuh pada gigi, ataupun keduanya. Pada terinflamasinya jaringan periodontal seperti penyakit periodontitis, beban tidak perlu abnormal untuk menyebabkan migrasi patologis apabila kondisi periodonsiumnya saja sudah lemah.

Sedangkan perubahan pada beban yang jatuh ke gigi akibat perubahan besar, arah, dan frekuensi dari gaya yang mengenai gigi dapat memicu migrasi patologis dari gigi atau sekelompok gigi. Perubahan pada gaya –gaya tersebut dapat diakibatkan dari gigi hilang yang tidak diganti seperti kegagalan untuk mengganti M1 atau penyebab lain. Selain kedua hal tersebut, ada juga penyebab lain seperti tekanan berlebih dari lidah.

Apabila kehilangan gigi tidak segera diganti, beban oklusal yang diterima gigi sisa menjadi abnormal sehingga mengakibatkan posisi gigi sisa berubah, salah satunya ekstrusi gigi antagonis. Migrasi patologis dapat berlanjut dan diperparah oleh tekanan dari lidah, bolus makanan selama mastikasi dan proliferasi jaringan granulasi. Hal ini tentunya juga dapat mengakibatkan destruksi periodontal lebih lanjut.