Apa saja macam-macam atau jenis-jenis riset atau penelitian ?

Riset atau penelitian

Riset atau penelitian merupakan suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut.

Apa saja macam-macam atau jenis-jenis riset atau penelitian ?

Beberapa jenis riset atau penelittian yang biasa dilakukan antara lain :

  1. Riset Eksperimental
    Eksperimen adalah sebuah prosedur yang diatur sedemikian rupa dengan ada satu atau lebih faktor yang dianggap memiliki pengaruh terhadap perilaku objek penelitian sementara faktor lainnya akan dianggap konstan. Faktor yang dianggap memiliki pengaruh akan dimanipulasi selama eksperimen dilakukan. Jika selama proses tersebut objek penelitian benar berubah perilakunya, maka bisa disimpulkan bahwa faktor yang dimanipulasi tersebut memang yang menyebabkan objek penelitian berubah perilakunya. Riset eksperimental ini merupakan metode yang sangat handal untuk menentukan hubungan sebab dan akibat.

  2. Studi Korelasional
    Studi korelasional adalah sebuah studi yang dilakukan dengan cara mengubah salah satu variabel penelitian untuk kemudian akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel lain. Dalam studi ini, peneliti akan melihat perubahan-perubahan apa adanya untuk mempelajari keterkaitan antara variabel-variabel tersebut.

  3. Riset Deskriptif
    Riset deskriptif ini cukup umum kita lihat dalam sebuah penelitian, yaitu berupa survey atau wawancara terhadap kelompok yang diteliti. Tidak hanya terbatas pada survey dan wawancara, riset deskriptif juga bisa dilakukan dengan etnografi, yaitu pengamatan terhadap lingkungan sosial dalam jangka waktu yang lama. Biasanya, riset deskriptif ini tidak seobjektif riset eksperimental dan studi korelasional, namun riset ini akan sangat rinci menguraikan topik yang diteliti dan menafsirkannya.

  4. Observasi
    Cara ini mungkin merupakan riset yang paling dasar dan paling lama ada dalam dunia penelitian. Hal ini dikarenakan kita hampir selalu melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi itu sendiri memiliki arti ‘melihat’ dan ‘memperhatikan’. Observasi tidak hanya ada dalam penelitian kuantitaif, melainkan juga sering dilakukan dalam penelitian kualitatif.

  5. Observasi Alamiah
    Observasi alamiah termasuk bentuk khusus dari observasi biasa. Observasi ini dilakukan di kehidupan riil, alih-alih tempat lain yang dibuat sengaja untuk penelitian. Peneliti bisa melakukan observasi alamiah ini di museum, lapangan, tempat bermain, dan lain-lain, dimana objek penelitian biasanya berada.

  6. Observasi Laboratorium
    Berbeda dengan observasi alamiah yang dilakukan di tempat yang riil, observasi laboratorium ini dilakukan di sebuah laboratorium yang sudah dikontrol memuat faktor-faktor yang ada di dunia riil. Dengan cara ini, peneliti bisa lebih mengontrol kondisi tempat penelitian dan segala faktor yang mempengaruhinya. Namun, riset semacam ini menuai banyak kritik karena dianggap artificial.

  7. Observasi Partisipan
    Macam riset dalam psikologi pendidikan selanjutnya adalah observasi partisipan. Dalam observasi ini, para peneliti akan terlibat secara langsung sebagai peserta dalam aktivitas atau tempat tertentu. Pengamat partisipan kemudian akan mengamati dan mencatat apa yang dilihatnya.

  8. Wawancara
    Mungkin jenis riset satu ini merupakan salah satu yang paling umum dan sering dilakukan. Dengan wawancara, peneliti akan melakukan tanya jawab secara sistematis dan melandaskannya pada tujuan penyelidikan. Melalui wawancara, peneliti akan bisa lebih memahami objek penelitian dan bisa memahaminya secara khusus dalam hal tertentu. Hasil dari wawancara bersifat subjektif tentang sikap seseorang terhadap lingkungannya dan terhadap dirinya sendiri. Tidak hanya memahami objek penelitian secara umum, namun wawancara akan menggali informasi lebih dalam daripada perbincangan biasa.

  9. Tes Standar
    Macam riset yang selanjutnya adalah tes standar. Dengan tes ini akan dilakukan prosedur dan cara penilaian yang sama terhadap semua objek penelitian. Misalnya, kita akan menilai sikap dan keahlian siswa dengan domain yang berbeda-beda. Lalu, menggunakan beberapa tes standar kita akan membandingkan kinerja antar siswa yang memiliki usia atau level yang sama. Contoh untuk tes standar yang sering kita temui adalah tes IQ, tes kepribadian, tes minat dan lain sebagainya.