Seperti yang kita tau bahwa kota Jakarta sudah menjadi “melting pot” atau tempat meleburnya budaya di Indonesia. Banyak warga dari luar daerah datang mengadu nasib dan menetap di kota ini dan berbaur dengan warga lokal. Dari sinilah muncul keanekaragaman kuliner yang berbeda-beda.
Tempat ini bisa digolongkan sebagai “Street Food” atau kaki lima. Tempat ini sudah ada sejak 1985.Olahan nasi goreng kambing yang khas dengan perpaduan rempah-rempah yang kuat ini memiliki citarasa timur tengah. Acar berisi Irisan kol dan kacang tanah asam pedas menjadi pelengkap yang sejodoh menyatu di mulut dengan sempurna. Sate Kambingnya yang tidak kalah lezatnya perlu juga dicoba. Kalo dateng langsung, Agan bakal liat proses masaknya yang seru abis karena abangnya pake penggorengan super gede! Agan yang belum pernah coba bisa langsung meluncur ke jalan kebon sirih I, tepat disebrang gedung GIA ( Garuda Indonesia Airlines).
Nasi uduk khas Betawi ini juga sudah ada sejak 1950. Salah satu cara khas menyajikannya adalah nasi dibungkus kecil dengan daun pisang dan ditaburi bawang goreng. Nasinya ngaa lengket, ngaa keras, tapi rasanya gurih. Aroma serehnya juga masih bisa tercium. Untuk lauk sebagai pelengkap, Agan bisa pilih ayam, tahu, tempe, babat, paru, sampe pete goreng juga ada. Satu yang penting, Agan jangan ketinggalan sambel kacangnya yang ane jamin juara banget. Silahkan deh bernostalgia nasi uduk Kakek H. Suhardi di Jl. Kebon Kacang 10 No. 12, Jakarta Pusat.
Bergeser ke Jakarta Selatan. Bubur ayam ini sudah dikenal lama oleh anak-anak Jakarta. Yang Khas dari penyajian bubur ini selain memang rasa buburnya yang enak adalah Stik rasa bawang yang ditabur di atasnya. Sensasi renyah si stik bawang bertemu tekstur bubur yang lembut rasanya kontras sekali. Bubur Ayam Barito buka dari jam 17.00 hingga 23.00, sebaiknya datang awal, karena seringkali tutup sebelum jam sebelas karena udah habis.
Sop Kaki Kambing Dudung
Dirintis sejak tahun 1975 oleh Pak Abdullah, Sop Kaki Kambing ini juga salah satu juaranya di Jakarta. Saat ini memang sudah ada 30 cabang salah satunya Jl. Fatmawati di Jakarta Selatan. Sate kambingnya juga bisa jadi menu tambahan dan nasi putih, lengkap deh pokoknya. Kalo mau ke tempat pertamanya, langsung aja meluncur ke Jl. Biak, Roxy Jakarta Pusat.
Pancong Rawa Belong
Kue khas Betawi ini terbuat dari adonan tepung, telur, dan susu, kelapa parut. Menggunakan cetakan yang khas lalu dibakar. Disajikan bisa polos begitu aja dengan gula putih. Namun pada perkembangannya, variasi topping atau taburan diatasnya ada beberapa pilihan seperti, keju, coklat, dan kacang. Jika dipanggang setengah matang rasa menjadi lebih unik. Mau coba? Silahkan mampir Ke pasar bunga Rawabelong, Jl. Sulaeman, Rawa Belong; 24 jam loh.
Bakso Tenis Kumis Blok S
Bakso Tenis Kumis ini bisa dikatakan kuliner bakso paling enak se Jakarta. Cara penyajian yang unik, dimana kita disuguhkan mangkok kosong, kemudian kita isi dengan segala pelengkapnya seledri, sambal, kecap, bawang goreng, lalu berikan pada bapak yang melayani dengan menyebut berapa jumlah bakso yang kita inginkan. Pilihannya ada bakso urat, ada juga yang polos. Kuahnya jernih tapi kaldunya sangat terasa. Makannya dengan kerupuk beras yang disediakan. Agan yang mau coba bisa datang ke satu sentra kuliner terbaik di Jakarta Selatan, di Jl. Birah III, Senopati.
Pecak Gurame H. Muhayar
Warung makan ini sudah ada sejak 37 tahun lalu. Yang juara adalah Pecak Guramenya, dimakan dengan nasi panas dan sayur asem unik dengan potongan tempe. Ikan Gurame yang digoreng kering lalu disiram saus pedas, asam, ditambah sambal dadaknya yang pedas menggigit membuat pengalaman makan siang kita agak sedikit kalap! Penasaran? ini alamatnya Jl. Taman Margasatwa No. 8, Ragunan, Jakarta selatan.
