Apa saja kostum dan aksesoris bagian badan tari merak?


Salah satu yang menarik dari tari merak yaitu kostum dan aksesorisnya. Apa saja kostum dan aksesoris bagian badan tari merak?

  1. Apok
    Apok merupakan sebuah kain yang digunakan melingkar pada bagian bawah leher dan menutupi dada penari.

  2. Baju Atas
    Baju atas merupakan pakaian yang menutup dada penari, bisa dibilang mirip dengan kemben. Bedanya terdapat pada corak dan warnanya yang dibuat sedemikian rupa mirip dengan bulu burung merak.

  3. Sayap
    Sayap merupakan sebuah kain yang menyerupai selendang yang berfungsi untuk mendeskripsikan bahwa pakaian tersebut merupakan kostum yang menggambarkan seekor burung merak.

  4. Sabuk
    Sabuk merupakan kain yang berfungsi sebagai ikat pinggang serta untuk mengencangkan busana merak.

  5. Sampur
    Sampur merupakan aksesoris yang terbuat dari bahan tisue menyerupai seperti burung merak.

  6. Kilat Bahu
    Kilat bahu merupakan sebuah gelang yang digunakan pada bagian bahu sebagai aksesoris dalam menarikan tarian merak.

  7. Gelang
    Gelang merupakan aksesoris yang digunakan pada pergelangan tangan penari. Biasanya berbentuk lingkaran bewarna-warni senada dengan kostum yang digunakan.

Pengertian kostum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) adalah pakaian khusus atau dapat pula pakaian seragam bagi perseorangan, rombongan, kesatuan dalam upacara, pertunjukan, dan sebagainya. Menurut Anis Sujana (2007) “Dalam lingkup dunia tari, kostum dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang membungkus (menutup) tubuh penari”.

Dalam tari, kata kostum juga sering disepadankan dengan busana. Menurut Arifah A. Riyanto (2003) pengertian busana adalah segala yang dikenakan mulai dari kepala hingga ujung kaki yang menampilkan keindahan. Pada kesenian Tari Merak terdapat kostum atau busana yang digunakan oleh para penarinya dalam setiap pertunjukannya. Dalam sebuah kostum umumnya terdapat unsurunsur diantaranya:

  1. Bentuk
    Bentuk yang dimaksud pengertiannya disepadankan dengan ragam kostum, misalnya kostum berbentuk celana panjang, baju batuk dan sebagainya. Menurut Anis Sujana (2007) kostum memiliki bagian-bagiannya sesuai dengan proporsi tubuh, yaitu:

    • Bagian kepala (penutup kepala).
    • Badan bagian atas (baju).
    • Bagan bagian bawah (kain dan celana).
  2. Warna
    Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto (2009) warna dapat didefinisikan secara fisik atau objektif sebagai sifat cahaya yang dipancarkan dan secara psikologis atau subjektif, dapat diartikan sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Masih menurut Sadjiman Ebdi Santoyo (2009) warna memiliki tiga macam keselarasan warna, yaitu:

    • Laras warna tunggal atau monoton, yaitu suatu pewarnaan karya seni dengan satu warna.
    • Laras warna harmonis, yaitu kombinasi warna yang saling berhubungan. Dimana sususnan warna harmonis enak dilihat, cocok untuk hal yang perlu dinikmati berlama-lama seperti interior, busana, lukisan, dan lain-lain. Contohnya kuning-kuning, jingga-jingga dan lainnya.
    • Laras warna kontras, yaitu warna yang letaknya saling berjauhan satu sama lain. Contohnya jingga-biru, hijau-merah, kuning-ungu, dan lainnya.

    Menurut Dharsono Sony Kartika (2007) warna memiliki peranan yang sangat penting, yaitu warna sebagai warna, warna sebagai repesentasi alam, warna sebagai lambang atau simbol, dan warna sebagai simbol ekspresi. Warna pada kostum biasanya disesuaikan dengan jenis tarian, warna juga dapat bersifat fungsional ataupun simbolis yang akan menjelaskan maksud dan tujuan dari pengguanaan kostum itu sendiri.

  3. Motif
    Menurut Iyus Rusliana (2012) motif adalah hiasan yang terdapat pada kostum. Dari pendapat tersebut maka disimpulkan bahwa motif secara sederhana dapat diartikan sebagai pola atau corak pada kostum atau busana.

  4. Material
    Material merupakan bahan pembentuk sebuah benda. Kostum pun memerlukan material, yang berkaitan dengan kualitas bahan yang digunakan seperti kekuatan bahan, kelenturan, bahan menyerap cahaya atau tidak. Kedudukan busana tari sendiri dalam kebudayaan berpakaian lebih dititikberatkan pada pengawetan seni tradisi. Disni harus diakui bahwa yang menonjol adalah faktor estetik dengan sikap dan dimensi tuntutan seni pertunjukan. Dengan demikian busana tari harus mampu mendukung karakter dari tarian itu sendiri dimana latar belakangnya juga mempengaruhi. Busana berkaitan erat dengan tarian yang akan dibawakan. Oleh sebeb itu, busana mempunyai fungsi tertentu untuk menunjang ekspresi suatu tarian. Atas dasar keterkaitan antara busana dengan tubuh penari maka menurut Endang Caturwati (1996) fungsi busana terbagi menjadi berikut:

    1. Fungsi Prikis

      • Busana merupakan lingkungan penari yang paling akrab dan dekat, juga menentukan keberhasilan suatu tarian.
      • Busana adalah pendukung secara moril bagi penari karena akan mendorong pemakainya untuk menari dengan baik.
    2. Fungsi Fisik

      • Busana adalah penutup aurat atau bagian tubuh lainnya yang dianggap perlu, disamping itu tidak mengahambat gerakan-garakan dalam tarian.
      • Busana adalah pelindung tubuh dari pengaruh sekelilingnya, misalnya benturan atau iklim yang merugikan penari dalam pementasan.
    3. Fungsi Artistik

      • Busana adalah aspek seni rupa dalam penampilan tari, yang akan menggambarkan identitas tarian melalui garis, bentuk, corak dan warna busana.
      • Busana adalah pendukung tarian dan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah tarian. Identitas tarian dan dorongan menari harus tercapai melalui kesenirupaan untuk mencapai tujuan teateral.
    4. Fungsi Estetika

      • Busana merupakan unsur keindahan tarian yang menyatu dengan tubuh penari. Dengan unsur ini maka tarian merupakan kesatuan yang akan dihayati keindahannya.
      • Busana merupakan unsur keserasian bagi tubuh penari dan tarian itu sendiri. Disamping itu busana dapat mengungkapkan karakteristik dan tujuan dari suatu tarian.
    5. Fungsi Teateral

      • Busana harus menonjolkan serta menggambarkan identitas peran.
      • Busana harus merupakan komponen pemeranan melalui corak dan warna kedalam maksud sebuah pementasan tari.