Apa saja keuntungan terjadinya konflik didalam sebuah organisasi ?

Konflik membangun atau konflik fungsional berkaitan dengan pertentangan antar kelompok dan bermanfaat bagi peningkatan efektivitas dan prestasi organisasi. Menurut Cherrington (1989), diperoleh kesimpulan bahwa konflik dapat menghasilkan banyak manfaat positif bagi organisasi jika dikelola dengan baik.

Apa saja keuntungan terjadinya konflik didalam sebuah organisasi ?

Dalam kehidupan bersosialisasi, konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Begitu juga halnya dalam sebuah organisasi, dimana individu-individu yang ada didalamnya seringkali dihadapkan pada konflik. Adanya perubahan atau inovasi dapat menjadi timbulnya konflik, terlebih jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang baik terhadap ide-ide baru.

Ada beberapa perusahaan yang sengaja merekayasa sehingga menimbulkan konflik. Hal ini dilakukan karena bagi perusahaan strategi manajemen konflik justru dapat mendongkrak motivasi karyawan dalam berkompetisi, Tapi dalam beberapa kondisi, koflik tersebut malah menyebabkan perusahaan dan karyawannya sulit berkembang secara profesional. Mau tidak mau manajemen konflik akan sangat mempengaruhi individu-individu yang ada dalam sebuah organisasi. Karena itu pemipin dalam organisasi harus memiliki kemampuan manajemen konflik yang memadai, sehingga konflik yang muncul akan membawa dampak positif bagi organisasi.

Pertanyaan yang mungkin timbul di benak kita, mengapa organisasi harus mengembangkan manajemen konflik?. Manajemen konflik dalam organisasi akan memungkinkan organisasi tersebut untuk:

  1. Evaluasi sistem

    Perusahaan tidak dapat mengevaluasi efektivitas sistem jika tidak terjadi konflik dalam organisasi. Konflik yang konstruktif akan membantu perusahaan dalam mengindentifikasi apakah sistem yang sudah dilakukan berjalan efektif atau memerlukan perbaikan.

  2. Mengembangkan kompetensi

    Penanganan manajemen konflik dengan tepat yang didukung dengan strategi dan sistem akan membantu organisasi mengembangkan kompetensinya, terlebih dalam hal kompetensi non teknis. Manajemen konflik dapat meningkatkan skill organiasi dalam hal penanganan konflik internal sehingga organisasi menjadi lebih kuat.

Dampak Positif Konflik Dalam Organisasi


Menghadapi konflik yang tidak terelakkan dalam sebuah organiasi, maka konflik yang timbul ini hendaklah dikelola sehingga dapat menjadi sebuah alat yang digunakan organisasi dalam proses beradaptasi atas perubahan yang terjadi. Pemimpin organisasi harus bisa mengambil sikap dengan cepat, karena jika tidak segera diatasi akan menyebabkan tersendatnya pertumbuhan organisasi itu sendiri.

Beberapa perusahaan besar justru memelihara konflik agar organisasinya dapat menghasilkan strategi yang signifikan. Misalnya Exxon mobile yang memiliki kebijakan “Healthy Disrespect”, yang memanfaatkan konflik sebagai sarana untuk menguji strategi yang akan diterapkan sehingga dapat mengantisipasi atau meminimalisir celah yang mungkin terjadi.

Ketika organisasi mencapai titik mature, maka seringkali ide-ide segar dalam organisasi sulit didapatkan, pada saat inilah organisasi membutuhkan konflik. Konflik ini akan memicu ide-ide baru yang dapat membuat perusahaan survive.

Adapun beberapa keuntungan konflik dalam organisasi adalah:

  1. Mendorong semangat kerja dalam menghadapi persaingan

  2. Sebagai alat untuk mendiagnosa kemungkinan terjadinya masalah

  3. Memacu kreativitas dalam mencari solusi dan berpikir kreatif

  4. Menstimulasi karyawan untuk fokus pada tugas

  5. Mendapatkan feed back atau mendorong individu yang sebelumnya pasif menjadi aktif

  6. Sebagai pengaman jika konflik sering terjadi

  7. Menstimulasi munculnya gagasan-gagasan brilian

  8. Sebagai sarana pembelajaran dalam hal menyampaikan pendapat

Sumber : zahiraccounting.com

Menurut Winardi (2007), bila upaya penanganan dan pengelolaan konflik dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif akan muncul melalui perilaku yang diperlihatkan oleh para pegawai sebagai sumber daya manusia yang potensial.

Dampak positif atau keuntungan yang dapat dicapai dari konflik adalah :

  1. Kreativitas dan inovasi yang meningkat

    Akibat adanya konflik, orang-orng berupaya agar mereka melaksanakan pekerjaan mereka atau mereka berperilaku dengan cara-cara baru yang lebih baik.

  2. Upaya yang meningkat (intensitasnya)

    Konflik dapat menyebabkan diatasinya perasaan apatis dan ia dapat menyebabkan orang-orang yang terlibat dengannya bekerja lebih keras.

  3. Ikatan (kohesi) yang makin kuat

    Konflik yang terjadi dengan pihak “luar”, dapat menyebabkan diperkuatnya identitas kelompok, diperkuatnya ikatan (kohesi) dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama.

  4. Ketegangan yang menyusut

    Selama konflik yang terjadi dapat dikelola dengan baik, maka konflik tersebut malah dapat meminimalkan ketegangan yang ada. Misalnya dengan menggunakan strategi kompetisi, para pihak yang berkonflik lebih fokus pada tujuan organisasi dibandingkan konflik yang terjadi diantara mereka.

Pengaruh Negatif terjadinya konflik didalam sebuah organisasi antara lain :

  • Menghambat kerjasama : secara langsung maupun tidak langsung, konflik akan berdampak buruk terhadap kerjasama yang akan direncanakan

  • Saling menjatuhkan : ini merupakan akibat yang paling nyata dari konflik yang terjadi didalam suatu organisasi, akan selalu muncul tidakan atau upaya saling menjatuhkan satu sama lain dan membuat kesan lawan masing-masing rendah dan penuh dengan masalah.

  • Merusak sistem organisasi : organisasi merupakan sistem sosial yang saling berhubungan, saling membantu, dan saling tergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi. Konflik merusak suatu sistem dan dapat menimbulkan ketidakpastian pencapaian tujuan organisasi.

  • Menurunkan mutu pengambilan keputusan : Konflik yang desktruktif atau konflik tidak sehat akan menghilangkan kebuntuan diskusi, fitnah, agresi, dan sabotase, serta menghilangkan sikap percaya. Situasi seperti ini tidak mungkin mengembangkan sumber dalam pengambilan keputusan.

  • Kehilangan waktu kerja : Jika konflik berkembang menjadi konflik dekstruktif, atau konflik yang tidak sehat. Hal ini mengurangi waktu untuk berproduksi dan menurunkan produktivitas organisasi, karena waktu digunakan untuk menyelesaikan konflik dan menyebabkan kerugian terhadap produktivitas perusahaan.