Apa saja kelebihan dan kekurangan kolam ikan alami ?

kolom ikan alami

Seperti diketahui, kita membutuhkan kolam dalam membudidayakan ikan sebagai wadah pemeliharaannya. Berdasarkan bahan bakunya, ada beberapa macam kolam ikan mulai dari yang bersifat alami hingga buatan. Di antaranya yaitu kolam tanah, kolam beton, kolam terpal, kolam fiberglass, dan lain-lain.

Apa saja kelebihan dan kekurangan kolam ikan alami ?

Kelebihan kolam alami di antaranya :

1. Biaya Pembangunannya Murah

Kelebihan utama yang dimiliki oleh kolam alami ialah pada biaya pembuatannya. Seperti kita tahu, kolam ini hanya dibuat dengan membentuk tanah di sekelilingnya sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk menampung air. Kita sama sekali tidak membutuhkan material bangunan apapun untuk mendukung struktur kolam ini. Jadi sudah pasti kalau anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kolam ini pun sangat murah.

2. Dapat Menyediakan Pakan Alami

Kolam ikan yang dibuat secara natural juga mampu menyediakan pakan alami yang dibutuhkan oleh ikan untuk mendukung pertumbuhannya. Cacing, jentik nyamuk, dan plankton bisa tumbuh subur di lingkungan kolam yang alami. Hal ini tentu saja dapat menghemat biaya pemeliharaan ikan, terutama anggaran untuk membeli pakannya.

3. Tidak Membutuhkan Perawatan yang Rumit

Kolam alami juga tidak membutuhkan perawatan serumit kolam beton atau kolam terpal. Anda hanya perlu menjaga tingkat kebersihan air sehingga ideal bagi ikan untuk hidup di dalamnya. Caranya pun sangat beragam misalnya Anda bisa membuat saluran air masuk dan keluar, mengganti air kolam setiap sebulan sekali, menghubungkannya dengan saluran irigasi, dan lain-lain.

4. Ikan Lebih Cepat Besar

Tahukah Anda, kolam alami mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh ikan. Unsur-unsur seperti Cu, Co, Mo, Mn, Fe, B, dan Zn ini sangat diperlukan bagi ikan untuk mendukung pertumbuhannya. Partikel tanah yang ada di kolam alami pun sanggup menyesuaikan ion yang terkandung di dalam air. Manfaatnya sangat nyata yaitu tingkat pertumbuhan ikan menjadi lebih cepat.

5. Terjaga Kebersihannya

Kolam alami pada umumnya lebih bersih daripada kolam-kolam buatan. Anda bisa membandingkan antaa kolam tanah dan kolam terpal, di mana kondisi air di kolam terpal lebih cepat bau. Kebersihan kolam tanah lebih terjaga karena permukaan tanah mampu bertindak sebagai substrat yang dapat mengurai bahan organik menjadi zat mineral.

Di sisi lain, kekurangan kolam alami yaitu :

1. Rawan Mengalami Kebocoran

Salah satu kendala yang dimiliki oleh kolam alami adalah gampang mengalami kerusakan akibat strukturnya yang tidak permanen. Salah satu bagian kolam saja yang rusak maka akan timbul kebocoran. Kebocoran pada kolam alami ini biasanya disebabkan oleh tikus dan kepiting. Hujan yang deras juga sanggup merusak tanggul kolam sehingga menyebabkannya jebol.

2. Kontrol yang Lebih Sulit

Kolam alami memang gampang dibuat, tetapi kontrolnya sangat sulit. Ada begitu banyak faktor yang dapat merusak kolam ini dan kualitas air di dalamnya. Sebagai contoh, pengendalian hama yang dapat menyerang ikan sulit dilakukan karena hewan predator tersebut bisa masuk ke dalam kolam dari berbagai sudut. Begitu pula dengan kontrol terhadap debit air yang masuk dan keluar kolam.

Sumber:

Kelebihan-kelebihan kolam tanah antara lain :

  • Tidak diperlukan peralatan tambahan untuk mengontrol kadar pH dan suhu air karena sudah menyesuaikan sendiri dengan lingkungan sekitar.
  • Biaya pembangunannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kolam air tawar yang lain.
  • Lingkungan kolam yang masih alami membuat organisme yang menjadi pakan ikan seperti plankton dan hewan renik mampu hidup di dalamnya.
  • Kondisi kolam yang mirip seperti habitat asli ikan membantunya dalam beradaptasi sehingga daya hidupnya lebih tinggi.

Sayangnya kolam tanah memiliki beberapa kekurangan yaitu :

  • Tingkat kelayakan kolam sangat ditentukan oleh karakteristik dan jenis tanah yang menjadi tempat pembuatan kolam tersebut.
  • Bagian dinding kolam rawan mengalami longsor serta bagian dasarnya bisa menjadi sarang predator ikan.
  • Sulit melakukan kontrol pada saat cuaca sedang ekstrim dan hujan secara terus-menerus.
  • Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengeringkan air pada kolam.
  • Permukaan air kolam yang lebih rendah daripada ketinggian muka air kadang-kadang mempersulit sirkulasi air.
  • Perawatannya lebih rumit terutama untuk mengatasi dinding yang terkikis dan mengeluarkan endapan tanah.

Sumber: