Apa saja jenis pemanfaatan instrumen ekonomi untuk kebijakan lingkungan hidup?

Apa saja jenis pemanfaatan instrumen ekonomi untuk kebijakan lingkungan hidup ?

Keberlanjutan lingkungan merupakan hal penting bagi keberlanjutan aktivitas ekonomi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kondisi lingkan adalah dengan memanfaatkan instrumen ekonomi agar bisa dilaksanakan banyak pihak. Apa saja jenis pemanfaatan instrumen ekonomi untuk kebijakan lingkungan hidup ?

1 Like

Instrumen ekonomi dapat dimanfaatkan oleh pengambil keputusan untuk bisa memengaruhi perubahan lingkungan secara positif melalui perubahan baik dari segi implisit maupun eksplisit yang ada dalam kebiijakan lingkungan. Tujuan kebijakan lingkungan dapat dilakukan melalui tiga kategori kegiatan, yaitu :

  • Memengaruhi harga;
  • Memengaruhi jumlah polutan atau material yang diekstraksi; dan
  • Memengaruhi teknologi produksi.

Pemanfaatan instrumen ekonomi dapat dilakukan melalui kegiatan di bawah ini :

  1. Pajak lingkungan, adalah pungutan yang dikenakan terhadap masuikan ataupun input yang berkaitan dengan dampak lingkungan. Tujuannya untuk mendorong berkurangnya produksi zat pencemar yang berlebihan sehingga mengurangi timbulnya dampak lingkungan. Cara ini adalah salah satu yang bisa untuk mengumpulkan dana untuk pemanfaatan kegiatan lingkungan. Salah satu contohnya adalah “diferensiasi pajak” yang digunakan untuk menggeser salah satu produk menjadi produk yang lebih ramah lingkungan. Terdapat kelemahan pada instrumen ini, yaitu kelembagaan pajak secara politik tidak begitu dikenal terutama untuk hal yang dapat menignkatkan beban finansial. Pajak pada produk dan lahan memiliki potensi sehingga pajak yang dibebankan pada masyarakat terkesan tidak merata. Tidak adanya jaminan bahwa pajak yang dibayarkan akan digunakan untuk kepentingan lingkungan.

  2. Subsidi, termasuk instrumen yang digunakan oleh pemerintah untuk kepentingan sosial. Subsidi dapat bermanfaat sampai saat tertentu tetapi subsidi yang berkelanjutan dapat menimbulkan inefisiensi. Sebagai contoh subsidi pupuk dapat mengakibatkan penggunaan pupuk yang berlebihan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Contoh dari subsidi adalah hibah, pinjaman lunak, dan insentif pajak.

  3. Deposit-refund, yang digunakan produk atau kemasan yang dapat didaur ulang yang berguna untuk meningkatkan kemauan konsumemn untuk mengembalikan sisa produk yang ada.

  4. Deposit-recycling, mkirip dengan deposit-refund dengan tujuan meningkatkan kemauan konsumen untuk mengembalikan bekas produk yang ada.

  5. Environment performance bond, instrumen yang dikembangkan di Amerika Serikat untuk kegiatan pertambangan dengan memberi kewajiban berupa penyerahan dana kinerja lingkungan agar penambang melakukan reklamasi terhadap hasil tambang.

  6. Retribusi pengguna (user Charge), instrumen yang sederhana dan sangat efektif yang dapat digunakan untuk pengendalian pemanfaatan sumber daya alam seperti pertambangan, galan, ikan, air, dan lain-lain.

  7. Liability insurance, instrumen ini digunakan untuk menjamin industri untuk menghadapi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

  8. Retribusi emisi (emission charge) adalah instrumen berupa pungutan yang harus dibayarkan oleh suatu kegiatan (industri atau rumah tangga) untuk setiap unit limbah cair atau gas yang dikeluarkan ke lingkungan dengan tujuan pengurangan ongkos dengan mengurangi limbahnya. Sudah banyak digunakan di negara Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda.

  9. Tradable emission permits, digunakan untuk mengendalikan peredaran kendaraan bermotor pribadi sehingga yang ingin memiliki mobil pribadi diwajibkan untuk memiliki lisensi. Salah satu negara yang telah menerapkan ini adalah Singapura.

  10. Progressive pricing, instrumen untuk mendorong konsumen agar tidak menghamburkan penggunaan sumber daya alam sehingga biaya yang harus dibayar konsumen menjadi lebih sedikit.

Referensi

Parmawati, Rita. 2019. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam & Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau. Malang : UB Press.