Apa saja jenis-jenis strategi yang ada didalam Organisasi ?

Strategi organisasi

Strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar yang dibuat oleh menejemen puncak dan diterapkan seluruh jajaran dalam suatu organisasi demi pencapaian tujuan organisasi tersebut. Istilah strategi semula bersumber dari kalangan militer dan secara popular sering dinyatakan sebagai “kiat yang digunakan oleh para jenderal untuk memenangkan suatu peperangan”.

Apa saja jenis-jenis strategi yang ada didalam Organisasi ?

Banyak organisasi yang menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Selain itu, organisasi yang berjuang untuk tetap berkembang mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.

Jenis-jenis strategi menurut David (2004) adalah :

  1. Strategi Integrasi
    Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, atau pesaing.

  2. Strategi Intensif
    Penetrasi pasar dan pengembangan produk, kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

  3. Strategi Diversifikasi
    Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

  4. Strategi Defensif
    Disamping strategi integratif, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Strategi Defensif kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi.

    • Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media.

    • Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.

    • Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar. (David, 2004)

Menurut Jatmiko (2003: 115), jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:

  1. Strategi pertumbuhan
    Pertumbuhan suatu perusahaan merupakan hasil dari variabel-variabel sumber daya finansial organisasi, produk atau jasa yang dihasilkan, kondisi lingkungan eksternalnya, kemampuan dan skill manajemennya. Kemampuan manajemen untuk menilai variabel-variabel tersebut secara tepat adalah esensi pertumbuhan.

    Terdapat beberapa jenis strategi perusahaan yang dikategorikan kedalam strategi pertumbuhan, yaitu:

    • Pertumbuhan Konsentrasi
      Pertumbuhan konsentrasi adalah strategi untuk meningkatkan penggunaan produk- produk yang telah ada (produk lama) di dalam pasar yang ada (pasar lama) atau disebut penetrasi pasar. Strategi konsentrasi diterapkan apabila suatu perusahaan mengkonsentrasikan pada perluasan penjualan pada bisnis semula.

    • Strategi Integral Vertikal
      Strategi vertikal ini menunjukkan bahwa suatu bisnis bergerak ke arah yang melayani pelanggan atau pemakai akhir suatu produk/jasa.

    • Strategi Diversifikasi
      Strategi Diversifikasi merupakan alternatif strategi yang mempunyai risiko besar dan salah satu yang memiliki derajat sinergi paling rendah. Namun demikian, Strategi Diversifikasi merupakan salah satu yang populer dan seringkali membuahkan hasil yang memuaskan bagi organisasi.

  2. Strategi Stabilitas
    Strategi Stabilitas berarti bahwa organisasi tetap melanjutkan pekerjaan atau aktivitas yang sama dengan sebelumnya. Asumsinya bahwa lingkungan eksternal tidak akan mengalami perubahan yang signifikan pada jangka pendek. Strategi ini menerapkan sikap menunggu (wait and see) strategi ini dapat menguntungkan dan merugikan bagi perusahaan, tergantung pada bagaimana respon perusahaan/organisasi terhadap lingkungannya.

  3. Strategi Penciutan atau Strategi Bertahan
    Strategi ini diterapkan oleh perusahaan yang merasa bahwa strateginya tidak sesuai dengan sasaran atau misi dasarnya. Sehingga perusahaan perlu mengurangi skala operasionalnya. Derajat dimana perusahaan harus diciutkan tergantung pada bagaimana serius tidaknya persoalan atau permasalahan yang dihadapi strategi yang semula diterapkan organisasi. Strategi bertahan biasanya dipilih untuk jangka pendek disebabkan tidak adanya strategi alternatif yang lebih baik untuk dipilih.

    Lebih lanjut strategi penciutan atau strategi bertahan ini merupakan upaya perusahaan untuk mengurangi resiko dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dikarenakan kurang optimalnya pelaksanaan strategi yang sebelumnya diterapkan oleh perusahaan. Jenis-jenis strategi penciutan antara lain :

    • Cutback dan turnaround yaitu strategi penyehatan perusahaan yang bertujuan mengeliminasi kerugian dan biaya-biaya tetap, atau memotong biaya-biaya operasi, atau mengurangi ukuran operasional perusahaan agar beroperasi lebih efisien. Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan mengalami penurunan keuntungan secara terus menerus.

    • Divestasi (Divestment) yaitu strategi penyehatan atau penciutan perusahaan yang bertujuan mengeliminasi kerugian dan memotong biaya-biaya tetap yang ditanggung perusahaan dengan cara menjual sebagain aset atau kekayaan yang dimiliki organisasi perusahaan.

    • Likuidasi (liquidation) yaitu strategi penciutan perusahaan dengan menjual seluruh aset perusahaan. Terdapat 2 jenis likuidasi, yaitu: 1) likuidasi by choice yaitu likuidasi yang dilakukan karena memang pilihan yang diambil oleh pihak perusahaan. 2) likuidasi by force adalah likuidasi yang dilakukan karena memang kondisi keuangan perusahaan sudah sangat buruk. Untuk melakukan likuidasi biasanya diperlukan pengetahuan dan keterampilan aspek-aspek penilaian aset, pengetahuan hukum baik hukum bisnis maupun hukum perburuan.