Apa saja jenis-jenis hutan bakau atau hutan mangrove?

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Hutan Mangrove merupakan hutan yang memiliki banyak jenis. Sekilas tampak sama saja apabila kita perhatikan. Namun dibalik itu semua ada jenis- jenis tertentu yang dimiliki oleh hutan mangrove ini. Beberapa jenis dari hutan mangrove akan kita jelaskan dibawah ini.

1. Rhizophoraceae

Jenis hutan mangrove pertama yang dapat kita temukan, khususnya di Indonesia adalah Rhizophoraceae atau yang sering disebut dengan pohon Bakau. Pohon bakau biasa kita temukan di pesisir pantai. Pohon bakau terdiri atas beberapa keluarfa. Adapun beberapa keluarga dari pohon bakau antara lain adalah:

  • Bakau / Stilted Mangrove (Rhizhophorz)
  • Tancang / Orange Mangrove (Bruguiera)
  • Tangere / Yellow Mangrove (Ceriops)

2. Sonneratiaceae (Perepat atau Gogem)

Jenis hutan mangrove kedua yang bisa kita temui adalah jenis Sonneratiaceae. Jenis Sonneratiaceae ini hanya ada satu macam yaitu Sonneratia atau yang biasa disebut dengan Mangrove Apple. Pohon ini dapat hidup di atera yang terrendam air hanya 10 hingga 19 kali saja dalam satu bulan. Sehingga dapat kita katakan bahwa habitat dari pohon ini bukanlah di area yang selalu basar atau terendam air. Terkadang kita akan menjumpai akar tanaman- tanaman ini selalu mencuat ke atas (di atas permukaan tanah) ketika wilayah habitatnya tidak terendam oleh air.

3. Avicenniaceae (Pohon api-api)

Jenis mangrove yang sel;anjutnya adalah Avicenniaceae atau yang dikenal dengan sebutan pohon api- api. Pohon api- api merupakan salah satu jenis pohon Mangrove. Pohon api-api ini memiliki kesamaan akrakteristik dengan pohon di atas yaitu Mangrove Applae. Pohon api- api memiliki satu jenis saja yaitu Avicennia yang terdiri atas white atau grey mangrove. Pohon Mangrove Api- api ini juga memiliki habitat yang sama dengan Pohon Mangrove Apple, yaitu di area yang terendam air sebanyak 10 hingga 19 kali per bulan. Jenis pohon api- api ini paling banyak tumbuh dan kita temukan di daerah yang paling dekat dengan laut, media tumbuh pohon ini adalah tanh yang agar bepasir.

4. Famili Meliaceae (Nyirih)

Jenis hutan mangrove yang keempat adalah hutan mangrove yang ditumbuhi oleh Famili Meliaceae atau tanaman Nyirih. Tanaman ini merupakan salah satu jeis mangrove yang terbagi atas dua jenis lagi yaitu Xylocarpus dan Hibiscus spp. Jenis Xylocarpus ini berasal dari Keluarga Nypa spp dan dapat kita jumpai di daerah- daerah tertntu, yaitu di daerah yang masih dipengarui oleh pasang- surut air laut. Sementara Hibiscus spp merupakan jenis mangrove yang paling sering dan paling banyak kita jumpai di area-area yang terendan air secara musiman, karena tanaman ini mendominasi area tersebut.

Ekosistem hutan mangrove secara umum tersusun atas zonasi-zonasi vegetasi mulai dari pantai menuju ke arah daratan. Pola zonasi tersebut erat kaitannya dengan kondisi ekologi terutama yang berhubungan dengan kemampuan hidup jenis tumbuhan penyusunnya terhadap berbagai tingkat salinitas, suhu, sedimentasi, terjangan ombak, lamanya periode pasang surut air laut dan pasokan air tawar dari darat. Oleh karena itu karakteristiknya bervariasi pada lokasi yang berbeda, dapat saling tumpang tindih antar zona atau bahkan dapat terjadi pengurangan zona akibat kondisi ketidak normalan beberapa faktor penunjang pertumbuhan.

Pada umumnya tebal atau lebar zona hutan mangrove jarang melebihi 4 km, kecuali pada beberapa daerah sekitar muara serta teluk yang dangkal dan tertutup (Noor et al ., 1999). Di daerah seperti ini lebar hutan mangrove dapat mencapai 18 km seperti dijumpai di sungai Sembilang, Sumatra Selatan atau lebih dari 30 km di teluk Bintuni, Irian Jaya. Pada sungai-sungai besar, hutan mangrove dapat terbentuk hingga sejauh 240 km ke arah hulu, seperti dijumpai di sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Whitmore, 1984; MacKinnon et al ., 1996). Jenis mangrove tumbuh dengan baik pada tanah berlumpur, terutama tanah endapan lumpur terakumulasi.

Dalam hubungannya dengan zonasi pada hutan mangrove, Noor et al . (1999) membaginya menjadi 4 zona yaitu:

  • Mangrove terbuka, yaitu kawasan mangrove yang berhadapan langsung dengan laut. Di sini pada tempat-tempat yang tanahnya berpasir dan agak keras didominasi oleh Sonneratia alba, sedangkan pada tanah berlumpur cenderung didominasi oleh Avicenia marina dan Rhizophora mucronata (Steenis dalam Ding Hou, 1958). Disebutkan pula bahwa Avicenia alba seringkali mendominasi vegetasi mangrove pada tanah yang berlumpur (Nontji, 2002). Avicenia marina merupakan salah satu jenis penyusun mangrove yang dapat bertahan pada tempat-tempat yang bersalinitas hingga lebih dari 90o/oo (Supriharyono, 2002).

  • Mangrove tengah, adalah kawasan mangrove yang berada di belakang mangrove terbuka dan terhindar dari hempasan gelombang. Di sini Rhizophora masih mendominasi tempat-tempat yang berlumpur dengan perakaran terendam saat air laut pasang (Arief, 2003). Di bagian dalam dari zona ini didominasi oleh jenis dari marga Bruguiera yang dapat berkembang dengan baik pada salinitas kurang dari 25 o/oo (Supriharyono, 2002). Jenis pohon lain yang juga sering dijumpai di sini adalah Excoecaria agallocha dan Xylocarpus granatum.

  • Mangrove payau, terdapat di sepanjang tepi sungai yang berair payau sampai hampir tawar. Jenis-jenis tumbuhan yang biasanya mendominasi vegetasi di daerah ini antara lain adalah nipah ( Nypa fruticans ) dan jenis-jenis dari marga Sonneratia . Jenis-jenis pohon lainnya adalah Cerbera manghas, Gluta velutina dan Xylocarpus granatum.

  • Mangrove daratan, terletak di perairan payau (hampir tawar) di belakang jalur hijau mangrove. Zona ini memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dari zona yang lain karena berbatasan langsung dengan ekosistem darat. Jenis-jenis pohon yang umum dijumpai antara lain adalah Lumnitzera racemosa, Intsia bijuga, Ficus microcarpus, Heritiera littoralis, Nypa fruticans dan Pandanus spp.

Hutan mangrove dapat dibagi menjadi zonasi-zonasi berdasarkan jenis vegetasi yang dominan, mulai dari arah laut ke darat sebagai berikut:

  • Zona Avicennia, terletak paling luar dari hutan yang berhadapan langsung dengan laut. Zona ini umumnya memiliki substrat lumpur lembek dan kadar salinitas tinggi. Zona ini merupakan zona pioner karena jenis tumbuhan yang ada memilliki perakaran yang kuat untuk menahan pukulan gelombang, serta mampu membantu dalam proses penimbunan sedimen.

  • Zona Rhizophora, terletak di belakang zona Avicennia. Substratnya masih berupa lumpur lunak, namun kadar salinitasnya agak rendah. Mangrove pada zona ini masih tergenang pada saat air pasang.

  • Zona Bruguiera, terletak di balakang zona Rhizophora dan memiliki substrat tanah berlumpur keras. Zona ini hanya terendam pada saat air pasang tertinggi atau 2 kali dalam sebulan.

  • Zona Nypa, merupakan zona yang paling belakang dan berbatasan dengan daratan.